Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pelatihan Online Dasar HTML untuk ASN dan non ASN Pemerintah Kota Bekasi Mardi Yudhi Putra; Intan Dwi Fatmaningtyas; Indra Muis; Rita Wahyuni Arifin; Didik Setiyadi
JUDIMAS Vol 1, No 1 (2020): JUDIMAS
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/jm.v1i1.1020

Abstract

Memahami dan mempelajari aplikasi berbasis website merupakan sebuah peluang di masa revolusi industri 4.0. Kemampuan penguasaaan teknologi dan informasi khususnya pada para ASN dan Non ASN Pemerintah Kota Bekasi dalam penguasaan HTML dan CSS sangat diperlukan mengingat dalam hal pelayanan administratif didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjalankan proses bisnis pemerintahan yang terintegrasi. Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah kurangnya memahami konsep dasar HTML (HyperText Markup Language), Kurangnya memahami konsep CSS (Cascading Style Sheets) dan kurangnya memahami pembuatan website dinamis. Pelaksanaan pelatihan Basic HTML dilakukan secara online melalui media www.zoom.us, www.youtube.com dan media sosial www.instagram.com. Kegiatan ini diikuti oleh 98 peserta dengan hasil akhir memberikan hasil yang positif yang terlihat dari umpan balik peserta terhadap materi yaitu pada nilai 4 (Bagus) 49,3% dan nilai 5 (Sangat Bagus) 42.2%.
Segmentasi, Targeting dan Positioning Produk Neo Coffee dari Wings Food untuk Pasar Kota Bekasi Muhammad Luthfi Hasbi; Indra Muis
JURNAL MAHASISWA BINA INSANI Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Mahasiswa Bina Insani (Agustus 2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk merumuskan Segmentasi, Targeting dan Product Positioning (STP) produk Neo Coffee yang diproduksi oleh Wings Food dan didistribusi oleh PT Bekasi Distribusindo Raya. Data dikumpulkan dengan melakukan penelitian kepustakaan, wawancara dan observasi. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan segmentasi, targeting danproduct positioningsebagai bagian dari strategi pemasaran produk. Wawancara dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan penikmat Neo Coffee. Sedangkan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan produk. Analisis SWOT dilakukan sebagai acuan dalam perumusan segmen-segmen dan penetapan segmen sasaran serta product positioning. Kata kunci:Segmentasi, Targeting, Product Positioning, Strategi Pemasaran Abstract : This qualitative research aims to formulate segmentation, targeting and product positioning (STP) of Neo Coffee, produced by Wings Food distributed by PT Bekasi Distribusindo Raya. Data were collected by conducting library research, interviews and observations. Literature research is conducted to gather literature related to segmentation, targeting and product positioning as part of a product marketing strategy. Interviews were conducted with company leaders and connoisseurs of Neo Coffee. Observations were made to get a clear picture of the strengths and weaknesses of the product. SWOT analysis is performed as a reference in the formulation of segments and the determination of target segments and product positioning Keywords: Segmentation, Targeting, Product Positioning, Marketing Strategy
Implementasi Kualitas Pelayanan Masyarakat Di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan Ardiansyah Ardiansyah; Indra Muis
JURNAL MAHASISWA BINA INSANI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Mahasiswa Bina Insani (Februari 2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kecamatan Bekasi Selatan merupakan bagian dari Kota Bekasi yang terletak di pusat Pemerintahan Kota Bekasi, Dengan luas 1.605,40 Ha dalam perkembangannya telah menunjukan kemajuan diberbagai bidang sesuai dengan peran dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan sudah sangat baik dan konsep kualitas pelayanan yang dijalankan sudah memenuhi keinginan masyarakat. Kemudian prinsip kualitas pelayanan sudah diterapkan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan. Dalam dimensi Tangible, Reliability, Responsivenes, Assurance dan Emphaty sudah diterapkan sesuai dengan standar pelayanan. Kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan sesuai dengan standar pelayanan yaitu (1) Dimensi tangible (bukti fisik) yaitu nyamannya di tempat pelayanan termasuk sarana dan prasarana yang sudah lengkap. (2) Dimensi reliability (kehandalan) yaitu kemampuan pegawai dalam menggunakan alat bantu pelayanan masih perlu di tingkatkan (3) Dimensi empathy (empati) yaitu keramahan pegawai dalam proses pelayanan sangat baik. (4) Dimensi responsiveness (respon) yaitu respon karyawan pelayanan sangat cepat tanggap dalam merespon masyarakat. (5) Assurance (jaminan) yaitu adanya jaminan keramahan dan sopan santun kepada masyarakat. Dari 5 dimensi tersebut dimensi kehandalan masih perlu ditingkatkan. Kata kunci: Tangibel, Reliability, Responsivenes, Assurance, Emphaty. Abstract: South Bekasi District is a part of Bekasi City which is located in the center of Bekasi City Government, with