Artahnan Aid
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MANAJEMEN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL DI KECAMATAN KURAU KABUPATEN TANAH LAUT Daniel Destian S; Abdussamad Abdussamad; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i2.776

Abstract

Usaha jasa penggilingan padi umumnya tidak berjalan terus sepanjang tahun bisa disebut bersifat musiman, sebab gabah tidak tersedia sepanjang tahun. Kegiatan usaha jasa penggilingan padi berjalan hanya pada musim panen dan beberapa bulan setelahnya, tergantung pada besarnya hasil panen di wilayah sekitar penggilingan padi berada. Di Kecamatan Kurau ada 18 penggilingan padi yang melakukan aktivitas jasa dan penjualan ada juga yang hanya melakukan aktivitas jasa saja, penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau merupakan Penggilingan padi skala kecil. Tujuan dari penelitian ini mendiskripsikan manajemen dan aktivitas usaha penggilingan, menganalisis keuntungan pengusaha penggilingan dan hambatan apa saja yang dihadapi oleh pelaku usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juli 2017 dimulai dari persiapan, pengumpulan data sampai pembuatan laporan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Maka dari itu dari jumlah populasi sebanyak 18 penggilingan padi, diambil 6 penggilingan padi sebagai sampel berdasarkan aktivitas dan kapasitas penggilingan padi.Aktivitas yang dilakukan dalam  melakukan  usaha  penggilingan padi yang ada di Kecamatan kurau meliputi pengadaan input,penjemuran,penggilingan,pengolahan beras dan manajemen usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau meliputi perencanaan, Pengorganisasian,pengarahan,pengawasan. Biaya yang dikeluarkan oleh penggilingan padi (jasa dan jual) lebih besar terutama untuk membeli gabah, sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh penggilingan padi (jasa) relatif kecil karena tidak ada aktivitas pembelian gabah. Penggilingan padi memperoleh keuntungan sebesar Rp 35.519.859,- dari penjulan beras Sedangkan dari jasa penggilingan keuntungan   sebesar Rp 880.932,-.dalam satu minggu. Untuk penggilingan padi mengeluarkan biaya terbesar pada pembelian gabah. Dan untuk penggilingan padi (jasa) memperoleh keuntungan yang sangat minim, namun para pemilik memiliki pekerjaan lain yaitu sebagai petani.Kata kunci: manajemen, penggilingan padi, aktivitas, keuntungan, kecil
ANALISIS PENDAPATAN KELUARGA PETANI PADI SAWAH DI DESA BANYU HIRANG KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR Irma Irma; Yusuf Azis; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.623

Abstract

Pertanian hanya diusahakan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bisa juga menambah pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan pertama mengetahui tingkat pendapatan usahatani padi sawah, kedua mengetahui total pendapatan keluarga petani yang berasal dari padi sawah dan luar padi sawah, ketiga untuk mengetahui perbandingan pendapatan perkapita keluarga padi sawah dalam satu tahun terhadap garis kemiskinan. Data yang diperlukan berupa primer dan sekunder. Jumlah sampel yang diambil 30 orang keluarga petani. Hasil penelitian ini menunjukan, penerimaan padi lokal Rp 27.785.000 per usahatani, total biaya yang dikeluarkan per usahatani Rp 17.525.956, pendapatan per usahatani Rp 19.413.211 dan keuntungan per usahatani Rp 10.259.044. Untuk penerimaan padi unggul per usahatani Rp 25.083.333, total biaya yang dikeluarkan per usahatani Rp 23.961.075, pendapatan per usahatani Rp 11.844.341 dan keuntungan per usahatni Rp 1.122.258. Total pendapatan keluarga petani padi sawah lokal berjumlah Rp 33.376.544/tahun sedangkan total pendapatan keluarga petani padi sawah unggul berjumlah Rp 27.540.592/tahun. Untuk pendapatan petani padi lokal per kapita per tahun Rp 11.125.514 dan petani padi unggul Rp 6.885.147, maka hasil tersebut berada jauh diatas garis kemiskinan yaitu Rp 2.804.880/tahun.Kata kunci: pendapatan, keluarga petani padi sawah.
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN BERDASARKAN STRATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA Elita Hariri Marda; Artahnan Aid; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i3.617

Abstract

Rumah Tangga merupakan salah satu dasar unit analisis yang digunakan dalam bidang sosial, serta penting pada ilmu ekonomi. Konsumsi pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dengan berbagai golongan pangan yang ada yaitu : karbohidrat, protein, zat pengatur (sayurbuah), lemak-minyak. Biasanya konsumsi pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : jumlah anggota rumahtangga, pendidikan ibu rumahtangga, pendapatan rumah tangga. Tujuan penelitian ini, agar dapat mengetahui pola konsumsi pangan yang ada di kelurahan loktabat utara, serta mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Data penelitian ini diperoleh berdasarkan kuisioner dengan wawancara langsung terhadap sampel yang diambil 20 rumah tangga di perumahan, dan 20 rumah tangga di nonperumahan. Untuk tujuan pertama digunakan analisis deskriptif untuk mengetahui pola konsumsi yang ada di kelurahan loktabat utara, untuk mengerahui tujuan kedua digunakan analisis regrsi untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumsi.Hasil penelitian diketahui bahwa konsumsi pangan rumah tangga dikelurahan loktabat utara masih rendah dibandingkan dengan standar nasional, faktor yang mempengaruhi signifikan adalah jumlah anggota rumahtangga dan pendapatan rumah tangga, sedangkan pendidikan ibu rumah tangga tidak berpengaruh signifikan.Kata kunci: pola konsumsi, rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pendidikan ibu rumah tangga, pendapatan rumah tangga 
PERANAN PROGRAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (PAJALE) DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI DESA SIMPANG LIMA KECAMATAN CINTAPURI DARUSSALAM KABUPATEN BANJAR Muhammad Zainal; Usamah Hanafie; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i2.769

