Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR MAKANAN OLAHAN INDONESIA KE PASAR NON-TRADISIONAL AFRIKA Safitri, Laras Sirly; Suciati, Fitri; Fathurohman, Ferdi
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : UPPM Polsub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31962/jiitr.v3i1.69

Abstract

Abstrak. Industri makanan olahan merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan, namun akumulasi volume ekspornya sepanjang tahun 2018 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi ekspor makanan olahan Indonesia serta faktor determinan permintaannya di pasar non-tradisional Afrika. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data cross section 10 negara tujuan ekspor (Afrika Selatan, Ghana, Kenya, Libya, Madagaskar, Mauritius, Mesir, Nigeria, Sierra Leone, dan Uganda) dan data time series selama 9 tahun (2010 – 2018). Metode analisis yang digunakan adalah gravity model. Analisis gravity model menunjukkan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi ekspor makanan olahan Indonesia ke pasar non-tradisional Afrika adalah nilai tukar negara tujuan terhadap US$ dan harga ekspor di negara tujuan.  Kata Kunci: gravity model, perdagangan bilateral, industri pengolahan Abstract. The processed food industry is one of the most significant sources of foreign exchange in processing industry exports, however, the accumulation of the export volume has decreased throughout 2018 over the preceding year. This study aims to determine the potency of Indonesia's processed food exports and its determinant factors in Africa's non-traditional market demand. This research used secondary data, which are cross-section data of 10 export target countries (South Africa, Ghana, Kenya, Libya, Madagascar, Mauritius, Egypt, Nigeria, Sierra Leone, and Uganda) and time-series data within the time from 2010-2018. The data analyzed by the gravity model. The gravity model indicated the factors determining Indonesia's processed food exports to non-traditional markets in Africa were the exchange rate of the target countries to US$ and the target countries' costs on exports.  Keywords: gravity model, bilateral trade, processing industry
KARAKTERISTIK DAN KINERJA PEREMPUAN WIRAUSAHA DI DESA CIHIDEUNG ILIR KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR Laras Sirly Safitri
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 9, No 2 (2016): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.819 KB) | DOI: 10.33512/jat.v9i2.2743

Abstract

Perempuan wirausaha merupakan salah satu faktor kunci dari pertumbuhan ekonomi, khususnya di perdesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengidentifikasi karakteristik individu dan karakteristik usaha perempuan wirausaha dan 2) menganalisis hubungan karakteristik individu dan karakteristik usaha dengan kinerja perempuan wirausaha. Responden terdiri dari tiga puluh perempuan wirausaha penerima kredit modal usaha yang dipilih secara sengaja (purposive). Hasil uji korelasi menujukkan bahwa variabel karakteristik individu yang berhubungan secara nyata dengan omset rata-rata per hari dan marjin keuntungan rata-rata per hari adalah tingkat pendidikan. Sementara itu, variabel pada karakteristik usaha yang berhubungan secara nyata dengan omset ratarata per hari adalah jangkauan pasar dan kepemilikan tenaga kerja
KINERJA USAHA WIRAUSAHA PEREMPUAN “GUREM” PENERIMA KREDIT DI DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Laras Sirly Safitri; Suharno Suharno; Siti Jahroh
Sosiohumaniora Vol 21, No 2 (2019): SOSIOHUMANIORA, JULI 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.685 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v21i2.11408

