Tujuan tulisan ini menjelaskan Origami di TK Panca Budi, Medan, menonjol sebagai media alternatif untuk mengasah motorik dan kreativitas anak usia dini. Penelitian tindakan kelas (PTK) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas origami dalam pembelajaran. Temuan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan motorik halus dan kreativitas anak-anak. Penggunaan origami di TK Panca Budi, Medan, memberikan dampak positif yang berkelanjutan pada perkembangan anak-anak. Origami bukan hanya kegiatan kreatif, tetapi juga mengasah koordinasi tangan dan mata secara menyeluruh. Integrasi origami dalam kurikulum pendidikan anak usia dini dapat meningkatkan minat belajar mereka. Melalui origami, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pemikiran abstrak. Penggunaan origami dalam pembelajaran juga mendorong keterampilan sosial dan konsentrasi. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya penggunaan media alternatif dalam pendidikan anak usia dini. Dengan memperkenalkan origami sejak dini, anak-anak dapat mengasah keterampilan motorik halus secara alami. Lebih dari sekadar hobi, origami menjadi bagian penting dari proses pembelajaran yang bermanfaat. Guru dapat memanfaatkan origami untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Origami memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan motorik mereka. Keberhasilan penggunaan origami menunjukkan potensi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada kreativitas dan motorik. Dalam konteks pendidikan inklusif, origami dapat mengakomodasi kebutuhan beragam anak-anak. Dengan kolaborasi antara guru, orangtua, dan anak-anak, penggunaan origami dapat memperkuat koneksi antara pembelajaran di sekolah dan di rumah.