Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KARAKTER LANSKAP UNTUK EKOWISATA PADA AREA PASCA TAMBANG BATUBARA DUSUN RANTAU PANDAN, MUARA BUNGO, PROVINSI JAMBI : KARAKTER LANSKAP UNTUK EKOWISATA PADA AREA PASCA TAMBANG BATUBARA DUSUN RANTAU PANDAN, MUARA BUNGO, PROVINSI JAMBI Andrianto Kusumoarto
Khazanah Intelektual Vol. 2 No. 1 (2018): Khazanah Intelektual
Publisher : Balitbangda Provinsi Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37250/newkiki.v2i1.16

Abstract

Area Pasca Tambang di Dusun Rantau Pandan, Muara Bungo, Provinsi Jambi memiliki karakter lanskap yang sangat potensial untuk pengembangan ekowisata. Selain itu lokasi dimana area pasca tambang ini berada memiliki keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter lanskap dan tipe landform di area pasca tambang Dusun Rantau Pandan untuk ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif melalui survai dan wawancara, dimana dilakukan serangkaian tahap, yakni : 1) identifikasi landform dan 2) identifikasi karakter lanskap. Hasil penelitian memperlihatkan tersebar beberapa tipe landform seperti landform datar, landform cembung, landform cekung, punggung bukit, lembah. Selain itu juga tersebar beberapa karakter lanskap pada lingkungan alam dan lingkungan buatan. Kategori karakter lanskap di lingkungan alami yang tersebar di area tersebut adalah area vegetasi, sungai, lahan bukit, area semak, area belukar, padang rumput, tebing, permukaan datar, sedangkan yang tersebar di lingkungan buatan adalah kolam eks. tambang serta jalur jalan kendaraan bermotor. Karakter lanskap yang tersebar di area ini seharusnya dilindungi dan dimodifikasi untuk tujuan ekowisata. Beberapa cara yang dilakukan seperti penghapusan elemen yang tidak sesuai, akesentuasi bentuk alami, alterasi bentuk alami, intensifikasi dan peningkatan kualitas visual secara intensif.
Ecotourism Management Structuring at The Salak Mountain II Resort, Halimun Salak National Park Andrianto Kusumoarto; Ryan Hidayat; Siti Jubei; Atie Ernawati
E-Journal of Tourism Volume 6 Number 2 (September 2019)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.133 KB) | DOI: 10.24922/eot.v6i2.45761

Abstract

The Salak Mountain II Resort Area, Halimun Salak National Park has several ecotourism objects that have a good ecotourist attraction. In the Salak Mountain II Resort area, there are several actors who have a role in management, where there are several obstacles faced during the course of the activity. The objectives in this study are 1) identifying elements in the management structure variables; 2) analyze the goals variable of ecotourism development, needs variable of ecotourism development, activity programs variable of ecotourism development, obstacles variable of ecotourism development, and actors variable of ecotourism development; 3) making the model of ecotourism management structuring. The method used in this study is descriptive qualitative with Interpretive Structural Modeling (ISM) analysis. The results of the study shown that the desired goals in managing the area are the conservation of natural resources and their ecosystems, and providing education to the community about environmental management. The desired need in area management is the existence of ecotourism legality. Some of the desired program activities in regional development and management are agrotourism, local cultural and artistic attractions, ecotourism, and natural recreation. Some obstacles in the development and management of the area are the limited human resources that have knowledge, skills in managing ecotourism areas and changes in the status of the utilization zone to the ecotourism zone. Salak Mountain II Resort Office, Koperasi Khalifah, Village-Owned Business Entity are actors who have very strong driving factors and function as variable linkage. Each element in the variable has different strengths as a driver and dependency.
Identifikasi Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Andrianto Kusumoarto; Kristiyanto Kristiyanto; Hermantyo Hermantyo
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 6, No 2 (2017): December (2017)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1072.58 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v6i2.1743

