Asalil Mustain
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER TERSIER BUTANOL + ISOAMIL ALKOHOL MENGGUNAKAN HUKUM RAOULT Fannania S. Erdiyanti; Asalil Mustain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 5 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.24

Abstract

Prediksi Kesetimbangan Uap-Cair bertujuan untuk mengetahui kesetimbangan uap-cair sistem biner Tersier Butanol + Isoamil Alkohol pada tekanan 101,3 kPa dan mengkorelasikan sistem biner tersebut dengan model Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC). Prediksi diawali dengan menentukan fraksi mol campuran biner tersier butanol + isoamil alkohol dengan menggunakan persamaan Hukum Raoult pada tekanan 101,3 kPa, dimana tekanan uap total campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya dalam campuran. Kemudian, data kesetimbangan yang didapat dikorelasikan dengan perhitungan model Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC). Hasil prediksi dan korelasi menunjukkan hasil yang baik dikarenakan root mean square deviation (RMSD) dari hasil prediksi dan korelasi UNIQUAC diperoleh hasil yang relatif kecil. Parameter interaksi biner yang diperoleh dari hasil korelasi sangat berguna untuk optimasi kolom distilasi dalam proses pemurnian bioetanol.
EVALUASI KINERJA SISTEM CONDENSATE POLISHER PLANT DI PT YTL JAWA TIMUR Niamatur Rofiah; Asalil Mustain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 6 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.66

Abstract

Condensate Polisher Plant (CPP) merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan bahan kimia yang tidak dibutuhkan pada air kondensat. Dalam CPP terdapat resin anion dan kation yang berfungsi untuk menangkap ion pengotor yang tidak diperlukan. Resin yang ada di dalam CPP dapat mengalami kejenuhan, sehingga resin tidak mampu lagi menangkap ion pengotor yang terdapat dalam air kondensat, sehingga regenerasi pada resin diperlukan pada kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sistem CPP dan mengetahui nilai exchange time dan exchange capacity pada saat CPP beroperasi. Performa dari resin dapat diketahui dengan cara mengambil sampel pada saat CPP beroperasi. Pengambilan sampel dari CPP unit 6A kemudian dilakukan analisis. Data hasil analisa yang telah dilakukan pada kandungan air sebelum melewati dan sesudah melewati proses di CPP selanjutnya digunakan untuk menghitung exchange capacity dan exchange time. Exchange capacity dihitung untuk mengetahui seberapa banyak impurities atau senyawa kimia yang dapat ditangkap oleh resin, sedangkan exchange time dihitung untuk mengetahui berapa lama resin dapat melakukan pertukaran ion. Nilai exchange capacity kation unit 6A sebesar 1061,43 eq/jam dan exchange time anion 6A sebesar 6,59 jam sedangkan untuk exchange capacity anion 6,43 eq/hr dan exchange time anion sebesar 544,3 jam. Hasil perhitungan menunjukkan nilai exchange capacity anion lebih besar dari kation, namun pada faktanya waktu yang diperlukan untuk service CPP sesuai dengan exchange time kation, hal tersebut karena kation yang menjadi limiting time pada proses.
EVALUASI EFISIENSI HEAT EXCHANGER (HE - 4000) DENGAN METODE KERN Muhammad Rais Zain; Asalil Mustain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 6 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.133

Abstract

Proses perpindahan panas merupakan salah satu bentuk transfer energi yang mempunyai peranan penting dalam suatu proses produksi atau operasi seperti halnya industri perminyakan. Salah satu tipe alat penukar panas yang sering dipakai adalah shell and tube heat exchanger. Pada Central Processing Area (CPA) di PT Pertamina Tuban, heat exchanger (HE – 4000) digunakan untuk memanaskan atau meningkatkan suhu minyak yang akan menuju ke FSO (Floating Storage Offloading). Hal ini dilakukan karena minyak yang terproduksi berjenis Parafinix (Wax) yang dapat membeku pada suhu 80°F. Akan tetapi, kinerja heat exchanger di CPA saat ini mengalami penurunan yang disebabkan oleh terbentuknya kerak. Hal tersebut menyebabkan koefisien perpindahan panas (Ud) menurun dan mencapai jenuh. Berdasarkan hasil evaluasi dari perhitungan menggunakan metode Kern, nilai fouling factor (Rd) secara aktual didapat sebesar 0,069018 yang dimana melebihi nilai Rd yang ditetapkan yaitu sebesar 0,002 . Oleh karena itu, pembersihan perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kinerja heat exchanger agar tetap beroperasi dengan baik.
STUDI AWAL FED – BATCH HIDROLISIS ENZIMATIK HIGH TOTAL SOLID LOADING Desi Nurisnaeni Saputri; Christyfani Sindhuwati; Hardjono Hardjono; Mufid Mufid; Asalil Mustain; Ade Sonya Suryandari
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.254

