Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAMBARAN JAMUR Candida albicans PADA SALIVA PENDERITA DM TIPE 2 DI PUSKESMAS HARAPAN BARU SAMARINDA Puspitasari, Deanita Rabiatul Zhadiah; Makkadafi, Suparno Putera; Azahra, Sresta
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.11821

Abstract

Abstrak: Gambaran Jamur Candida albicans Pada Saliva Penderita Diabetes Melitus Tipe2 Di Puskesmas Harapan Baru Samarinda. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang dapat diderita seumur hidup yang disebabkan oleh gangguan metabolisme. Penderita DM dengan hiperglikemia dapat mempengaruhi akumulasi saliva yang berhubungan dengan asam basa mulut (pH). Flora normal saliva dalam rongga mulut terdiri dari bakteri seperti Streptococcus sp dan jamur seperti Candida albicans. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya jamur C.albicans pada saliva penderita DM tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 33 sampel saliva penderita DM tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru Samarinda dengan teknik purposive sampling. Sampel diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Data akan dianalisis secara univariat. Karakteristik responden berdasarkan usia penderita DM persentase tertinggi positif jamur C.albicans pada rentang usia 45-59 tahun sebanyak 12  (52%),  pada rentang usia 60-70 tahun 5 (50%); jenis kelamin         penderita DM persentase tertinggi positif jamur C.albicans pada perempuan yaitu 15 (58%), laki-laki 2 (29%). Hasil kadar glukosa darah sewaktu penderita DM yang terinfeksi C.abicans didapatkan berada diatas normal ≥ 200 mg/dl yaitu 33 (100%). Hasil penelitian negatif jamur C.albicans 48% dengan pertumbuhan jamur Candida non albicans 12 responden dan tidak ditemukan pertumbuhan jamur sebanyak 4 responden. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil positif jamur C.albicans 52%.
GAMBARAN JAMUR CANDIDA ALBICANS PADA URIN PENDERITA DM TIPE 2 DI SAMARINDA Agustina Setia, Skolastika; Azahra, Sresta; Kusumawati, Nursalinda
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 8 No 2 (2023): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v8i2.4234

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit endokrin dan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dari batas normal atau yang biasa disebut dengan hiperglikemia. Tingginya kadar glukosa di dalam darah, jaringan, dan urin dapat menyebabkan jamur tumbuh secara berlebihan dan menjadi patogen. Jamur yang paling banyak menyebabkan infeksi adalah Candida albicans. DM merupakan salah satu faktor predisposisi tumbuhnya Candida albicans yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya jamur Candida albicans pada urin penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru. Jenis penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 50 urin penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Harapan Baru dengan teknik purposive sampling. Metode pemeriksaan jamur dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariate. Hasil penelitian didapatkan karakteristik penderita DM Tipe 2 berdasarkan usia yang paling banyak adalah usia 45-59 tahun sebanyak 70% dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 74%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat 42% sampel negatif jamur Candida albicans, 48% sampel positif Candida non-albicans dan 10% sampel positif jamur Candida albicans. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hasil positif jamur Candida albicans pada urin penderita DM Tipe 2.
PROFIL ASPERGILLUS SP PADA SPUTUM LANSIA DI PANTI LANSIA KOTA SAMARINDA TAHUN 2023 Azahra, Sresta; Prihandono, Dwi Setiyo; Sari, Khairin Adinda
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 9 No 1 (2024): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v9i1.5294

