Anggara Wiyono Wit Saputra
Universitas Brawijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Study Planning of Check Dam Using Waste Tires at Sumbersari UB Forest Area Runi Asmaranto; Melvin Al Ishar; Anggara Wiyono Wit Saputra
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 9 No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v9i2.1224

Abstract

A check dam is a construction solution to overcome various catchment area challenges, especially erosion and sedimentation control in the upstream region. The strategic implementation of this plan includes various methodologies such as topographic, geotechnical identification, hydrological analysis, sedimentation analysis, material specification, hydraulic analysis, stability analysis, storage capacity analysis, and budget plan development. The purpose of this research is to check dam planning using waste tires which includes sediment discharge, detailed dimensions of the building, and building safety, to the required cost budget plan by reviewing the aspects of environmentally friendly, low cost, and waste utilization by sustainable development goals. The type of sediment flow that occurs is debris flow with a sediment discharge rate of 25,939 m3/s, due to the flood discharge phenomenon with a significant 25-year return period is 10,580 m3/s. The safety number of the proposed check dam design using the calculation of forces acting and Plaxis 2D V20 software has exceeded the safety permit requirements with various conditions that may occur at the study site. In a single flood, this check dam can effectively mitigate for approximately 4 days. To implement this development plan, an estimated budget of IDR773.472.940 has been projected.
Studi Potensi Airtanah untuk Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Gegeran Kabupaten Ponorogo Rizki Ganda Girinada; Sri Wahyuni; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.074

Abstract

Desa Gegeran Kecamatan Sukorejo masuk kedalam kerawanan kekeringan tingkat tinggi, dengan mayoritas penggunaan lahan di Desa Gegeran didominasi oleh sawah dan ladang. Oleh karena itu dilakukanlah kajian yang berjudul Studi Potensi Air Tanah untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah. Hasil analisa menunjukkan bahwa Terdapat 3 lapisan geologi yaitu batu lempung, batu pasir dan kerakal sebagai batuan induk. Berdasarkan pendekatan persamaan Darcy maka dapat disimpulkan bahwa potensi debit air tanah yang ada pada titik uji sebesar 30 liter/detik. Untuk perencanaan jaringan irigasi air tanah pada lokasi studi adalah menggunakan sistem pipa dengan pola operasi menggunakan sistem rotasi dengan debit pompa sebesar 30 liter/detik selama 12 jam pengaliran dimulai dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00, dengan 8 kali pengaliran bergilir secara berurut dari blok 1 hingga blok 8. Jumlah harga total pekerjaan adalah sebesar Rp. 4.460.299.182 atau terbilang empat milyar empat ratus enam puluh juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu seratus delapan puluh dua rupiah.
Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo Aprilia Widyaningrum; Sri Wahyuni; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.059

Abstract

Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo merupakan sebuah daerah yang seringkali mengalami kekeringan. Sedangkan masyarakat di wilayah tersebut mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan airtanah sebagai sumber air irigasi dengan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan jaringan irigasi air tanah dengan program WaterCAD V8i. Hasil pendugaan geolistrik dan interpretasi data pada titik lintasan geolistrik setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukkan terdapat tiga lapisan litologi yaitu berupa batu pasir, lempung, dan kerakal. Berdasarkan penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem pipa hubungan seri dengan pola operasi sistem rotasi. Jenis sumur yang direncanakan menggunakan sumur dalam (Deep Tube Well) dan pompa yang digunakan yaitu pompa tenggelam (submersible) merk Grundfos tipe 95-6. Kemudian, nilai yang didapatkan dalam perhitungan kebutuhan air di sawah (NFR) yaitu sebesar 1,03 liter/detik/hektar. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang diperlukan untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah di Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan sebesar Rp. 3.495.663.676.00.
Studi Potensi Airtanah Untuk Perencanaan Jaringan Irigasi Air Tanah Di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo Raflie Fahrezzi Ramadhan; Sri Wahyuni; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.072

