La Ino
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SISTEM SAPAAN BAHASA TOLAKI DI KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE SELATAN Isra Wahyuni; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019): Volume 2, nomor 1, Juni 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i1.1362

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam keluarga dan pola penggunaan sapaan dalam keluarga bahasa Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa deskripsi tuturan hasil wawancara yang berisikan tentang bentuk dan pola penggunaan sapaan bahasa daerah Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabepaten konawe. Teknik yang digunakan adalah teknik cakap semuka, wawancara terencana, simak, catat dan rekam. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan sosiolingguistik. Data yang telah ditemukan dalam penelitian, lalu dikumpulkan dan selanjutnya data tersebut diseleksi dengan cara mengklasifikasikan data. Semua data yang telah diseleksi selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan hasil menunjukan bahwa bentuk sapaan yang digunakan dalam lingkungan keluarga pada pengguna Bahasa Tolaki di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe bagi kaum bangsawan adalah pue tuko mberiou’ ‘kakek puyut’, pue tuko mberiou’ ‘nenek buyut’, pue mberiou’ ‘kakek’, pue mberiou’ ‘nenek’, ama mberiou’, ina mberiou’. Sapaan yang digunakan bagi kaum bukan bangsawan adalah : pue tuko’ ‘kakek’, pue tuko’ ‘nenek’, pue’ ‘kakek’, pue’ ‘nenek’, ama’,pa’, ina’. Kata kunci: Sosiolinguistik, bentuk sapaan, dan penggunaan sapaan.
BENTUK DAN MAKNA TUTURAN SANTUN DALAM BAHASA TOLAKI Muh. Agus Dirjan; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1371

Abstract

Penelitian ini didasari latar belakang, bahwa dalam penuturan bahasa Tolaki. Melihat sekarang regenerasi muda mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, suda tidak lagi menghargai dalam bertutur kata sopan santun. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan orang tua itu sendiri, terkadang dalam bertutur kata sopan santun menjadi kasar. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahunan penutur tentang jenis-jenis tuturan sopan santun bahasa Tolaki. Masalah penelitian ini adalah bagaimana tujuan yang diharapkan yaitu untuk mendeskripsikan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki. Adapun metode penelitiann yang diuraikan di atas, penelitian ini menghasilkan bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki yakni: Tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. “Permisi, kalau tidak berat, saya minta tolong ambil saya cangkulku” “Permisi, kalau tidak keberatan, saya minta tolong ambilkan saya cangkul” sangat sopan. Yang menandakan sopannya pada kalimatditandai dengan kata “tabee” yang inti kalimatnya tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. Tuturan ini berdasarkan aturan atau inti pokok “buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Kesimpulan sebagai berikut: memfokuskan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki pada dua tahap (1) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki. Seperti keluarga yang meliputi tuturan santun orang tua kepada anak dan tuturan santun anak kepeda orang tua. (2) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki sehari-hari. Kata kunci: Bahasa, Kesopanan dan Kesantunan, Pragmatik
CAMPUR KODE DALAM NOVEL LUKA ITU TIDAK DATANG SEKALI KARYA HERY PUTRA (PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK) Rosmita Rosmita; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 3 No. 1 (2020): Volume 3, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v3i1.1388

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya bentuk campur kode dalam novel Luka Itu Tidak Datang Sekali Karya Heri Putra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dalam novel Luka Itu Tidak Datang Sekali Karya Heri Putra. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan, karena data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut berasal dari perpustakaan baik berupa buku, kamus, jurnal, dokumen, dan lain-lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tertulis. Data tertulis yang dimaksud berasal dari novel Luka Itu Tidak Datang Sekali Karya Heri Putra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskripsi kualitatif, jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan atau penelitian dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu membaca, mengidentifikasi, mencatat, dan mengelompokan data. Berdasarkan hasil analisis data maka bentuk campur kode dalam novel Luka Itu Tidak Datang Sekali Karya Heri Putra yang telah dianalisis berjumlah 32 data. Campur kode dalam bentuk kata terdapat 26 data yaitu campur kode dalam bahasa Inggris terdiri dari kata benda terdapat 12 data, kata kerja terdapat 3 data dan kata sifat terdapat 10 data, campur kode dalam bentuk frasa terdapat 1 data yaitu campur kode bahasa Inggris terdiri dari frasa benda terdapat 1 data, dan campur kode dalam bentuk klausa terdapat 5 data yaitu campur kode dalam bahasa Inggris terdiri dari klausa bebas terdapat 3 data dan klausa terikat terdapat 2 data. Kata Kunci: novel, campur kode
TINDAK TUTUR DALAM PROSES PERKAWINAN ADAT WAWONII DI DESA MUNSE KECAMATAN WAWONII TIMUR KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Lidia Asterina; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 3 No. 2 (2020): Volume 3, Nomor 2, Desember 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v3i2.1389

