Cek Putera Handalan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG 7 LANTAI SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) MUHAMMADIYAH PONTIANAK Sekar Devita; - Elvira; Cek Putera Handalan
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49063

Abstract

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka peraturan yang mengatur tentang konstruksi bangunan juga terus diperbarui dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Hal tersebut dapat terlihat pada peraturan terbaru yang menunjukkan bahwa Kota Pontianak termasuk dalam zona gempa ringan berdasarkan SNI 1726-2019 sehingga setiap bangunan di Kota Pontianak memerlukan perhitungan parameter gaya gempa agar tidak menimbulkan dampak kerugian yang besar. Maka dari itu akan dilakukan perhitungan struktur gedung 7 lantai Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak dimana struktur yang digunakan adalah struktur beton bertulang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen dan dibatasi hanya untuk perencanaan struktur atas bangunan (pelat lantai, balok, kolom) serta struktur bawah bangunan (fondasi). Analisis struktur dilakukan dengan bantuan program analisis struktur dengan dimensi struktur yang digunakan adalah pelat lantai dengan tebal 100 mm, balok induk 250/500 mm dan 300/600 mm, balok anak 200/400 mm, serta kolom K1 600×600 mm dan K2 D-600 mm. Gedung ini termasuk dalam KDS D sehingga sistem struktur pemikul gaya seismik yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pada struktur tersebut terdapat ketidakberaturan horizontal tipe 5 atau ketidakberaturan sistem nonparalel. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dalam merencanakan tulangan setiap komponen struktur sudah memenuhi persyaratan yang terdapat pada Standar Nasional Indonesia (SNI).Kata Kunci: analisis struktur, sistem rangka pemikul momen khusus, struktur gedung
PENGGUNAAN SILICAFUME UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN AGREGAT BATU SUNGAI KAPUAS HULU Sy M Arrasul Bulqiah; Aryanto Aryanto; Cek Putera Handalan
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.63429

Abstract

Beton merupakan material konstruksi yang digunakan dalam pembangunan seperti untuk pembangun jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, gedung, bendungan, perumahan, dan pembangunan lainya. Pada umumnya beton yang sering di gunakan adalah agregat batu pecah, tetapi tidak semua daerah terdapat batu pecah seperti di daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Silicafume digunakan sebagai bahan tambahan dalam campuran beton untuk mengubah satu atau lebih dari sifat beton, sewaktu dalam keadaan segar atau setelah mengeras. Perhitungan campuran beton mengunakan metode SNI 7656 2012 dengan kuat tekan rencana (fc’) 25 Mpa. Penelitian menggunakan 5 variasi campuran, yaitu campuran agregat kasar batu pecah, batu sungai, batu sungai dengan penambahan Silicafume 7,5%, 10,0% dan 12,5% dari berat semen. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran Ø10 cm dengan tinggi 20 cm dan Ø15 cm dengan tinggi 30 cm. Pengujian benda uji meliputi uji slump,  kuat tekan, modulus elastisitas. Hasil pengujian slump untuk masing-masing variasi sebesar 8,5 cm, 8,1 cm, 8,8 cm, 7,7 cm dan 8,6 cm. Nilai kuat tekan beton rata-rata pada umur 28 hari untuk beton dengan setiap variasi masing-masing adalah 33,885 MPa, 27,587 MPa, 30,163 MPa, 30,743 Mpa dan 37,891 Mpa. Nilai modulus elastisitas beton untuk setiap variasi 35819,834; 27200,434; 26807,108; 31096,123 dan 30891,833 MPa. Dari keseluruhan pelaksanaan dan hasil penelitian beton dengan agregat kasar batu sungai mencapai mutu yang di rencanakan yaitu (fc’) 25 MPa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti batu pecah pada pembuatan beton normal, dan direkomendasikan menggunakan silicafume guna meningkatkan kuat tekan beton.
PENGUJIAN KARAKTERISTIK BETON DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH BENDRAT Indra Hermawan; Crisna Djaja Mungok; Cek Putera Handalan
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.233 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17800

Abstract

Pembangunan di bidang konstruksi mengharuskan perencanaan yang kuat dan ekonomis. Beton merupakan campuran antara semen Portland dengan agregrat kasar, agregrat halus, air dengan atau tanpa bahan tambahan yang akan membentuk massa padat. Pengerasan ini terjadi karena peristiwa kimia antara semen dan air. Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang berbentuk silinder dengan Æ 15 cm dan tinggi 30 cm dan benda uji balok dengan ukuran 60 cm x15 cm x 15 cm. Terdapat empat variasi sampel beton yaitu beton dengan campuran 0 kg/m3, 20 kg/m3, 30 kg/m3 dan 40 kg/m3 kawat bendrat. Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah,uji kuat lentur dan uji modulus elastisitas. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton umur 28 hari, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 29,02 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendratdi dapat hasil 28,60 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat di dapat hasil 29,64 MPa. Nilai kuat tarik belah rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,28 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,65 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,92 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,27 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,31 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,49 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,81 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 5,16 MPa. Nilai modulus elastisitas rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22259,22 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22993,31 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22947,70 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22650,60 MPa. Kata kunci: kawat bendrat, kuat tekan beton, tarik belah, kuat lentur , modulus elastisitas.