Abstract

Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Mayoritas penduduk di daerah tersebut bermata pencaharian sebagai petani. Karakteristik pada daerah Slahung memiliki tanah berpasir dan curah hujan yang rendah. Ditambah menurut BNPB, ketiga desa tersebut terindikasi mengalami kekeringan tingkat sedang-tinggi. Karena banyaknya kebutuhan air yang ada pada daerah tersebut maka dibutuhkan sumber air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air khususnya dalam sektor irigasi. Dengan membentuk sistem Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) potensi air yang ada pada daerah Slahung dapat menjawab kebutuhan air yang ada agar sawah yang terdapat pada ketiga desa tersebut memiliki air yang cukup. Penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem perpipaan dan rotasi yang terbagi menjadi 5 blok area pengaliran yang dilakukan secara bergantian selama 12 jam. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem jaringan irigasi air tanah di Desa Duri, Desa Plancungan, dan Desa Kambeng adalah sebesar Rp. 2.815.268.493.00.
Pemanfaatan Data Satelit untuk Analisis Kekeringan di DAS Lekso Kabupaten Blitar Dhita Azka Afifa; Donny Harisuseno; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.075

Abstract

Bencana kekeringan merupakan fenomena alam yang harus diwasdapai agar suatu daerah tidak mengalami dampak negatif secara ekstrem. Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terjadi bencana kekeringan. DAS Lekso adalah salah satu wilayah Kabupaten Blitar yang rentan terhadap kekeringan. Maka dari itu, diperlukan analisis kekeringan untuk mengetahui kondisi tingkatan kekeringan yang terjadi di DAS Lekso. Studi ini menggunakan metode Rainfall Anomally Index (RAI) untuk menghitung indeks kekeringan. Diperlukan data tambahan agar dapat mengoptimalkan hasil analisis kekeringan dikarenakan stasiun hujan yang terdapat di DAS Lekso tidak tersebar secara merata. Oleh karena itu, studi ini memanfaatkan data satelit CHIRPS untuk perhitungan data stasiun hujan rencana. Lokasi titik stasiun hujan rencana tersebut ditentukan berdasarkan jaring-jaring metode kagan roda. Hasil perhitungan indeks kekeringan RAI selama 20 tahun pengamatan menunjukkan bahwa pada DAS Lekso terjadi 7 tahun kekeringan terparah yaitu pada tahun 2002-2003, 2006, 2014-2015, dan 2018-2019. Berdasarkan pola tren kekeringan, diperkirakan bahwa kekeringan di DAS Lekso terjadi setiap 2 hingga 7 tahun. Sehingga berdasarkan penelitian, data satelit efektif digunakan sebagai data tambahan untuk mengoptimalkan analisis kekeringan.
Studi Rehabilitasi Bendung Untuk Kebutuhan Air Irigasi Pada D.I Gumbasa Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Sri Wahyuni; Moch. Sholichin; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.076

Abstract

Tsunami dan gempa bumi yang terjadi di daerah Sulawesi Tengah yang meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, serta wilayah sekitarnya pada tanggal 28 September 2018 berdampak pada kerusakan Bendung Gumbasa. Studi ini bertujuan untuk memperoleh dimensi Bendung Gumbasa serta stabilitas bendung yang aman terhadap kondisi daerah studi. Studi terdiri dari beberapa kajian yakni analisa hidrologi, analisa neraca air, perencanaan dimensi bangunan utama Bendung Gumbasa serta analisa stabilitas bendung. Hasil studi menunjukkan dimensi bendung yang sesuai kondisi daerah studi yakni tinggi bendung sebesar 3,64 m, lebar efektif bendung 67,248 m, mercu bendung tipe OGEE III, elevasi mercu bendung +92,400 m, dengan peredam energi USBR IV, lebar kantong lumpur sebesar 21,992 m, panjang kantong lumpur sebesar 261,706 m, serta volume kantong lumpur sebesar 3396,334 m3. Hasil analisa stabilitas bendung bisa dipahami bahwasanya desain saluran pelimpah terlindung dari terguling, longsor, dan gempa bumi dalam segala situasi. Sehingga bendungan ini layak dibangun.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pada PT. Kosme Global Solution Kabupaten Singosari Rizky Randika Ramadhany; Emma Yuliani; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 02 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.101

