Thomy Sastra Atmaja
Universitas Tanjungpura Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Partisipasi Perempuan dalam Ruang Politik (Studi Kasus di Pondok Hidayatul Muslimin 1 Parit Sembin Kubu Raya) Jumarni Jumarni; Jagad Aditya Dewantara; Amrazi Zakso; Sulistyarini Sulistyarini; Thomy Sastra Atmaja
Journal on Education Vol 6 No 2 (2024): Journal on Education: Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i2.5417

Abstract

Women's political participation is often in the spotlight in society, especially women in Islamic boarding schools are often considered secondary creatures. Islam itself requires equal position between men and women, for example in politics. Women's participation in politics still faces a number of challenges, due to patriarchal culture which still hinders women's access to politics, especially in legislative institutions and the lack of education about politics in Islamic boarding schools. In Islamic boarding schools, the role of women in the political space in Islamic boarding schools cannot be said to be a passive contribution because there are several obstacles that must be taken into account. This study understands the role of women in politics in a small Islamic boarding school environment. This research aims to find out the forms of women's participation in the political space in Islamic boarding schools. This research method uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques in this research used observation, interview and documentation techniques. The results of this research are that women's participation in political space in the Islamic boarding school environment is realized in an organization in the form of a student council, namely the Intra-School Student Organization. Then there is the election of room chairman and dormitory chairman as a form of minor political participation in Islamic boarding schools. The conclusion of this research is that the form of women's participation in politics within the scope of Islamic boarding schools is the existence of the OSIS organization, the election of dormitory heads, and the election of class presidents
UPAYA PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA DALAM TRADISI BEDURUK PADA SUKU DAYAK DESA Muhammad Anwar Rub’i; Fusnika Fusnika; Thomy Sastra Atmaja; Visensia Devi
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2024): JURNAL PEKAN
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpk.v9i1.3693

Abstract

Budaya kewarganegaraan  sangat erat kaitannya dengan identitas bangsa terkait budaya, kearifan lokal, serta adat istiadat yang mampu menopang masyarakat untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai tradisi dan budaya daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara jelas mengenai tradisi beduruk kaitan dengan budaya kewarganegaraan (civic culture) sebagai wujud pelestarian kebudayaan Indonesia pada masyarakat Dayak Desa di Sentabai Kecamatan Silat Hilir. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bentuk etnografi. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian menunjukan bahwa tradisi beduruk pada intinya merupakan kegiatan gotong-royong terkhusus dalam pengerjaan ladang dan terdapat nilai-nilai budaya kewarganegaraan yaitu nilai kebersamaan dan nilai kekeluargaan dalam kehidupan sosial masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan tradisi beduruk terdapat serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan cara bersama-sama saling peduli dan membantu satu sama lain serta budaya kewarganegaraan akan sangat berguna ditengah masyarakat sebagai pedoman kehidupan sosial bersama karena sejatinya identitas warga negara bersumber dari budaya kewarganegaraan. Upaya pelestarian nilai-nilai tradisi beduruk dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat setempat serta dukungan pemerintah Desa Sentabai Kata Kunci: Tradisi  Beduruk , Civic  Culture,  Pelestarian Kebudayaan   Dayak  Desa