Maria Aulia Pratama Sinaga
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengantisipasi Gegar Budaya Melalui Pembelajaran BIPA Alat Musik Tradisional Batak Toba Citra Riskya Simanjuntak; Maria Aulia Pratama Sinaga; Najwa Sabrina Putri; Ratih Susanti; Rika Trinawati Sinaga; Rut Dorma Silaban; Tri Indah Prasasti; Yesi Jesika Sitepu
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman, pemahaman, dan interaksi siswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dengan alat musik tradisional Batak Toba dalam proses pembelajaran budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk memperoleh wawasan mendalam mengenai fenomena yang diselidiki. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009), metode kualitatif menghasilkan informasi berupa penjelasan tulisan atau ucapan manusia serta tindakan mereka. Penelitian ini berfokus pada penginterpretasian informasi untuk menguraikan sifat-sifat, latar belakang, dan keterkaitan antara variabel yang diamati. Metode induktif digunakan dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu sebelum dianalisis dan diinterpretasikan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi digunakan untuk mengamati tindakan, komunikasi, dan keadaan dalam lingkungan penelitian. Wawancara memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi langsung dengan subjek penelitian. Analisis dokumen mencakup sumber-sumber tulisan seperti jurnal, buku, dan dokumen resmi terkait subjek penelitian. Informasi yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif, termasuk pemetaan kode, pengelompokan tema, dan narasi deskriptif. Analisis ini bertujuan menemukan pola, tren, atau keterkaitan dari informasi yang dikumpulkan. Pendekatan deskriptif kualitatif mampu menciptakan pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti, dengan mengeksplorasi faktor-faktor sosial, budaya, dan situasional yang mempengaruhi fenomena tersebut. Namun, pendekatan ini juga mengandung subyektivitas peneliti dalam interpretasi dan generalisasi yang terbatas. Penelitian ini menyajikan informasi yang jelas mengenai respon dan pemahaman siswa BIPA terhadap penggunaan alat musik tradisional Batak Toba dalam pembelajaran budaya, dengan teknik pengumpulan informasi seperti observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran BIPA yang lebih efektif dan kaya akan muatan budaya lokal.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS X-A SMK NEGERI 11 MEDAN Romuli Hutagaol; Rut Dorma Silaban; Rika Trinawati Sinaga; Maria Aulia Pratama Sinaga; Putri Ulina Situmorang; Mustika Wati Siregar
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil hasil observasi dilapangan dan diperkuat dari hasil diskusi beberapa siswa menunjukkan bahwa hasil belajar kemampuan membaca puisi di X-A SMK N 11 MEDAN belum menunjukkan hasil yang memuaskan, siswa mengalami kesulitan dalam membaca puisi secara benar dengan memperhatikan beberapa aspek, yaitu: gestur, intonasi, ekspresi, penghayatan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi melalui metode pembelajaran demonstrasi. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Pada kondisi awal, nilai rata-rata kemampuan membaca puisi siswa hanya 62,5 dengan persentase ketuntasan belajar 32%. Setelah diterapkan metode demonstrasi pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 70,2 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 56%. dilanjutkan dengan siklus II dengan beberapa perbaikan dalam pelaksanaan metode demonstrasi dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 88%. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah mampu membaca puisi dengan intonasi, ekspresi, dan penghayatan yang tepat setelah mempraktikkannya secara langsung melalui metode pembelajaran demonstrasi.