Abstract

Aspergillus sp merupakan salah satu jamur yang dapat menyebabkan mikosis pada paru-paru. Jenis penyakit dan beratnya bergantung pada status fisiologi dan imunitas manusia. Penyakit sistem pernapasan yang disebabkan jamur Aspergillus sp disebut Aspergillosis. Aspergillosis umumnya berkembang pada individu immunocompromised. Lansia cenderung mengalami berbagai perubahan fisik dan mental seiring bertambahnya usia. Perubahan lansia ditandai dengan penurunan sistem imun, penurunan massa tubuh, dan penurunan fungsi tubuh. Selain itu infeksi jamur pada lansia dapat dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik, kondisi lingkungan, dan aktivitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil jamur Aspergillus sp pada sputum lansia di Panti Lansia UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan desain penelitian menggunakan study observasional. Sampel penelitian ini berjumlah 47 lansia berusia 60-74 tahun (elderly) di Panti Lansia UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan makroskopis dan mikroskopis menggunakan metode slide culture. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk persentase. Hasil penelitian didapatkan 18 sampel (39%) positif Aspergillus sp yang terdiri dari Aspergillus niger 14 (30%), Aspergillus flavus 3 (7%), Aspergillus niger dan Aspergillus flavus 1 (2%). Kesimpulan didapatkan pertumbuhan Aspergillus sp pada sputum lansia di Panti Lansia UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda tidak menyebabkan penyakit pada lansia dengan sistem imun yang kuat.
Deteksi Cemaran Jamur Pada Liquid Foundation Harlita, Tiara Dini; Aina, Ganea Qorry; Azahra, Sresta
Sains Medisina Vol 2 No 1 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquid foundation merupakan salah satu kosmetik yang digunakan wanita untuk terlihat lebih sempurna, umumnya digunakan setiap hari secara berulang dalam jangka yang cukup lama. Cara penggunaan dan penyimpanan yang kurang tepat dapat menyebabkan kosmetik rentan terkontaminasi mikroba, baik bakteri maupun jamur. Adanya cemaran mikroba dapat mengakibatkan alergi dan penyakit infeksi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran jamur pada liquid foundation yang telah digunakan selama 3 bulan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah sediaan liquid foundation sebanyak 10 merk yang telah digunakan selama 3 bulan, dengan teknik pengambilan purposive sampling. Sampel dilakukan uji Angka Kapang dan Khamir, serta identifikasi dengan pewarnaan menggunakan LPCB. Hasil pengukuran terhadap 10 merk liquid foundation menunjukkan bahwa 70% sampel terkontaminasi jamur Aspergillus sp. (28,6%), Aspergillus niger (28,6%), dan Trichophyton sp (42,8%). Hasil AKK tertinggi yaitu 2,0x104 koloni/gr dan  AKK terendah sebesar <1,0x101 koloni/gr. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel didapatkan 9 sampel  (90%) memenuhi standar BPOM no. 12 tahun 2019 (<103 koloni/gr) sehingga layak digunakan.
Jamur Kontaminan Pada Nasi Berdasarkan Cara Penyimpanan: Contaminant Fungus In Rice Based On Storage Method Agustina, Shella; Azahra, Sresta; Kusumawati, Nursalinda
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 1 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i1.6087

Abstract

Rice is a staple food for the people of Indonesia as a source carbohydrate. Improper rice storage can lead to contamination microorganisms. One of these microorganisms is fungus. Contaminant mold is an example of a type of fungus that can grow on foodstuffs such as rice. This study aims to determine the description of fungal contaminants in rice with various kinds of storage, namely rice cooker on, rice cooker off, and serving lid with storage time of 8 hours, 16 hours, and respectively 24 hours. This type of research is a descriptive observational approach cross sectional. The sample uses 3 brands of rice taken from the market Segiri Kota Samarinda with purposive sampling technique. Rice is processed then stored in various places and storage times. After that identification of contaminants macroscopically and microscopically. Data analyzed using univariate analysis. The results of the research show that there is 3 species of contaminating fungi namely Aspergillus sp, Muchor sp, and Penicillium sp. Based on the sample storage with rice cooker on, rice cooker off, and serving cap respectively indicate the percentage growth of the species the same fungus, namely 33.3%.
Gambaran Ctenocephalides felis Di Kucing Penyebab Dipylidiasis Pada Manusia herliana, herliana; Azahra, Sresta; Anggrieni, Nurul
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 4 No 1 (2024): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, Februari 2024
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v4i1.7278

Abstract

Salah satu ektoparasit yang sering menyerang kucing adalah pinjal. Ctenocephalides felis adalah pinjal yang bersarang pada kucing. Kucing dapat terserang Ctenocephalides felis jika dalam proses pemeliharaan tidak dijaga kebersihannya. Ctenocephalides felis merupakan pinjal dari ordo siphonoptera dan parasit semi obligat. Ctenocephalides felis bertransmisi dari satu hospes ke hospes yang lain dan dapat bertindak sebagai hospes perantara cacing Dipylidium caninum menyebabkan penyakit Dipylidiasis dan bersifat zoonosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Ctenocephalides felis di kucing penyebab dipylidiasis pada manusia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 41 kucing di tempat penampungan kucing Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Sampel dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini ditemukan persentase kucing yang terserang Ctenocephalides felis di tempat penampungan kucing Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda sebesar 29,27% sehingga dapat disimpulkan kondisi kucing cukup terawat dengan baik.