an area of ​​1,605.40 Ha. In its development, it has shown progress in various fields according to its roles and functions. This study is to determine the quality of community services in South Bekasi District. The results showed that the quality of community services in South Bekasi District was very good and the concept of service quality that was implemented had met the wishes of the community. Then the principle of service quality has been implemented in the South Bekasi Sub-District office. in the Tangible dimension, Realiability, Responsiveness, Assurance and Emphaty have been implemented in accordance with service standards. The quality of service in the South Bekasi Sub-District office is in accordance with service standards, namely (1) tangible dimensions (physical evidence), which is comfort in the service place including complete facilities and infrastructure. (2) the dimension of reliability, which is very skilled employees in using service aids needs to be improved. (3) the empathy dimension, which is the friendliness of employees in the service process (4) the dimension of responsiveness,which is the response of service employees in responding to society. (5) assurance, which is the guarantee of friendliness and courtesy to the community. From the all 5 dimensions, reliability dimension needs to be improved. Keywords: Tangible dimension, Realiability, Responsiveness, Assurance and Emphaty.
Implementasi Kualitas Pelayanan Masyarakat Di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan Ardiansyah Ardiansyah; Indra Muis
JURNAL MAHASISWA BINA INSANI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Mahasiswa Bina Insani (Februari 2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kecamatan Bekasi Selatan merupakan bagian dari Kota Bekasi yang terletak di pusat Pemerintahan Kota Bekasi, Dengan luas 1.605,40 Ha dalam perkembangannya telah menunjukan kemajuan diberbagai bidang sesuai dengan peran dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Bekasi Selatan sudah sangat baik dan konsep kualitas pelayanan yang dijalankan sudah memenuhi keinginan masyarakat. Kemudian prinsip kualitas pelayanan sudah diterapkan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan. Dalam dimensi Tangible, Reliability, Responsivenes, Assurance dan Emphaty sudah diterapkan sesuai dengan standar pelayanan. Kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan sesuai dengan standar pelayanan yaitu (1) Dimensi tangible (bukti fisik) yaitu nyamannya di tempat pelayanan termasuk sarana dan prasarana yang sudah lengkap. (2) Dimensi reliability (kehandalan) yaitu kemampuan pegawai dalam menggunakan alat bantu pelayanan masih perlu di tingkatkan (3) Dimensi empathy (empati) yaitu keramahan pegawai dalam proses pelayanan sangat baik. (4) Dimensi responsiveness (respon) yaitu respon karyawan pelayanan sangat cepat tanggap dalam merespon masyarakat. (5) Assurance (jaminan) yaitu adanya jaminan keramahan dan sopan santun kepada masyarakat. Dari 5 dimensi tersebut dimensi kehandalan masih perlu ditingkatkan. Kata kunci: Tangibel, Reliability, Responsivenes, Assurance, Emphaty. Abstract: South Bekasi District is a part of Bekasi City which is located in the center of Bekasi City Government, with an area of ​​1,605.40 Ha. In its development, it has shown progress in various fields according to its roles and functions. This study is to determine the quality of community services in South Bekasi District. The results showed that the quality of community services in South Bekasi District was very good and the concept of service quality that was implemented had met the wishes of the community. Then the principle of service quality has been implemented in the South Bekasi Sub-District office. in the Tangible dimension, Realiability, Responsiveness, Assurance and Emphaty have been implemented in accordance with service standards. The quality of service in the South Bekasi Sub-District office is in accordance with service standards, namely (1) tangible dimensions (physical evidence), which is comfort in the service place including complete facilities and infrastructure. (2) the dimension of reliability, which is very skilled employees in using service aids needs to be improved. (3) the empathy dimension, which is the friendliness of employees in the service process (4) the dimension of responsiveness,which is the response of service employees in responding to society. (5) assurance, which is the guarantee of friendliness and courtesy to the community. From the all 5 dimensions, reliability dimension needs to be improved. Keywords: Tangible dimension, Realiability, Responsiveness, Assurance and Emphaty.
Marketing Strategy and Capability as the Mediators in Relationship of Market Orientation and Export Performance: A Case Study of Rattan Processing SMEs Indra Muis
Binus Business Review Vol. 11 No. 1 (2020): Binus Business Review
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/bbr.v11i1.5964

