Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pendampingan Program Pemenuhan Kebutuhan Pangan Melalui Hidroponik Menggunakan Media Botol Bekas di Kabupaten Tulungagung: Indonesia Herry Nur Faisal; Mufida Diah Lestari
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.975 KB) | DOI: 10.36563/pengabdian.v1i1.259

Abstract

Abstract Community service eitb the frmst of meeting the food needs fulfillment program throught hydroponics using bottles media in Tulungagung Regency has the aim of providing an understanding to the sommunity especially those living in urban areas crops using the hydroponic method as well as providing home garden use as an effort to fulfill food needs hiuseholds using used bottles and can still be used. The expextation of this program is that can foster community interest in consuming vegetables, able to fulfill daily needs, maximizing the fungtion of the yard and also becoming a pilot project for other regions to be able to develop suitable crops using hrotikultural methods but at a cheaper and more efficient cost. Abstrak Pengabdian kepada masyarakat dengan format pendapingan program pemenuhan kebutuhan pangan melalui hidroponik menggunakan media botol bekas di Kabupaten Tulungagung memiliki tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya yang tinggal di perkotaan bahwa mereka dapat bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik serta memberikan pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga dengan menggunakan botol bekas dan masih bisa dipakai. Harapan dari berjlanannya program ini adalah dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayur, mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memaksimalkan fungsi pekarangan dan juga menjadi pilot projeck bagi daerah lain untuk dapat mengembangkan cocok tanam dengan menggunakan metode hortikultura namun dengan biaya yang murah dan lebih efisien.
ANALISIS KEMANFAATAN USAHA TANI KACANG TANAH SISTEM TUMPANGSARI HERRY NUR FAISAL
Jurnal AGRIBIS Vol. 7 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.324 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v7i1.293

Abstract

ABSTRACT Peanuts are in the second most important position after soybeans in Indonesia, so they have the potential to be developed because peanuts have high economic value and have a large enough domestic market opportunity. Based on the area of ​​cultivation, peanuts rank fourth after rice, corn and soybeans. The results of the study are as follows 1). Farmers spend a production cost of Rp. 3,865,500 in a farm scale of 1 ha per planting season. Production costs include the means of producing fertilizer, purchasing peanut seeds, transportation and costs of tillage until the harvesting process. The net income received by farmers in farming peanuts in the intercropping system is the value obtained from the proceeds from the sale of peanuts minus all costs incurred by farmers in farming so that the farm income is IDR 6,434,500. 2). The B / C ratio of peanut farming in one crop in the intercropping in the village of kacangan, ngunut sub-district, Tulungagung Regency,> 1 is 1.66 so it is feasible to cultivate. Keywords: farming, economic benefits, peanuts, intercropping ABSTRAK . Kacang tanah menduduki posisi kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena kacang tanah memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki peluang pasar dalam negeri yang cukup besar.Berdasarkan luas pertanaman, kacang tanah menempati urutan ke empat setelah padi, jagung dan kedelai.Hasil dari penelitian sebagai berikut 1). Petani mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 3.865.500,- dalam ukuran skala usahatani 1 ha tiap satu kali musim tanam. Biaya produksi meliputi sarana produksi pupuk, pembelian benih kacang tanah, transportasi dan biaya pengolahan tanah sampai proses pemanenan. Pendapatan bersih yang diterima petani dalam berusahatani kacang tanah pada system tumpangsari merupakan nilai yang didapatkan dari hasil penerimaan penjualan kacang tanah dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam usahatani sehingga pendapatan usahatani sebesar Rp 6.434.500,-. 2). Rasio B/C usahatani kacang tanah dalam satu kali tanam pada tumpangsari di Desa kacangan kecamatan ngunut Kabupaten Tulungagung > 1 yaitu 1,66 sehingga layak untuk diusahakan. Kata Kunci : usaha tani, manfaat ekonomi, kacang tanah, tumpang sari
ANALISIS PENINGKATAN NILAI EKONOMI IKAN LAUT MENJADI OLAHAN NUGET Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.673 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v7i2.392

