Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINJAUAN HUKUM DANA BAGI HASIL (DBH) ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 66 TAHUN 2016 Indra Hermawan
Journal of Law ( Jurnal Ilmu Hukum ) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Menurut UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangann Pusat dan Daerah yang dimakdsud dengan Perimbangan Keuanga Pusat dan Pemerintah Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil,proporsional,demmokratis,trannsparan, dan efisien dalam rangka pendanaaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah,serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Pada dasarnya pelaksanaan perimbangan keuangan pusat dan daerah merupakan amanat UUD 1945 yaitu diselenggarakannya otonomi seluas-luasnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian secara ekspisit tertuang dalam Pasal 18A ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan agar hubungan keuangan, pelayanan umum, serta pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdaarkan Undang-Undang. Dengan demikian, Pasal ini merupakan landasan filosofis dan landasan konstitusional pembentukan Undang-Undang tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2016, bagian Daerah dari PPh, baik PPh Pasal 21 maupun PPh Pasal 25/29 orang pribadi, ditetapkan masing-masing sebesar 20 persen dari penerimaannya. PBB ditetapkan 90 persen, sedangkan sisanya sebesar 10 persen yang merupakan bagian pemerintah pusat,juga seluruhnya sudah dikembalikkan kepada daerah. Penerimaan SDA minyak bumi dan gas alam (migas), yang masing-masing ditetapkan 15 persen dan 30 persen.  Sementara itu, penerimaan SDA pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan, ditetapkan masing-masing sebesar 80 persen.  Kata Kunci : Dana Perimbangan,, otonomi daerah
SISTEM PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS INTERNET DI PT INTIKOM BERLIAN MUSTIKA Indra Hermawan; Sri Mulyanti
Jurnal Elektro Vol 9 No 2 (2016): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, jumlah pencari kerja semakin banyak seiring berjalannya waktu. Selain itu, semakin banyak perusahaan membutuhkan tenaga kerja sesuai bidangnya masing-masing. Hal ini menyebabkan banyaknya data pelamar pekerjaan yang harus dikelola. Adanya aplikasi sistem penerimaan karyawan berbasis internet di PT Intikom Berlian Mustika akan menyebabkan data dapat dikelola secara sistematis. Untuk merancang dan membangun aplikasi tersebut diperlukan dukunganperangkat lunak ASP.NET dan SQL Server 2008. Aplikasi ini terdiri dari 2 (dua) modul, yaitu Modul Pelamar Pekerjaan dan Modul Karyawan. Kedua modul memiliki fungsi yang berbeda. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, aplikasi ini mampu menyediakan tempat penyimpanan data agar memudahkan pelamar pekerjaan dalam melamar pekerjaan dan memudahkan staf HRD untuk mengolah data pelamar pekerjaan. Kata kunci: human resource division, pelamar pekerjaan, posisi pekerjaan, lowongan pekerjaan, ASP.NET.
GAMBAR PENETAPAN LOKASI SEBAGAI SYARAT AWAL PERMOHONAN BAGI PEMEGANG HAK UNTUK PERBUATAN PENGALIHAN TANAH DI ATAS HAK PENGELOLAAN DI KOTA BATAM INDRA HERMAWAN
PREMISE LAW JURNAL Vol 3 (2017): VOLUME III TAHUN 2017
Publisher : PREMISE LAW JURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ground plan is one of the documents on allocating a plot of land in Batam, issued by BP Batam (Batam Exploitation Authority). Since there are many vested interests of its holders, its ownership can be transferred which is usually caused by buy and sell. It is found that ground plan, issued by the BP Batam is an administrative requirement in managing land; therefore, it does not guarantee its legal certainty on land ownership. It only provides physical data of the land allocated to an applicant according to the result of surveying. It is recommended that the legal domicile of the ground plan be strengthened by collaborating with the National Land Agency in order to obtain accurate data and avoid the repeated surveying. Keywords: Ground Plan, Land Rights, Land Transfer
Analisis Kinerja Kincir Air Tipe Undershot Bahan Aluminium Dengan Jumlah 10 Sudu dan Sudut 20⁰ Muhammad Idris; Indra Hermawan; Bongot Halomoan Simamora
IRA Jurnal Teknik Mesin dan Aplikasinya (IRAJTMA) Vol 1 No 3 (2022): Desember
Publisher : CV. IRA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56862/irajtma.v1i3.32

Abstract

To produce ideal electrical energy, a waterwheel with decent efficiency is needed. The appearance of a waterwheel can be affected by several limitations, including the size of the edges, the speed at which the water flows, and the number of edges entered. In addition, it is also essential to align the water wheel with the river frame so that the wheel is divided into three types, namely overshot, breastshot, and undershot. The undershot water wheel works on the flow of water, which causes movement around the bottom of the wheel. Although the design is essential and affordable, this type is suitable for use in shallow waters in flat areas and is not difficult to move. The procedure in this study was carried out by analyzing the performance of a micro-hydro power plant consisting of discharge, torque, and efficiency. The maximum electric power produced by the undershot type water wheel with 10 blades at a blade angle of 20⁰ with aluminum material is 5.7 Watt with a water discharge of 0.00546 m3/s, and the minor electric power is 4.2 Watt; this power is obtained at the discharge water of 0.00429 m3/s. This type of undershoot waterwheel can be implemented in areas that have flowing rivers or waterfalls so that it can become an alternative power plant. This study concludes that the maximum electric power produced by an undershot type water wheel with 10 blades at a blade angle of 20⁰ with aluminum material is 5.7 Watt with a water discharge of 0.00546 m3/s, and the smallest electric power is 4.2 Watt; this was obtained at a water debit of 0.00429 m3/s.
Analisis Pembangkit Listrik Termoelektrik Generator Diradiasi Oleh Panas Matahari Felix Sigalingging; Weriono Weriono; Muhammad Idris; Indra Hermawan; Darianto; Amru Siregar
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol. 7 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v7i1.6191