Abstract

The research examined the performance of export marketing performance through the implementation of market orientation intervened by export marketing strategy and export marketing capability. Primary data were collected through questionnaires from 108 samples out of 148 rattan processing Small and Medium Enterprises (SMEs) in nine provinces in Indonesia. The respondents were marketing managers or owners of SMEs with at least two years of experience. Structural Equation Modeling (SEM), which was processed by using Lisrel 8.7, was employed. The results indicate that market orientation, export marketing strategy, and export marketing capability are well implemented in the business operation of SMEs. However, the export marketing performance needs to be improved. Concerning the variables studied, market orientation has a significant effect on export marketing strategy, export marketing capability, and export marketing performance. Then, export marketing strategy affects export marketing performance significantly. Moreover, export marketing capability also has a significant effect on export marketing performance. Finally, export marketing strategy and capability intervene in the relationship between market orientation and export performance. 
Market Orientation, Transformational Leadership, Partnership Effects on Organizational Performance: A Competitive Advantage as a Mediator Indra Muis; Puji Isyanto
Binus Business Review Vol. 12 No. 3 (2021): Binus Business Review
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/bbr.v12i3.7284

Abstract

The research aimed to describe the implementation of market orientation, transformational leadership, and partnership strategy, competitive advantage, and organizational performance. It also analyzed the effects of the independent variables (market orientation, transformational leadership, and partnership strategy) and intervening variable (competitive advantage) on the dependent variable (organizational performance). The research applied a quantitative method. The respondents were 38 rectors or vice-rectors from private universities selected by using simple random sampling. The data were analyzed using PLS technique. The results show that all independent variables have positive effects on competitive advantage, except partnership strategy. Competitive advantage also has a positive effect on organizational performance. The practical research implication is that human resources in universities must have excellent service-oriented. They need to communicate well and coordinate to deliver better service to the students to be competitive and achieve better performance. In conclusion, to increase the university performance, the university leaders need to encourage all employees and faculty members to deliver the best service to the stakeholders of the universities and coordinate well across units to discuss issues and share ideas to solve the problems they have in service delivery. Then, the employees and faculty members will know what to improve and provide, and private universities will be much more competitive because of their reliable resources and capabilities.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Manajemen Pengetahuan terhadap Kinerja Organisasi: Organisasi Pembelajaran sebagai Mediator Indra Muis; Puji Isyanto
Owner : Riset dan Jurnal Akuntansi Vol. 6 No. 1 (2022): Artikel Volume 6 Nomor 1 Januari 2022
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/owner.v6i1.543

