Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Magnetic Levitation dengan Kontrol Arduino Michael Ponsa Lim; Handry Khoswanto; Heri Saptono
Jurnal Teknik Elektro Vol. 10 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jte.10.1.11-16

Abstract

Pembuatan magnetic levitation adalah salah satu contoh akan pemanfaatan gaya magnet pada kehidupan sehari – hari. Diharapkan pembuatan tugas akhir ini dapat menjadi inspirasi dan kemajuan di bidang teknologi. Sistem ini memanfaatkan gaya tolakan dari magnet untuk melakukan levitasi.Sistem ini dibuat dengan memanfaatkan gaya magnet dari kumparan dan magnet tetap. Fungsi dari magnet tetap adalah untuk memberikan gaya angkat pada objek levitasi dan kumparan berfungsi untuk memberikan gaya secara horizontal untuk menstabilkan objek levitasi agar selalu berada pada posisi semula. Gaya magnet pada kumparan dikontrol menggunakan driver H-Bridge untuk menentukan arah polaritas kutubnya. Penggunaan hall-effect sensor digunakan untuk mengetahui posisi dari objek yang dilevitasikan, yang kemudian akan menjadi sebuah nilai masukan mikrokontroler. Nilai keluaran dari sensor akan dikalkulasi menggunakan program perhitungan pada mikrokontroler dengan metode kontrol PID yang kemudian hasilnya akan menjadi nilai masukan untuk driver H-Bridge. Proses tersebut akan diulang – ulang terus menerus agar sistem dapat memperoleh kestabilan pada saat melakukan levitasi. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa semakin tebal ring magnet yang digunakan untuk melakukan levitasi maka semakin besar gaya angkat yang dihasilkan. Penggunaan ring magnet berdiameter dalam 9.5 cm dan berdiameter luar 11.5 cm mampu memberikan gaya angkat benda dengan massa 25 gram akan tetapi belum dapat memberikan kestabilan posisi sehingga objek yang dilevitasikan akan tertarik jatuh ke samping. Pengaruh medan magnet yang dihasilkan kumparan terhadap sensor pada sistem relatif kecil dan dapat diabaikan. Kumparan dapat mengembalikan objek kembali ke set point pada saat tidak terpengaruh oleh ring magnet, akan tetapi gagal pada saat terpengaruh oleh ring magnet.
Pembuatan Bending Machine Akrilik Berbasiskan Kontroler Arduino Christian Setiawan; Handry Khoswanto; Heri Saptono
Jurnal Teknik Elektro Vol. 10 No. 2 (2017): September 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jte.10.2.54-59

Abstract

Teknologi mesin telah banyak membantu manusia dalam bekerja salah satunya adalah bending machine akrilik, tetapi selama ini hanya ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk menekuk akrilik dan semuanya masih dikerjakan secara manual. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan mesin akrilik yang bekerja secara otomatis. Mesin ini menggunakan kontroler arduino. Arduino ini yang akan melakukan kontrol ke SSR pemanas, motor stepper, LCD, dll yang bisa membantu bekerjanya mesin tersebut. Mesin ini nantinya dapat menekuk beberapa akrilik bersamaan dengan batas maksimal penampang 80 cm dengan ketebalan hingga 4 mm Berdasarkan hasil pengujian mesin ini dapat menekuk mendekati presisi. Mesin ini juga dapat memilih menekuk ketebalan akrilik yang akan ditekuk dimulai dari 1,5 mm, hingga 4 mm dengan nilai kesalahan maksimal 2,2% dari sudut 90 derajat. Suhu pemanas pada mesin dan delay di setiap ketebalan akrilik sudah ditentukan sesuai hasil pengujian yang telah dilakukan. Ketebalan 1,5 mm membutuhkan suhu 150 derajat cecius dengan delay 21 detik hingga 30 detik. Ketebalan 2 mm membutuhkan suhu 200 derajat celcius dengan delay 3 detik hingga 24 detik. Ketebalan 3 mm membutuhkan suhu 250 derajat celcius dengan delay 3 detik hingga 30 detik. Ketebalan 4 mm membutuhkan suhu 300 derajat celcius dengan delay 3 detik hingga 30 detik.
Pembuatan Prototype Generator Linier 1 VA Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut Felix Hariyanto Kwan; Heri Saptono; Hanny Hosiana Tumbelaka
Jurnal Teknik Elektro Vol. 11 No. 2 (2018): September 2018
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jte.11.2.46-50

Abstract

Pemanfaatan gelombang air sebagai penggerak utama pembangkit listrik saat ini sedang banyak diteliti, untuk itu dibuat suatu prototype generator linier sebagai pembangkit listrik tenaga ombak. Gelombang yang dihasilkan oleh ombak laut merupakan gelombang sinusoidal. Generator linier merupakan generator yang bekerja dengan sistem translasi yang menangkap gelombang ombak sebagai penggerak utama. Dengan adanya gelombang ombak ini, maka energi mekanik dari gelombang ombak dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan adanya translator. Terdapat 3 variasi susunan magnet yang digunakan, yaitu susunan magnet Konvensional, susunan magnet Halbach Array, dan susunan magnet Eksperimen. Berdasarkan hasil pengujian, tegangan terhadap frekuensi yang paling besar dihasilkan oleh susunan magnet Halbach Array.