Abstract

Produksi Kosmetik yang berkembang pesat memiliki peranan penting terhadap lingkungan di sekitarnya, khususnya badan air pada sekitar pabrik kosmetik. pencemaran lingkungan yang muncul akibat limbah cair yang mengandung zat-zat kimia yang menimbulkan efek pada lingkungan perairan, khusunya pada PT. Kosme Global Solution Kabupaten Singosari. Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 5 tahun 2014 menganai limbah sabun dan deterjen dapat diketahui bahwa zat yang mempengaruhi lingkungan perairan adalah BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak, Serta PO4. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air limbah dari produksi kosmetik pada PT. Kosme Global Solution, dan perencanaan pengolahan air limbah dengan efisien. Kualitas parameter pencemar yang semula tidak sesuai dengan standart standart kualitas yang ada, dengan perencanaan ini dapat berkurang dengan nilai yang sesuai dengan standart standart kualitas yang berlaku. Perencanaan IPAL pada penelitian menggunakan IPAL dengan sistem aerobik-anaerobik. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada penelitian ini menghabiskan biaya sebesar ±Rp. 149.345.701,00
Rasionalisasi Kerapatan Pos Stasiun Hujan dan Pos Duga Air Sub DAS Porong dengan Metode Stepwise Fatihah Awfa; Lily Montarcih Limantara; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 02 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.128

Abstract

Konstruksi bangunan air membutuhkan data dasar hidrologi yang tepat yang diperoleh dari jaringan stasiun hidrologi yang tepat. Dengan menggunakan data curah hujan tahunan selama sepuluh tahun sebagai variabel bebas dan data debit tahunan selama sepuluh tahun sebagai variabel terikat, jaringan stasiun hujan dan stasiun air di DAS Porong dirasionalisasi dengan menggunakan metode Stepwise dan standar WMO. Kebutuhan jumlah stasiun di DAS Porong dapat ditentukan dengan menggunakan standar WMO, dengan mempertimbangkan karakterisitik daerah tersebut. Sementara itu, dengan memeriksa koefisien korelasi antara pos hujan dan pos duga air, metode Stepwise dapat memberikan rekomendasi pos hujan terbaik. Pos hujan dengan koefisien korelasi yang kuat dengan pos duga air menghasilkan kombinasi model regresi yang optimal, sesuai dengan hasil analisis rasionalisasi. Sub DAS Porong yang memiliki 16 pos hujan dengan luas DAS 494,06 km2 tidak rasional karena penyebarannya tidak merata. Untuk hasil studi mendapatkan rekomendasi jumlah stasiun hujan yang rasional dengan 3 dan 4 pos stasiun hujan.
Optimalisasi Pengendalian Banjir dengan Strategi Perilisan Awal (Early Release) Pada Bendungan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara Arvin Hafizh Zypa; Pitojo Tri Juwojo; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 02 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.145

Abstract

Bendungan Sepaku Semoi merupakan salah satu prasarana bangunan sumber daya air yang terkoneksi dalam pembangunan di wilayah rencana Kawasan Ibu Kota Negara (KIKN) yang berfungsi baik sebagai menyediakan air baku sebesar 2.500 liter per detik dan pengendalian banjir di Sungai Tengin. Studi ini bertujuan untuk menganalisa pola operasi pengendalian banjir pada Bendungan Sepaku Semoi yang paling optimal dengan strategi early release menurunkan elevasi muka air waduk dari muka air waduk kondisi normal sebelum datangnya musim hujan berdasarkan peringatan dini dari BMKG yang terjadi selama 7 hari kedepan melalui sistem pengeluaran pada pipa pembuangan darurat atau system emergency release dengan katup Gate Valve. Dari hasil analisa untuk pengendalian banjir di Bendungan Sepaku Semoi yang paling optimal dilakukan dengan memilih skenario tinggi bukaan saluran emergency outlet dengan katup Gate Valve pada bukaan 100% untuk menurunkan Muka Air Waduk (MAW) sebesar 1 (satu) meter dari elevasi +22.00 mdpl turun ke elevasi + 21.00 mdpl dengan volume tampungan sebesar 3,159 juta m3 dan debit outflow sebesar 98,61 m3/dt selama 6,94 hari yang mampu menambah reduksi banjir sebesar 17,6% dari 51,3% menjadi 68,9% pada kala ulang100th