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan menentukan peningkatan harga produksi ikan laut menjadi nugget olahan sehingga mendapatkan harga yang lebih baik. Kajian dilakukan di kawasan pesisir Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Teknik penelitian menggunakan teknik survei, responden diperoleh dari penggunaan metode purposive sampling bagi para pelaku nelayan pengolahan hasil perikanan. Penambahan biaya olahan yang merupakan hasil akhir dari olahan ikan di Pantai Sine untuk dijadikan nugget agar lebih tahan lama dan menampilkan biaya promosi yang lebih besar. Penghasilan yang diperoleh disesuaikan dari usaha pengolahan hasil perikanan yang terkait dengan unsur teknis dan unsur non teknis. Secara teknis, tingkat ekonomi, jumlah bahan mentah dan jumlah tenaga yang digunakan akan berpengaruh pada jumlah biaya yang dibawa. Sedangkan faktor non teknis yang berpengaruh terhadap besaran pungutan yang dibawa adalah harga masuk dan harga keluaran, dalam hal ini pungutan hasil olahan perikanan.Kata kunci: ikan, nugget, biaya produksi ABSTRACT This study has the aim of determining the increase in the price of marine fish production into processed nuggets so that they get a better price. The study was conducted in the coastal area of ​​Sine Beach, Kalibatur Village, Kalidawir District, Tulungagung Regency. The research technique used survey techniques, respondents were obtained from the use of purposive sampling method for fisherman processing fishery products. The addition of processed costs which are the end result of processed fish at Sine Beach to be used as nuggets to make them more durable and display higher promotional costs. The compensation received is adjusted from the business of processing fishery products related to technical elements and non-technical elements. Technically, the level of economy, the amount of raw materials and the amount of labor used will affect the amount of costs carried. Meanwhile, non-technical factors that affect the amount of levies carried are the entry price and the output price, in this case the levy on processed fishery products.Keywords: fish, nuggets, production cost Keywords: fish, nuggets, cost of product
ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN PENCARI CACING SUTRA Tubifex SP Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.719 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v8i1.540

Abstract

ABSTRAK Perikanan menjadi salah satu pilar penting dalam pemajuan perekonomian nasional, perikanan memiliki peluang yang baik untuk bisa dipergunakan sebagai stimulus peningkatan perekonomian masyrakat. Cacing sutra merupakan komoditi yang menjajikan karena Cacing Sutra merupakan pakan organik untuk Ikan Air Tawar yang masih muda. Pengembangan Cacing Sutra sangat pesat dari Kabupaten Tulungagung sendiri. Cacing Sutra berhabitat di Sungai DAS aliran sungai Brantas yaitu salah satunya sungai di Desa Wajak Lor,dikarenakan sungai di Wajak memiliki arus yang tidak begitu deras dan tempat pembuangan limbah home industri tempe, dan tahu, limbah ampas tahu dan tempe sangat di minati Cacing Sutra untuk berhabitat. Di Desa Wajak banyak sekali para pencari Cacing sutra selain untuk pakan Ikan sendiri juga untuk pekerjaan sampingan warga Desa Wajak Lor untuk menambahkan pendapatan sehari – hari. Oleh karena itu seorang pengusaha atau seorang pencari Cacing Sutra harus mempunyai suatu Alat untuk mengukur tingkat kelayakan finansial dan non finansial. Kata Kunci: cacing sutra, keuntungan, pendapatan
STUDI KELAYAKAN USAHA TANI CABAI MERAH DI DESA KACANGAN KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.837 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan usaha tani cabai merah dan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha tani cabai merah di Desa Kacangan Kecamatan Ngunut Kabupaten  Tulungagung. Metode analisa data menggunakan dua cara yaitu analisa finansial dan analisa deskriptif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah 1. usaha tani cabe merah seluas satu ha selama enam bulan menguntungkan. 2. usaha tani cabai merah seluas satu Ha selama enam bulan layak di usahakan. 
RESPON PETANI TERHADAP PERANAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.344 KB)