Abstract

Pemanfaatan Energi terbarukan yaitu Energi Panas Matahari ( Solar Cell) yang dipakai berbagai maanfaat mulai dari solar cell, pencahayaan tenaga surya, pemanas ruangan cahaya, dan juga pemanfaatan pada termoelektrik. Di penelitian ini pemanfaatan energi panas matahari yaitu sumber panas. Pengertian termoleketrik adalah suatu perangkat yang mengubah energi kalor (akibat dari perbedaan temperatur panas dan temperatur dingin) menjadi energi listrik. Penelitian ini mengggunakan satu buah heatsing 10 sirip dan 6 buah termoelektrik dan juga ada tambahan perbandingan elemen panas yaitu plat baja. Berdasarkan hal itu, maka pengerjaan tugas akhir ini merancang dan menganalisis pembangkit emergi lstrik sederhana dengan memanfaatkan energi panas matahari dengan metode ternoelektrik. Berdasarkan hasil percobaan selama 3600s menghasilkan yang tanpa menggunakan plat baja tegangan 0.17 V, arus 0.008 A dan daya 0.00141 W, dan menggunakan plat baja tegangan 0.31 V, arus 0.009 dan daya 0.00305 W.
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA KUALITAS (COST OF QUALITY) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Indra Hermawan; Novitasari Eviyanti
Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan (AKUNBISNIS) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/akunbisnis.v6i1.4584

Abstract

Abstract : The purpose of this study was to analyze the components of quality costs and calculate the quality costs that occur in ED aluminum with the aim of improving product quality by reducing product defects. This research was conducted by identifying and calculating the cost of quality using the Prevention, Appraisal, and Failure (PAF) method. The research approach used is qualitative research with a case study approach. The object of this research is ED Aluminum, which is the largest aluminum craftsman in Yogyakarta and smelts aluminum into finished goods. The results of this study indicate that ED Aluminum already has activities that are used to improve the quality of the products they produce. Costs incurred to improve quality are employee and partner counseling costs, printing equipment manufacturing costs, machine maintenance costs, raw material inspection costs, work-in-progress inspection costs, finished product testing costs, rework on defective products, and warranty costs. The weakness of the PAF model classification is that it is only able to detect quality costs in financial reports and cannot describe costs that are difficult to identify (hidden costs). Suggestions for further research include explaining hidden costs.
ANALISIS DAMPAK PENAMBAHAN ITEM PEKERJAAN TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Nurcawedha Riztria Adinda; Indra Hermawan
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 11 No. 1 (2016): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat penandatanganan kontrak awal pada pekerjaan proyek Gedung Sarana Olahraga IM-Telkom terjadi penambahan Item pekerjaan, dan pada saat pelaksanaan ada penambahan biaya overhead akibat cuaca hujan.Didalam dokumen kontrak telah ditetapkan dan disepakati para pihak mengenai desain, waktu, harga dan mutu pekerjaan. Semua hal tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika melihat sifat dokumen kontrak yang saling mempengaruhi, maka penambahan item pekerjaan akan mempengaruhi nilai kontrak akhir dan profit yang diterima kontraktor, sedangkan biaya overheadakibat cuaca hujan waktu pelaksanaan akan mempengaruhi terhadap keuntungan kontraktor dan skedul waktupelaksanaan. Analisis dampak penambahan item pekerjaan pada peneltian ini dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kausal komparatif.Perbandingan biaya langsung (direct cost) antara biaya yang tertera didalam kontrak dengan biaya penambahan item pekerjaan akan menghasilkan selisih biaya. Selisih biaya ini akan dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang (variation order) akibat penambahan item pekerjaan. Selisih biaya tersebut adalah sebesar Rp.61.000.000.- sesudah PPN 10%. Kemudian ditambahkan kedalam nilai kontrak awal sesudah PPN 10% yaitu Rp.932.000.000.-nilai kontrak akhir sesudah PPN 10% menjadi Rp.993.000.000.-Dampak akibat penambahan item pekerjaan diluar kontrak berpengaruh terhadap total biaya pelaksanaan dan keuntungan kontraktor. Dampak biaya overhead akibat hujan selama dua puluh satu hari kerja berpengaruh terhadap total biaya pelaksanaan proyek. Total biaya pelaksanaan Rp. 801.104.650.- Biaya overheadakibat hujan selama dua puluh satu hari kerja yaitu Rp. 15.530.000.-Total biaya proyek tanpa biaya overheadakibat hujan adalah Rp. 785.574.650.-