Pada era globalisasi saat ini, permasalahan hidup begitu kompleks. Ada peran teknologi merusak keseimbangan lingkungan. Situasi itu diperbincangkan karena kelangsungan tradisi lisan pada sosio-ekologis leksikon alat pertanian tradisonal masyarakat Bima. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: 1) bentuk dan fungsi, 2) model pembelajaran berbasis lingkungan di SD, dan 3) langkah strategis program desa wisata. Tradisi lisan ranah pertanian diasumsikan mengalami penyusutan pengetahuan karena semakin termarginalkan masyarakat pemiliknya. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data wawancara, perekaman, dan catat. Hasil penelitian leksikon alat pertanian tradisional yang terdata 39 jenis, dikelompokkan menjadi: 1) dikenal istilah dan referennya (benda), 2) dikenal istilah tetapi tidak lagi memiliki referenya, 3) dikenal istilah tetapi berubah referennya, dan 4) tidak dikenal lagi istilah dan referennya. Bentuk menyesuaikan kebutuhan aktivitas pertanian, memiliki fungsi khusus: 1) pra tanam, 2) proses tanam, dan 3) pasca tanam serta fungsi umum: kebutuhan petani, perawatan tanaman dan perlindungan hewan penunjang pertanian. Pembelajaran berbasis lingkungan SD dengan belajar bermakna penguatan komunikasi guru dan siswa secara aktif, melalui: (a) penyajian pengaturan awal, (b) penyajian bahan belajar, (c) memperkuat struktur kognitif, dan (d) belajar aktif. Sementara itu, langkah program desa wisata sebagai strategis edukasi menunjang kegiatan siswa SD sehingga perlu mengedukasi dan membentuk kelompok petani dan guru.