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana jenis-jenis tindak tutur dalam proses perkawinan adat wawonii di Desa Munse Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur dalam proses perkawinan adat wawonii di Desa Munse Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lisan. Sumber data dalam penelitian ini adalah penutur asli bahasa Wawonii yang berada di Desa Munse Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik rekam. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis pragmatik. Berdasarkan hasil penelitian mengenai jenis-jenis tindak tutur dalam proses perkawinan adat Wawonii di Desa Munse Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan, terdapat 22 jenis-jenis tindak tutur yaitu: Tindak tutur Lokusi terdapat 2 data, tindak tutur ilokusi terdapat 19 data, dan tindak tutur perlokusi terdapat 1 data. Bentuk tindak tutur ilokusi yaitu asertif terdapat 7 data, direktif terdapat 5 data, ekspresif terdapat 4 data, komisif terdapat 2 data dan deklaratif terdapat 1 data. Kata kunci: Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, Perlokusi
KLITIKA DALAM BAHASA WOLIO Marbiatun Silisa; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Volume 5, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v5i2.2060

Abstract

Kajian ini membahas tentang bentuk dan makna klitika dalam Bahasa Wolio. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lisan dan data tulisan diperoleh dari narasumber di desa Matanaeyo. Metode analisis yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat adalah Bentuk klitika terdapat dua bentuk yaitu proklitik dan enklitik. Bentuk proklitik yang terdapat dalam Bahasa Wolio yakni, ku- ‘saya/aku’, ka- ‘kamu’, ta- ‘kita’, a- ‘dia’, sedangkan bentuk enklitik yakni, -ku‘saya/aku’, -mu ‘kamu’, -mami ‘kami’, -na ‘nya’. Bentuk proklitik ku- ‘saya/aku’, ka- ‘kamu’, ta- ‘kita’, a- ‘dia’, dapat melekat dan tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada kategori verba dan adjektif. Sedangkan bentuk enklitik –ku ‘saya/aku’, -ka ‘kamu’, -mami ‘kami’, -na ‘nya’, dapat melekat dan tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada ketegori verba, adjektif dan nomina. Makna proklitik ialah ku-‘ ‘saya/aku’, ka- ‘kamu’, ta- ‘kita’, a- ‘dia’, memiliki makna ‘pelaku’ yang jika melekat pada kategori verba dan juga memiliki makna yang ada pada bentuk dasar jika melekat pada kategori adjektif. Sedangkan makna enklitik –ku ‘saya/aku’, -mu ‘kamu’, -mami ‘kami’, -na ‘nya’, dapat memiliki makna ‘pemilik’ yang jika melekat pada kategori nomina, apabila melekat pada kategori adjektif maknanya akan berbentuk menjadi yang tertera pada bentuk dasardan serta memiliki makna ‘penderita’ jika melekat pada kategori verba. Kata kunci: klitika, bentuk dan makna klitika, Bahasa Wolio
TOPONIMI DESA-DESA DI KECAMATAN BAITO KABUPATEN KONAWE SELATAN (PENDEKATAN ETNOLINGUISTIK) Suriani; La Ino; Ali Mustopa
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Volume 6, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v6i1.2191

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan (Pendekatan Etnolinguistik) dengan permasalahan yang dibahas adalah bagaiaman toponimi desa-desa di Kecamatan baito Kabupaten konawe Selatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan toponimi desa-desa di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang memulai tahap dengan penyajian data, tahap penganalisisan data, dan tahap penyajian hasil dari analisis data. Penelitian ini pula menggunakan jenis penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan atau masyarakat wilayah Kecamatan Baito dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Adapun data penelitian adalah data lisan yang diperoleh melalui teknik wawancara, teknik catat dan teknik rekam melalui informan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penamaan setiap desa dengan menggunakan bahasa daerah Tolaki dan adapun yang tidak menggunakan bahasa daerah yaitu wilayah yang dihuni oleh masyarakat transmigrasi. Nama desa-desa di Kecamatan Baito kabupaten Koanwe Selatan dilatarbelakangi oleh dua aspek toponimi yaitu aspek perwujudan, terdiri atas Desa Matabubu yang termasuk dalam aspek perwujudan karena berlatarkan perairan, begitupun dengan Desa Sambahule (Latar Perairan), Ahuangguluri (Latar Perairan), Tolihe (Latar Tumbuhan/flora), Wonua Raya (Latar Rupa Bumi), dan aspek kemasyarakatan terdiri atas Desa Amasara yang termasuk dalam aspek kemasyarakatan karena penamaannya diambil dari latar kegiatan masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat, Baito (Latar Bangunan), begitupun dengan Desa Mekar Jaya (Latar Harapan). Kata Kunci : Toponimi, Desa, Kecamatan Baito