Abstract

PeranPPLpada dasarnya sebagai pembimbing dalam usaha tani, sebagai teknisi, sebagai agen penghubung serta sebagai organisator dan dinamisator yang mempengaruhi kelompok-kelompok tani.  Adanya respon yang baik dari kelompok tani terhadap perananPPLakan sangat membantu terjadinya hubungan interpersonal antara keduanya.  Sehingga diharapkan proses transfer informasi maupun adopsi inovasi akan berjalan dengan lancar yang pada akhirnya mampu mengubah kesejahteraan petani menjadi lebih baik.  Terdapat faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi respon kelompok tani terhadap perananPPL. Faktor-faktor intern tersebut terdiri dari stereotip, kepandaian menyaring stimulus, konsep diri, kebutuhan dan harapan, emosi diri serta pengalaman masa lalu.  Sedangkan faktor-faktor ekstern terdiri dari intensitas, frekuensi, size (ukuran) dan repetition (pengulangan).Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor intern dan ekstern dengan respon petani terhadap perananPPL; (2) Untuk menganalisis respon petani terhadap perananPPL.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor intern dan faktor-faktor ekstern tidak hubungan dengan respon petani, tetapi mempunyai hubungan yang kuat dengan perananPPLdi Kecamatan Ngunut.Dari hasil analisis yang dilakukan didapat bahwa terdapat hubungan antara respon petani di Kecamatan Ngunut terhadap perananPPL.
ANALISA PENDAPATAN POLA PEMASARAN TAHU (Studi kasus di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung) Herry Nur Faisal
Jurnal AGRIBIS Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Univeritas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.434 KB)

Abstract

Abstract               This study aims to find out the level of self-production production know-how and production of finished / frozen tofu, as well as what benefits does the second attempt at production tofu this. The methodology of this research is done intentionally and uses a purposive method, wherein the business actor or entrepreneur is the starting point. The method of analyzing the data of this study uses primary data. The results of the discussion of this study use the entrepreneur's identity, production costs, purchase price and selling price.The conclusions from the author's research based on the results of research and data processing can be summarized as follows: there are twelve tofu industries, seven own tofu production and five finished / frozen production, in the research area of , Ngunut District, Tulungagung Regency. The results of the study show that the profit level of self-tofu production is more profitable than the profit level of finished tofu production, this is evidenced by the results of the comparison of self-tofu production income and the comparison of tofu / frozen production.                                           AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan produksi tahu sendiri dan produksi tahu jadi/ kulakan,serta menguntungkan apa tidak usaha kedua produksi tahu ini. Metodelogi penelitian ini dilakukan dengan sengaja dan menggunakan metode (purposive) sengaja,dimana pelaku usaha atau pengusaha sebagai titik awal (starting point). Metode analisa data penelitian ini menggunakan data primer. Hasil pembahasan penelitian ini menggunakan identitas pengusaha, biaya produksi, harga beli dan harga jual. Kesimpulan dari penelitian penulis berdasarkan dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan sebagai berikut : terdapat dua belas industry tahu, tujuh produksi tahu sendiri dan lima produksi jadi/ kulakan, di daerah penelitian, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian bahwa tingkat keuntungan produksi tahu sendiril ebih menguntungkan daripada tingkat keuntungan produksi tahu jadi/ kulakan, hal ini terbukti dengan hasil perbandingan pendapatan produksi tahu sendiri dan perbandingan produksi tahu jadi/ kulakan.
Analisis Usaha Benih Lele Sangkuriang (Clarias Garipinus) Pada Unit Pengembangan Budidaya Air Tawar Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung Yoga Pratama; Bambang Tri Kurnianto; Herry Nur Faisal; Mufida Diah Lestari
Jurnal AGRIBIS Vol. 8 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.984 KB) | DOI: 10.36563/agribis.v8i2.640

Abstract

Ikan lele sangkuriang ikan yang banyak diminati masyarakat di Kabupaten Tulungagung. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui berapa pendapatan dan kelayakan pembenihan ikan lele sangkuriang. Dalam pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive. Hasil penelitian menujukan bahwa UPT PBAT Dinas Perikanan Tulungagung melakukan pembenihan ikan lele sangkuriang dengan 2 sistem yaitu sistem alami dan sistem buatan. Dari kedua sistem pembenihan menujukkan pendapatan yang paling tinggi adalah pembenihan sistem alami dengan memperoleh Rp. 2.000.000, pada sistem buatan memperoleh Rp. 1.725,00 dalam satu kali pembenihan, dan kelayakan usaha (BCR) pembenihan ini memperoleh B/C 2,5 pada sistem alami dan 2,2 pada sistem buatan. Dari kedua sistem pembenihan yang paling menguntungkan yaitu dengan sistem buatan karena jumlah telur dan larva lebih banyak dibandingan dengan sistem alami karena pada saat penelitian jumlah indukan lebih banyak pada pemijahan secara alami. Kesimpulan dari kedua metode tersebut dengan sistem alami dan buatan masih layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.
ANALISIS USAHA INDUSTRI TEMPE KEDELAI DI DESA KACANGAN KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Herry Nur Faisal Herry Nur Faisal; Yuniar Hajar Prasekti
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 16 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v16i2.2271