Abstract

IDENTIFICATION OF LAND DAMAGE FOR BIOMASS PRODUCTION. The soil has limited resources and always has human pressured led to damage or disturbance, as accumulate processes of chronic anthropogenic pressures or it activities has more unfriendly. Therefore restoration processes soil ecological function develop, in increasing of biomass production has very important for wellbeing. Aim this research to identification and analysis of soil conditions of vulnerabilities, and it used to methods based to SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 or law of government RI No. 150, 2000 of year, and used or applied to geography system information (SIG) approach. This research result of showed has potentially of damage or disturbance of soil in Kramatmulya subdistrict, Kuningan, West Java, Indonesia has examples in Pejambon villages of 1, 2, and 3 area, which is differences of the potential soil of damage (Low, medium, and high). it has based on permeability aspect, which in Pejambon 1 area has high damage categories by 12,76 value cm/hours, then Ph (H20) Pejambon 2 (4,23) and 3 (4,19) value, which has of high damage categories, and DHL in Pejambon 1 (16,00), 2 (19,00), and 3 (47,00) value has high damage to categories. Processing of evaluation and monitoring of soil management is very important, besides of more increasing of human population number, of course, the need of space for fulfilling the wellbeing human aspects. Tanah maupun lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan senantiasa mendapatkan tekanan, yang mengarah pada kerusakan, akibat akumulasi aktivitas masyarakat, yang semakin tidak ramah lingkungan. Mengembalikan maupun merestorasi fungsi ekologi tanah (lahan), dalam rangka meningkatkan produksi biomassa menjadi penting, dalam memenuhi hajat hidup masyarakat banyak. Tujuan penelitian ini, mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lahan, yang rentan dengan kerusakan. Metode yang digunakan untuk penilaian tingkat kekritisan lahan. Berdasarkan pada SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 atau Perpem RI No. 150 tahun 2000 (Kriteria baku kerusakan tanah), serta pendekatannya dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa, potensi kerusakan lahan yang terjadi di Kecamatan Kramatmulya, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di area Desa Pajambon 1, 2, dan 3, memiliki tingkatan kerusakan lahan yang berbeda-beda (ringan, sedang,  dan berat), hal ini berdasarkan pada aspek Permeabilitas, yaitu Pejambon 1 mengalami kerusakan dengan nilai 12,76 cm/jam, kemudian berdasarkan pH (H20), Pejambon 2 dan 3 dalam kategori rusak berat dengan pH 4,23 dan 4,19, dan berdasar pada DHL Pejambon 1, 2, 3 dalam ketegori rusak berat, sehingga memonitoring dan mengevaluasi penggunaan lahan menjadi penting, seiring dengan makin meningkatnya jumlah populasi manusia, yang tentunya membutuhkan ruang untuk memenuhi atau mencukupi hidup secara layak.
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN KERUSAKAN LAHAN UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KAWASAN KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Andrianto Kusumoarto; Ryan Hidayat
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2018): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1350.951 KB) | DOI: 10.30998/lja.v1i1.2956

Abstract

Abstract: The purpose of this activity is provided the information is stored the damaged the ground for the production of biomass in district brass .In addition , provide information penanggulangannya efforts and models the prevention of damages land through sig and maxent. Determine the point of observation ( ploting ), of course associated with an elevation / topography, ( good land conditions, while, and critical ) in each subdistrict of village.Hence, the number of a plot every berbeda-beda the number of plotnya village, besides depends on if the existing problems didesa masing-masing the, also deals with the management pattern of the community surrounding land.
PENGAWASAN TEKNIS PENATAAN TAMAN JALUR HIJAU DI KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR JAWA BARAT Andrianto Kusumoarto; Rahmat Rejoni
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1707.203 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9026