Abstract

This study aims to explain the implementation of transformational leadership, knowledge management, learning organization, and organizational performance at private universities in West Java province and examine the effect of transformational leadership and knowledge management on organizational performance mediated by learning organization. The unit of analysis is the head of a private university campus in West Java Province, Indonesia. Respondents were 38 rectors and vice rectors from 59 private universities and the sampling technique is simple random sampling. Data are analyzed by using Partial Least Square (PLS) technique. The results show that all the measured independent variables and the mediator have very good values, but the dependent variable has good values ??and is still needed to be improved. In addition, transformational leadership and knowledge management have a significant and positive effect on learning organization. Learning organization also has a significant and positive effect on organizational performance. It can be concluded that all higher education leaders need to apply transformational leadership, knowledge management and learning organizations to improve their organizational performance. Leaders at the university level need to encourage all employees to develop learning strategies and provide learning opportunities for their employees. In addition, they also need to develop open discussion and communication between employees so that employees can share knowledge and skills to solve problems they face in doing their jobs.
Model Pelatihan Dan Implementasi Pemasaran Strategik Untuk Industri Kecil Menengah (IKM) Indra Muis; Solikin Solikin
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Administrasi Kantor (Juni 2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.809 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian kualitatif ini meneliti Industri Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi dan mengekspor produk berbahan rotan di Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah model yang merumuskan program pelatihan dan implementasi pemasaran strategik untuk manajer pemasaran Industri Kecil Menengah (IKM). Data dikumpulkan dengan melakukan penelitian kepustakaan, penelitian pendahuluan dan Focused Group Discussion (FGD). Perpustakaan dan penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui profil UKM dan profil pembeli mereka dan merumuskan kuesioner mengenai pengukuran implementasi pemasaran strategis. FGD dilakukan untuk mengumpulkan data permasalahan dan solusi yang mungkin. Sebagai Soft System Methodology (SSM) yang diterapkan dalam penelitian ini, analisis deskriptif terhadap tanggapan kuesioner mengacu pada gambar yang kaya, satu dari 7 (tujuh) langkah dalam SSM. Selain itu, gambar yang kaya juga digambar berdasarkan hasil FGD yang diikuti oleh 17 peserta yang mengelola UKM lebih dari 2 tahun. Dengan mengacu pada masalah yang digambarkan dalam gambar yang kaya, sebuah model konseptual mengenai pelatihan dan implementasi strategi pemasaran dirumuskan sebagai temuan penelitian. Kata kunci: Soft System Methodology, Pemasaran Strategik, Model Konseptual, Industri Kecil Menengah, program Pelatihan dan Implementasi Abstract: This qualitative research studies Small Medium Enterprises (SMEs) that produce and export rattan products in West Java Province, Indonesia. The aim of the study is to create a model that formulates a training program and implementation of strategic marketing for marketing managers of Small Medium Enterprises (SMEs). Data are collected by doing a library research, a preliminary research and Focused Group Discussion (FGD). The library and preliminary researches are conducted to find out the SMEs’ profile and their buyers’ profile and formulate questioners on strategic marketing implementation measurements. FGD is conducted to gather data of problems and possible solutions. As Soft System Methodology (SSM) is applied in this research the descriptive analysis on the questioner responses are referred to draw a rich picture, one of 7 (seven) steps in SSM. Besides, rich picture is also drawn based on the result of FGD attended by 17 participants who have managed SMEs more than 2 years. By referring to the problems depicted in rich picture a conceptual model on strategic marketing training and implementation is formulated as the finding of the research. Keywords: Soft System Methodology, Strategic Marketing,, Conceptual Model, Small Medium Enterprises, Training Program and Implementation
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN UNIT LABORATORIUM KOMPUTER STM1K BINA INSANI BEKASI Indra Muis
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja dan pelayanan yang penting di laboratorium Bina Insani. Unit komputer dan merekomendasikan prioritas perbaikan layanan kepada manajemennya. Data diambil dari kuesioner yang disebarkan ke seluruh populasi dan dari literatur dan dokumen lainnya. Beberapa teori yang digunakan adalah Service Quality dengan dimensi; Keandalan, Responsiveness, Assurance, Emphaty and Tangible. dan teori Analisis Penting dan Kinerja untuk menganalisis keefektifan layanan dengan menggunakan diagram kartesius dimana semua dimensi dikelompokkan dalam empat kuadran yang mengindikasikan perbaikan rekomendasi. Ditemukan bahwa nilai Y (Importance) skor 4,48 dan X 3,96. (Y = 4,54, X = 3,93) berada pada kuadran B, Responsiveness (Y = 4,60, X = 3,90) juga berada pada kuadran B. Jaminan (Y = 4,56, X = 3,99) pada kuadran C. Tangible (Y = 4,54. X = 4,07) pada kuadran C. Akhirnya. Emphaty (Y = 4.14. X = 3.89) yang berada pada kuadran A. Emphaty, oleh karena itu, merupakan dimensi yang perlu diprioritaskan pada program perbaikan yang diusulkan. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Tingkat Penting, Tingkat Kinerja, Diagram Kartesius. Abstract: This research is to find out the important and performance level of service delivery in Bina Insani lab. Computer unit and recommend service improvement priority to its management. Data are taken from questioners distributed to all population and from other literatures and documents. Some theories applied are Service Quality with dimensions; Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty and Tangible. and Importance and Performance Analysis theory to analize the effectiveness of the service by using kartesius diagram where all dimen-sions are clustered in four quadrants that indicates improvement recom-mendation. It is found that Y (Importance) scores 4.48 and X scores 3.96. (Y= 4.54, X= 3.93) is located in quadrant B, Responsiveness (Y= 4.60, X= 3.90) also in quadrant B. Assurance (Y= 4.56, X= 3.99) in quadrant C. Tangible (Y= 4.54. X= 4.07) in quadrant C. At last. Emphaty (Y= 4.14. X= 3.89) is located in quadrant A. Emphaty, therefore, is a dimension that needs to be prioritized in the improvement program proposed. Key Words: Service Quality, Importance Level, Performance Level, Kartesius Diagram.
POTENSI PASAR PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH UNTUK PARA BURUH PADA KAWASAN INDUSTRI DI BEKASI JAWA BARAT INDONESIA Indra Muis
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Administrasi Kantor Bina Insani
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.91 KB)