Abstract

Tempe merupakan sumber protein dan serat yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Meskipun tergolong sebagai bahan pangan tradisional, tempe masih banyak digemari oleh masyarakat kita. Terutama bagi vegetarian yang membutuhkan protein nabati sebagai pengganti protein hewani. Dalam proses pembuatan tempe yang dijalankan dengan menganalisis struktur biaya yang dilakukan serta menganalisis penerimaan dan pendapatan usaha pembuatan tempe. Adapun pembuatan tempe adalah pemilihan biji, kedelai, dibersihkan dari kotoran, pencucian, perebusan, perendaman. Dari hasil penelitian pendapatan usaha pembuatan tempe di Desa Kacangan setiap responden dapat diketahui dari selisih penerimaan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya pendapatan yang diperoleh pengusaha tempe di Desa Kacangan pada bulan April 2022 Rp 57.647.000. Dengan rata-rata setiap responden adalah Rp 19.215.666. Total biaya yang dikeluarkan pada pembuatan tempe adalah sebesar Rp 3.360.000/hr. Proporsi terbesar dikeluarkan untuk penyediaan bahan-bahan yang mencapai 82,75%. Biaya tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja dalam keluarga. Pada analisis ini biaya tenaga kerja dalam keluarga ikut di perhitungkan sebagai komponen biaya produksi. Hasil perhitungan terhadap penerimaan dari usaha tempe dapat diketahui rata-rata tempe yang dihasilkan setiap hari Rp 1.120.000.Pendapatan bersih usaha ini adalah selisih antara pendapatan kotornya (penerimaan) dengan pengeluaran total yang digunakan untuk usahanya (usaha tempe). Sehingga pendapatan usahanya adalah selisih antara penerimaan semua biaya dengan formulasi sebagai berikut :Jika dihitung dengan tingkat efisiensi, maka dapat diketahui melalui perbandingan antara besarnya penerimaan dengan biaya yang di kenal dengan R/C ratio. Dari perhitungan R/C ratio di dapatkan bahwa R/C ratio produksi tempe di Desa Kacangan menghasilkan R/C ratio di atas 1 ini berarti usaha produksi tempe di Desa Kacangan yang dilakukan sampel adalah efisien dan menguntungkan sehingga disimpulkan layak secara ekonomi layak untuk di kembangkan. Rasio tersebut berarti bahwa setiap penambahan satu-satuan biaya produksi akan memberikan peningkatan penerimaan sebesar 2,33%.
Penyuluhan Metode Pemasaran Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) melalui Media Online di Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Mufida Diah Lestari; Herry Nur Faisal
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v2i1.454

Abstract

Abstract The marketing counseling program for cayenne pepper (Capsicum frutescens L) is deemed necessary to provide insight to the public about the efficiency of the chili marketing process so that it has a high sellinh value. Cayenne pepper is one of the superior products of farmers in Kendalbulur village, Boyolangi District Tulungagung Regency because most of the farmers in the area grow cayenne pepper becausethey feel that the soil conditions are suitable for planting cayenne pepper. The hope of providing counseling to the community on how to market cayenne peper so that people have an understanding of selling their harvest in the right way. The marketing prosess of cayenne pepper is considered traditional so far, to further develop the marketing process, a new method is carried out by selling thorugh online media. Abstrak Program penyuluhan pemasaran tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L)dirasa diperlukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang efisiensi prosen pemasran cabai supaya memiliki nilia jual yang tinggi. Cabai rawit menjadi salah satu produk unggulan petani di desa Kencalbulur Kecamatan Bayolangu Kabupaten Tulungagung karena sebaagin besar petani yang ada didaerah tersebut banyak yang menanam cabai rawit karena dirasa kondisi tanahnya sesuai untuk ditanami cabagi rawit. Harapan dari pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai bagaimana cara pemasaran cabai rawit agar supaya masyarakat memiliki pemahaman mengenai penjualan hasil panennya dengan cara yang tepat. Proses pemasaran tanaman cabai rawit dianggap selama ini masih tradisional, untuk lebih mengembangkan proses pemasran dilakukan sebuah metode baru dengan menjual melalui media online.