Abstract

Wilayah Bogor Timur merupakan pusat Kota Bogor merupakan salah satu wilayah sangat aktif terutama saat hari dan jam kerja. Jalur sirkulasi kendaraan bermotor di Kelurahan Baranangsiang merupakan salah satu jalur sirkulasi sangat padat. Kepadatan juga terjadi di jalur-jalur pejalan kaki. Keadaan ini mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk membangun jalur pejalan kaki yang nyaman dan mengatur rute jalur pergerakan pejalan kaki. Jalur sirkulasi kendaraan bermotor dan jalur hijau dipisahkan oleh jalur pejalan kaki. Kegiatan pengawan teknis penataan taman jalur hijau ini akan dilakukan di Jl. Padi Kelurahan Baranangsiang. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pengawasan teknis penataan taman jalur hijau. Metode yang digunakan adalah perencanaan pengawasan teknis dalam manajemen lanskap. Melalui pengawasan teknis yang dilakukan maka dapat dicapai pelaksanaan pembangunan taman jalur hijau yang efisiens dalam biaya, efektif dalam pekerjaan, dan memenuhi standar mutu kerja dan bahan, serta pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu. Keberadaan jalur hijau ini selain bernilai estetik juga berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara pejalan kaki.
DESAIN KONSEPTUAL KAWASAN AGROWISATA CIGANJUR JAKARTA DENGAN KONSEP EKODESAIN rahmat rejoni; Andrianto Kusumoarto
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2021): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.036 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i2.10815

Abstract

Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia berusaha memberikan kenyamanan dan keamanan kepada penduduk dan pengunjungnya. Salah satu rasa nyaman dapat diberikan melalui penataan dan pengembangan serta pembangunan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP). Salah satu jenis RTHKP adalah kawasan pertanian (perkebunan). Kawasan pertanian yang hadir di tengah-tengah kota merupakan komponen perkotaan yang menarik dan dapat digunakan sebagai kawasan agrowisata. Salah satu kebun pembibitan yang dikelola oleh UPT Pusbangbenih dan Proteksi Tanaman berada di Ciganjur, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan expert and public participatory dan desain berbasis komunitas (community based design). Dengan melakukan pengamatan lapangan berupa kondisi tapak, penutup dan penggunaan lahan, topografi, kemerangan lereng, viual, fasilitas serta drainase, maka dilakukan proses analisa tapak. Hasilnya merupakan suatu konseptual desain perencanaan kawasan agrowisata ciganjur, dengan kesimpulan direncanakan area untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan budidaya tanaman alpukat campedak dan belimbing serta kegiatan lainnya seperti kegiatan pendidikan dan pelatihan pengelolaan kawasan agrowisata.
RANCANGAN TEKNIS VERTICAL GARDEN KAWASAN STASIUN KOTA BOGOR JAWA BARAT Andrianto Kusumoarto; Rahmat Rejoni
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.434 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7718

Abstract

Bogor City is a city that has some places for tourist. The Bogor City station area is one of the most active areas, especially during working days and hours. The motorized vehicle circulation path is one of the very dense circulation routes. The aims of this study is to design a vertical garden around the Bogor Station area. The activity method used is descriptive qualitative method. The Bogor City Government builds comfortable pedestrian paths and regulates pedestrian movement routes, for example installing road dividers between vehicle circulation lanes, placing vertical gardens and fences to separate pedestrian paths from motorized vehicle lanes, building JPOs (Pedestrian Bridges). The two-way motorized vehicle circulation path is separated by a median of the road where a portion of the fence has been placed by a vertical garden. This technical design activity was carried out at the median of Kapten Muslihat road at the junction segment of Ir. H. Djuanda road, intersection of the red bridge and front and back view of the JPO fence. For pedestrian paths, there are several paths that have been installed vertical gardens on the dividing fence between the vehicle lane and the path. Besides having aesthetic value, the existence of this route also functions as a barrier for pedestrians entering the station. The path of this path continues towards Major Oking road
PEMBANGUNAN TAMAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN VILLA BOGOR INDAH, KOTA BOGOR Rahmat Rejoni; Andrianto Kusumoarto; Agus Gunawan; Devi Libriati
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 2, No 01 (2019)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.143 KB) | DOI: 10.30998/lja.v2i01.3460