Abstract

Sejalan dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan era kesejagadan setiap Negara yang terlibat dalam kesepakatan globalisasi ini perlu meningkatkan keunggulan bersaing masing-masing terutama dalam aspek kompetensi Sumber Daya Manusianya. Hal ini didorong oleh kesepakatan untuk menerima arus SDM selain arus modal, barang dan jasa di dalam kawasan Asia Tenggara. Bekasi sebagai kota industri, jasa dan perdagangan memiliki 4.000 perusahaan pada beberapa kawasan industri yang beroperasi di Bekasi. 1.500 perusahaan beroperasi di Kawasan Industri Jababeka dengan jumlah penghuni 600.000 karyawan. 71% dari jumlah tersebut atau 426.000 adalah lulusan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/K dan sederajat) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta paket C. Dari jumlah tersebut ditaksir bari 1% yang kuliah di perguruan tinggi di Kota dan Kabupaten Bekasi atau berjumlah 4.260. Mereka yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi pun tidak dapat menikmati pembelajaran secara baik dari 100 responden yang disebar 100% menyatakan bahwa terbatasnya waktu merupakan masalah utama yang dihadapi. Untuk program studi yang mereka lebih sukai 100% dari jawaban mereka adalah program studi yang berkait dengan kompetensi yang dapat menunjang karir mereka pada dunia industri manufaktur. Program studi tersebut adalah Manajemen, Akuntansi, Pajak, dan Teknik Industri serta Komputer. Angket lain disebar ke 100 responden yang belum kuliah untuk mengetahui beberapa hal yang menjadi masalah penelitian. Terkait dengan pengetahuan responden terhadap program pendidikan jarak jauh, 21 % respondents mengaku tahu tentang program e-learning. Akan tetapi mereka mengaku tidak ada kampus di Kota dan Kabupaten Bekasi yang menyelenggarakan program pendidikan jarak jauh. Mengenai kemampuan diri secara academic untuk mengikuti kelas program pendidikan jarak jauh, terdapat 67 % responden yang merasa tidak memiliki kemampuan secara akademik untuk mengikuti program pendidikan jarak jauh. Walau demikian 100% responden menyadari manfaat yang diberikan oleh program pendidikan jarak yang memang menjawab permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa yang bekerja. Selanjutnya tentang kemampuan financial buruh dalam membayar uang kuliah per semester berkisar dari 2.000.000,- s/d 3.000.000,-