Abstract

Bioetanol merupakan bahan bakar terbarukan yang berasal dari etanol dan bisa didapatkan dari bahan berlignoselulosa seperti limbah kertas. Etanol yang mengandung konsentrasi dibawah 12% tidak ekonomis untuk di distilasi pada saat dijadikan bioetanol, untuk menghasilkan etanol yang memiliki konsentrasi tinggi maka glukosa yang di hasilkan pada percobaan ini juga harus tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati pengaruh waktu dengan berbagai variasi pengumpanan yang disebut dengan konfigurasi terhadap konsentrasi glukosa yang dihasilkan pada proses hidrolisis limbah kertas HVS. Glukosa berkonsentrasi tinggi di hasilkan dari selulosa yang tinggi, hal ini akan menyebabkan beberapa masalah yang terjadi yaitu viskositas yang tinggi akan menghambat proses hidrolisis sehingga dari masalah tersebut dilakukan perancangan metode Batch dan Fed-Batch Hidrolisis Enzimatik dengan macam macam High Total Solid Loading menggunakan reaktor putar sebagai variabel pada penelitian ini. Limbah kertas HVS direndam selama 24 jam, dan dilakukan proses blending kemudian dilakukan proses penghilangan tinta, proses selanjutnya analisis kandungan kertas yaitu lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Tahapan selanjutnya dilakukan proses hidrolisis yang menghasilkan glukosa. Glukosa yang dihasilkan akan diuji menggunakan metode DNS. Konsentrasi glukosa tertinggi dihasilkan dari metode fed-batch dengan total solid loading 40% sebesar 321, 784 mg/ml. Konsentrasi glukosa tertinggi di dapatkan mulai dari total solid loading 30%, 35%, 40% dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi total solid loading yang digunakan maka akan semakin tinggi konsentrasi glukosa yang dihasilkan.
ANALISA EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN BIOETANOL GEL MENGGUNAKAN BAHAN PENGENTAL HPMC DENGAN KAPASITAS 8000 TON/TAHUN Divia Amalia; Asalil Mustain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.265

Abstract

Pendirian pabrik bioetanol gel ini menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak di masa mendatang. Bioetanol gel merupakan perubahan fisik dari bioetanol cair menjadi bentuk gel sehingga memudahkan dalam penggunaan dan pendistribusiannya. Pabrik bioetanol gel ini menggunakan bahan utama bioetanol cair 85% dan bahan pengental HPMC (Hydroxypropyl methylcellulose) dengan kapasitas 8000 ton/tahun. Pabrik bioetanol gel ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang beroperasi selama 335 hari selama setahun dan 24 jam per hari. Dari hasil analisa ekonomi pabrik, Total Capital Investment (TCI) didapatkan sebesar Rp. 48.319.313.636. Total Production Cost (TPC) didapatkan sebesar RP. 116.153.329.614. Laba kotor diperoleh sebesar Rp. 122.399.978.396 dan laba bersih diperoleh sebesar Rp. 4.372.654.147. Laju pengembalian modal (ROI) sebelum pajak sebesar 29% dan setelah pajak sebesar 20%. Lama pengembalian modal (POT) selama 3,4 tahun dan Break Even Point (BEP) sebesar 49%. Laju pengembalian modal lebih besar dari bunga bank yaitu Internal Rate Of Return (IRR) sebesar 31,83% dan bunga bank sebesar 12% sehingga pabrik bioetanol gel ini layak untuk didirikan.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN SELEKSI PROSES PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA BIOETANOL GEL KAPASITAS 5000 TON/TAHUN Auliyah Choirunnisa; Asalil Mustain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.251

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya peningkatan akan kebutuhan energi berupa  bahan bakar. Bioetanol gel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan.  Dalam merancang pabrik bietanol gel, terdapat beberapa aspek penting diantaranya adalah perhitungan kapasitas produksi dan pertimbangan terhadap berbagai jenis proses pembuatan bioetanol gel agar didapat  proses yang paling efisien untuk diterapkan pada pabrik. Pada penelitian ini, perhitungan kapasitas produksi dilakukan dengan metode pertumbuhan rata-rata per tahun. Bioetanol gel dibuat dengan menggunakan proses  distilasi dan mixing. Oleh karena itu,seleksi proses dilakukan terhadap jenis,sistem serta bentuk alat untuk proses  pembuatan bioetanol gel tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kapasitas produksi pabrik  bioetanol gel yang akan didirikan pada tahun 2022 dan melakukan seleksi proses dari beberapa jenis proses  pembuatan bioetanol gel untuk mengetahui proses yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan pabrik bioetanol  gel yang didirikan pada tahun 2022 memiliki kapasitas 5000 ton/tahun dan menggunakan proses distilasi  fraksinasi dengan sistem kontinyu serta proses mixing sistem batch dengan bentuk baling-baling helical ribbon. 
ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI COOLING TOWER 32 T 821 PADA UTILITAS II PRODUKSI II B PT PETROKIMIA GRESIK Suhartono Wahyu; Asalil Mustain; Muhammad Aidil Rizky
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 1 (2023): March 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i1.520