Abstract

Taman lingkungan di Permukiman Villa Bogor Indah merupakan salah satu ruang terbuka hijau di tengah permukiman yang berfungsi sebagai taman dengan aktivitas pertanian perkotaan, rekreasi, dan koleksi tanaman (arboretum). Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat desain dan melakukan pembangunan taman lingkungan di Permukiman Villa Bogor Indah berbasis partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan desain berbasis komunitas. Desain taman lingkungan yang dilakukan adalah desain berbasis aktivitas persepsi, keinginan dan prilaku komunitas penghuni lingkungan tersebut. Luas taman lingkungan ini adalah 1.680,749 m2. Penghuni permukiman menginginkan taman lingkungan dapat berfungsi sebagai sarana urban farming 55 %, sebagai koleksi tanaman 40 % dan sebagai sarana rekreasi pasif 5 %. Fungsi yang dapat dikembangkan di taman lingkungan Permukiman Villa Bogor Indah , yakni : 1) urban farming; 2) koleksi tanaman; 3) rekreasi pasif; dan 4) parkir.Keinginan masyarakat terhadap adanya aktivitas urban farming memberikan nuansa yang baik terhadap desain taman lingkungan sebagai ruang aktivitas bersama warga. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya diwujudkan juga dengan keinginan hadirnya taman lingkungan sebagai ruang untuk koleksi tanaman (arboretum) terutama tanaman langka.
RENCANA KAMPUNG TEMATIK KELURAHAN CIKARET KOTA BOGOR BERBASIS KOMUNITAS Rahmat Rejoni; Andrianto Kusumoarto
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 01 (2020): Lakar : Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.031 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i01.5921

Abstract

One of the areas and spaces in a city is the urban village area which is located almost spread in all urban areas and is generally dominated by residential areas with generally high settlement densities. This area is an inseparable part of an urban area and its physical form and order must be harmonized with the city, and at the same time it must also have a level of community welfare that is also in harmony and can support the level of welfare of the city. In order to improve the quality of society and the environment in Bogor City as desired by the Bogor City government, in 2017 an innovative thematic village idea contest was held. In order to implement the results of this innovative thematic village idea competition, a Landscape Design Plan for 7 (seven) villages with the highest value was carried out. One of them is KAMPUNG SEMUT KROTO Area, Cikaret Village, South Bogor District. Through the program of community service activities Indraprasta University PGRI Jakarta Faculty of Computer Science Engineering Department majoring in Architecture will collaborate with the village of Cikaret to organize the thematic tourist village. Community service with thematic village planning in the Cikaret sub-district will offer solutions to make Thematic village design concept drafts and make Thematic village design engineering details.
Perencanaan Perluasan Hutan Kota Munjul, Provinsi DKI Jakarta Andrianto Kusumoarto
Faktor Exacta Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/faktorexacta.v12i2.3777

Abstract

Urban forest is one form of green open space that can contribute greatly to improving the quality of the environment. This study aims to plan the expansion of Munjul Urban Forest as an addition to the area of urban forest today. The method used is qualitative descriptive. The concept of Munjul Urban Forest development is a biological conservation. Based on the functions to be developed, the concept of space used for conservation, recreation, education. The onservation activities are planned for conservation of water, soil, and germplasm. The recreational activities are planned for outdoor recreation. The educational activity is planned for environmental education. The planned circulation path and facilities are used to support the functioning of conservation, recreation and education. Planning for expansion of Munjul Urban Forest is planned to provide spaces that are habitable and comfortable for users Key words: Urban Forest, Landscape Planning, Qualitative Descriptive, Biological Conservation