Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kualitas mikrob dan sel somatik dalam susu yang berasal dari peternakan sapi perah di lokasi dataran tinggi dan dataran rendah Jannah, Zahratul; Isdoni, Isdoni; Komala, Iyep; Pisestyani, Herwin
Current Biomedicine Vol 1 No 1 (2023): January
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/currbiomed.1.1.1-9

Abstract

Latar belakang: Konsumen berhak mengonsumsi susu yang aman, sehat, utuh dan halal. Faktor yang memengaruhi produktivitas dan kualitas susu, di antaranya adalah ketinggian lokasi serta kondisi lingkungan di sekitar peternakan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kualitas mikrob dan jumlah sel somatik (JSS) susu dari peternakan yang berlokasi di dataran tinggi (Cijeruk, Bogor) dan peternakan yang berlokasi di dataran rendah (Pondok Ranggon, Jakarta Timur). Metode: Parameter yang diamati, ialah angka lempeng total (ALT) mikrob, jumlah Staphylococcus aureus, dan JSS. Pengujian mikrob menggunakan metode hitungan cawan dan penghitungan JSS menggunakan metode Breed. Data dianalisis secara statistik dengan uji Mann-Whitney U dan Chi-square. Hasil: Hasil ALT mikrob, jumlah S. aureus, dan JSS dalam susu yang berasal dari peternakan Pondok Ranggon yang berlokasi di dataran rendah menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu yang berasal dari peternakan Cijeruk yang berlokasi di dataran tinggi. Rata-rata ALT mikrob, jumlah S. aureus, dan JSS dalam susu dari peternakan Cijeruk berturut-turut adalah 1,6×104 ± 1,5×104 CFU/mL; 1,3×103 ± 4,2×103 CFU/mL; dan 1.795.000 ± 1.838.791 sel/mL. Rata-rata ALT mikrob, jumlah S. aureus, dan JSS dalam susu yang berasal dari peternakan Pondok Ranggon berturut-turut adalah 3,5×105 ± 1,0×106 CFU/mL; 1,7×105 ± 6,3×104 CFU/mL; dan 3.032.222 ± 4.348.654 sel/mL. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara lokasi peternakan dengan jumlah S. aureus dalam susu (P<0,05). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini ialah status mikrob dan JSS dalam susu dipengaruhi oleh lokasi peternakan.
Evaluasi Animal Welfare Sapi Perah pada Kelompok Ternak Mandiri Sejahtera Cijeruk Menggunakan Analytical Hierarchy Process Komala, Iyep; Setiawan, Agus; Yumita, Yumita; Mubarrok, Muhammad Tirta; Nabil, Muhammad Aufa; Gampur, Yasintus Basmadarto
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v5i2.3891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis urutan prioritas pada aspek animal welfare ternak sapi perah menggunakan GDFP pada aspek animal welfare yaitu: 1) bebas dari lapar dan haus, 2) bebas dari rasa ketidaknyamanan, 3) bebas dari sakit, kecelakaan, dan penyakit, 4) bebas dari rasa takut, dan 5) bebas dalam mengekspresikan tingkah laku alaminya, menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara terhadap 24 orang peternak anggota kelompok peternakan Cijeruk Mandiri Sejahtera (KTMS) dan 3 orang ahli yang meliputi akademisi, praktisi, dan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria penentuan tertinggi berdasarkan kombinasi nilai observasi dan vektor prioritas animal welfare adalah tidak adanya rasa lapar dan haus sebesar 30,40 % dengan bobot AHP sebesar 0,32. Kriteria tersebut merupakan aspek yang harus diberikan prioritas paling utama untuk pengembangan budidaya sapi perah di KTMS. Urutan prioritas pada aspek animal welfare sapi perah di KTMS berdasarkan GDFP aspek animal welfare dan AHP yaitu bertutut-turut sebagai berikut: 1) bebas dari rasa lapar dan haus, 2) bebas dari rasa sakit, kecelakaan, dan penyakit, 3) bebas dari rasa ketidaknyamanan, 4) bebas dari rasa takut, dan 5) bebas dalam mengekspresikan tingkah laku alaminya.