Abstract

Industri petrokimia sangat memerlukan kebutuhan air pendingin sebagai unit penunjang prosesnya. Untuk meningkatkan effisiensi penggunaan air pendingin dalam sistem utilitas, colling tower diperlukan sehingga air pendingin dapat digunakan kembali selama proses berlangsung. Penggunaaan alat cooling tower pada industri dinilai penting, sehingga perlu peninjauan mengenai evalusai kinerja cooling tower. Evaluasi kinerja cooling tower dapat dilakukan berdasarkan perhitungan efisiensi air pendingin, perhitungan neraca massa, dan neraca energi pada sistem cooling tower tersebut perlu dilakukan terlebih dahulu. Analisa ini dapat menjadi pertimbangan teknis pihak industri untuk operasional maupun perawatan lebih lanjut. Setelah melalui pengamatan di lapangan, hasil perhitungan aktual yang menunjukkan efisiensi kerja cooling tower pada unit utilitas 2 produksi 2 B diperoleh berkisar 65%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, kinerja cooling tower masih beroperasi dengan baik dan masih layak digunakan dalam proses industri.
PENGARUH JENIS TEPUNG NABATI DAN WAKTU PENGERINGAN MAGGOT TERHADAP KANDUNGAN PAKAN IKAN LELE BERBAHAN DASAR MAGGOT (HERMETIA ILLICENS) Aldyn Firstiano Afnan; Profiyanti Hermien Suharti; Asalil Mustain; Anang Arianto; Bagos Tedy Arta; Virsa Faliolla Tasyakuranti
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i3.3750

Abstract

Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Ketersediaan tepung ikan yang terbatas membuat harga pakan ikan komersil melonjak sehingga perlu dicari bahan penggantinya. Maggot BSF (Hermetia illicens) merupakan alternatif yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk bahan pakan karena berbagai keunggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tepung nabati yang digunakan terhadap kandungan pakan ikan lele berbahan dasar maggot dengan memperhatikan waktu pengeringan maggot yang dilakukan pada suhu 120°C selama 1 jam, 1,5 jam, dan 2 jam. Dengan variasi jenis tepung nabati dan lama waktu pengeringan tersebut diharapkan mendapatkan kandungan pakan ikan lele yang baik. Kandungan yang diuji yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar serat kasar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kandungan pakan ikan lele sesuai dengan SNI 01-4087-2006. Hasil penelitian menunjukkan waktu pengeringan memiliki pengaruh terhadap kandungan kadar air dan lemak, sedangkan jenis tepung nabati memiliki pengaruh yang berbeda terhadap masing-masing kandungan pakan ikan lele berbahan dasar maggot yaitu tepung terigu menghasilkan kadar air yang tinggi, tepung kedelai menghasilkan kadar abu dan serat kasar yang tinggi, dan tepung maizena menghasilkan kadar lemak yang tinggi.
STUDI LITERATUR KARAKTERISTIK BRIKET DENGAN PERBEDAAN RASIO CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN BIOMASSA LAINNYA Mochammad Agung Indra Iswara; Asalil Mustain; Mufid Mufid; Prayitno Prayitno
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i1.4466

Abstract

Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mencari sumber energi alternatif yang efisien dan terbarukan. Briket sebagai sumber energi terbarukan merupakan energi alternatif yang berasal dari sisa bahan organik padat dan mempunyai nilai kalor yang tinggi. Banyaknya penelitian briket dengan berbagai bahan baku biomasa dan berbagai rasio tertentu akan menghasilkan spesifikasi briket yang beragam, oleh karena itu perlu kajian mendalam dengan membandingkan nilai kalor, kadar air dan kadar abu pada masing-masing bahan baku briket terhadap spesifikasi yang sesuai dengan SNI 01-6235-2000. Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur yang terdiri atas pengumpulan jurnal dan referensi, melakukan analisis dan pengumpulan data, membuat jurnal ilmiah, menganalisis data, serta menarik kesimpulan dan rekomendasi. Hasil kajian yang diperoleh adalah briket dengan kualitas terbaik dengan campuran arang kelapa dan sabut kelapa dengan nilai kalor 6211 kalori/gram, kadar air 5,39% dan kadar abu 2,86%, sedangkan campuran tempurung kelapa dengan kulit durian memiliki nilai kalor sebesar 6847,31 kalori/gram, nilai kadar air dan abu dibawah 8% dan tempurung kelapa dengan kayu madan memiliki nilai kalor 6425 kalori/gram, nilai kadar air dan abu dibawah 8%. Sehingga disimpulkan briket dengan campuran tempurung kelapa dan sabut kelapa memiliki kadar air dan abu lebih baik namun memiliki nilai kalor lebih rendah dibanding campuran tempurung kelapa dengan kulit durian dan kayu madan.