Abstract

Saat ini pertanian diindonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan didalam Negeri.apalagi dalam hal kebutuhan makanan pokok seperti padi, jagung dan kedelai. Maka dari itu pemerintah membuat suatu program untuk meningkatkan ketiga sektor tersebut dengan program peningkatan hasil produksi padi, jagung dan kedelai (PAJALE) dengan pemberian bantuan dana tunai dan teknologi demi mendukung swasembada. Penelitian ini bertujuan pertama untuk mengetahui peranan program peningkatan hasil produksi pada sektor padi, kedelai serta jagung  dalam penerapan teknologi  pertanian, kedua untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dalam program tersebut dalam usahatani padi. Data yang digunakan adalah data skunder dan primer. Jumlah sampel responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 35 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan program PAJALE di Desa Simpang Lima  memperoleh skor rata-rata 83,42% angka tersebut tergolong tinggi, berdasarkan pelaksanaan program program PAJALE tersebut petani mengerti bagaimana proses pemberian bantuan dana dan seluruh penggunaan dana tersebut yang dalam hal ini kelompok tani semua terlibat dalam pelaksanaannya, Pembelian peralatan pendukung pertanian sesuai dengan kebutuhan serta adanya peran aktif dari kelompok tani, babisa, penyuluh, mahasiswa dan lembaga pemerintah, walaupun ada sedikit masalah dalam pembelian peralatan khususnya mesin penyedot air sebanyak 27 responden (71%) dari 35 responden kurang sesuainya mesin yang dibeli tetapi tetap dapat diatasi dan tidak menjadi masalah yang berarti.Kata kunci : peningkatan hasil produksi padi, penerapanteknologi pertanian, PAJALE.
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI SAYUR KELURAHAN LOKTABAT UTARA KOTA BANJARBARU Rusidah Rusidah; Artahnan Aid; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i3.598

Abstract

Karakteristik sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani sayur dan usahatani, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi (tingkat pendapatan petani, pendidikan formal dan non formal, kepemilikan lahan, dan pengalaman berusahatani), serta mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan pendapatan petani sayur di Kelurahan Loktabat Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan per usahatani petani sayur sebesar Rp 1.464.858, Pendidikan formal rata-rata petani sayur adalah SMP, sedangkan pendidikan non formal dari 33 orang hanya 5 orang atau 15,15% yang pernah mengikuti pendidikan non formal, Kepemilikan lahan rata-rata yang  digarap petani adalah lahan kebun dengan status sewa dan total luas lahan yang dimiliki adalah 4.80 ha, dengan rata-rata 0,15 ha. Rata-rata pegalaman berusahatani petani sayur adalah 10,73 tahun. Kendala yang di hadapi petani umumnya adalah hama penyakit tanamaan (ulat) dan iklim (hujan, kemarau, banjir) dengan persentase sebesar 78,79%.Kata kunci: Karakteristik Sosial Ekonomi, Pendapatan, Petani sayur.
TINGKAT KESESUAIAN MATERI, METODE DAN ALAT BANTU PENYULUHAN TERHADAP PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR Muhammad Alpianor; Artahnan Aid; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.637

Abstract

 Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari jumlah penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja di sektor pertanian. Oleh karena itu pembangunan ekonomi suatu wilayah haruslah pula tidak mengesampingkan pembangunan pertanian terutama karena lebih dari 40% kesempatan kerja nasional berasal dari sektor ini. Mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan berdasarkan hubungan tingkat kesesuaian materi, metode dan alat bantu terhadap partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Hasil analisis data penelitian diketahui bahwa tingkat kesesuaian materi, metode dan alat bantu terhadap partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pada usaha tani padi di Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar, dimana parisipasi petani termasuk dalam kategori sedang karena memperoleh nilai/skor rata-rata sebesar 71,11%. Sedangkan untuk hubungan tingkat kesesuaian materi terhadap partisipasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan karena rshitung (0,005)< rstabel (0,306), maka H1 ditolak  dan H0 di  terima, hubungan tingkat kesesuaian metode terhadap partisipasi petani menunjukkah bahwa terdapat hubungan yang signifikan karena rshitung (0,496) > rstabel (0,306), maka H0 ditolak  dan H1 di  terima. Sedangkan hubungan tingkat kesesuaian alat bantu dengan partisipasi petani juka menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan karena rshitung (0,252)< rstabel (0,306), maka H1 ditolak  dan H0 di  terima.Kata kunci: partisipasi, kesesuaian materi, metode, alat bantu
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA JARO KECAMATAN JARO, KABUPATEN TABALONG Muhammad Syukur; Usamah Hanafie; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.764

Abstract

Saat ini petani kurang berminat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan berbagai alasan seperti masih ada kerjaan yang harus diselesaikan, petani kurang aktif dalam tanya jawab atau diskusi, sehingga mereka beranggapan kegiatan penyuluhan kurang begitu penting untuk diikuti. Penelitian ini bertujuan pertama Untuk mengetahui tingkat interaksi sosial yang terjadi antar anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan, kedua untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan, ketiga untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan partisipasi Petani dalam kegiatan penyuluhan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil adalah 36 orang petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata interaksi sosial anggota kelompok tani di Desa Jaro Kecamatan Jaro adalah 90,00 %  tergolong dalam kategori tinggi, rata-rata partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong sebesar 80,56% tergolong dalam kategori tinggi, serta terdapat hubungan yang nyata antara interaksi sosial anggota kelompok tani dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong.Kata kunci : interaksi sosial, partisipasi, hubungan.