Abstract

Wirausaha perempuan merupakan salah satu faktor kunci pertumbuhan ekonomi, khususnya di perdesaan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, usaha kecil bahkan skala “gurem” yang dijalankan perempuan seringkali menghadapi hambatan akses terhadap modal. Tujuan dari penelitian ini, untuk menganalisis dampak pemberian kredit melalui pengukuran kinerja usaha perempuan, sebelum dan setelah menerima kredit. Penelitian ini merupakan sebuah aksi yang berbasis pada riset eksperimen. Responden terdiri dari tiga puluh orang yang dipilih secara sengaja (purposive) untuk diberikan perlakuan berupa kredit modal usaha. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja usaha perempuan penerima kredit belum meningkat setelah menerima kredit. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat pengembalian kredit yang hanya mencapai 83 persen. Di samping itu, Uji Pangkat Tanda Wilcoxon menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan omset rata-rata per hari dan marjin keuntungan rata-rata per hari wirausaha perempuan, baik sebelum maupun setelah menerima kredit. Perlu penelitian lanjutan yang dapat mendesain ulang penyaluran kredit yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wirausaha perempuan, serta dilengkapi dengan pendampingan manajemen usaha. 
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN TOKO ONLINE PADA UMKM OLAHAN SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PEMASARAN PRODUK Fitri Suciati; Laras Sirly Safitri; Atika Romalasari; Nurul Mukminah; Ferdi Fathurohman
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.195-201.2021

Abstract

Batu Busuk merupakan kampung yang memiliki potensi wisata alam, peninggalan bersejarah, agrowisata dan budaya. Tujuan kegiatan ini adalah mengangkat dan mempromosikan potensi wisata Batu Busuk melalui penjualan kuliner olahan dan kontes buah durian. Metode pengabdian masyarakat yang diterapkan meliputi kegiatan penyuluhan, demonstrasi, pelatihan dan pendampingan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan. Kedua kegiatan yaitu penjualan produk olahan dan kontes buah durian memberikan pengalaman baru bagi pengunjung karena unik dan tidak ditemui pada daerah tujuan wisata lainnya di Sumatera Barat. Dengan demikian kedua atraksi wisata ini dapat menjadi salah satu aktivitas promosi wisata Batu Busuk yang efektif. Seluruh wisatawan yang berkunjung menganggap penting bahwa kegiatan serupa dilakukan secara berkelanjutan. Khusus untuk kontes durian, seluruh responden (42 orang) baik stakeholder, pengunjung dan peserta kontes setuju bahwa kegiatan kontes seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga di masa mendatang pemerintah daerah sudah harus mengambil peran yang lebih besar untuk kemajuan wisata Batu Busuk. Kata kunci: agrowisata, keberlanjutan, kuliner, promosi ABSTRACT Batu Busuk is a village with the potential for nature tourism, historical heritage, agro-tourism and culture. This activity aims to raise and promote the tourism potential of Batu Busuk through the sale of processed culinary delights and a durian fruit contest. The community service method applied includes counselling activities, demonstrations, training and mentoring following ongoing activities. The two activities, namely the sale of processed products and the durian fruit contest, provide new experiences for visitors because they are unique and cannot be found in other tourist destinations in West Sumatra. Thus, these two tourist attractions can be one of the practical Batu Busuk tourism promotion activities. All tourists who visit consider it necessary that similar activities are carried out sustainably. Especially for the durian contest, all respondents (42 people), including stakeholders, visitors and contestants, agreed that the contest activities should be the responsibility of the local government; hence the local government should take a more significant role in the progress of Batu Busuk tourism. Keywords: agrotourism, sustainability, culinary, promotion
Ultra High Temperature (UHT) Milk Purchase Decision Based on Marketing Mix Perceptions Laras Sirly Safitri
Buletin Peternakan Tropis Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.3.1.81-88

Abstract

ABSTRACTUHT milk is widely consumed by collegers as a practical breakfast menu. The existence of UHT milk with various brands on the market has led to quite a variety of colleger behavior in consumes it. The aim of this study was to analyze the effect of perceptions of the marketing mix on purchasing decisions for UHT milk. The research was conducted from July to August 2020 through an online survey of 110 collegers of the Agroindustry Department, Subang State Polytechnic who were selected purposively. The independent variables in this study consist of Consumer Perceptions of Product (X1), Consumer Perceptions of Price (X2), Consumer Perceptions of Place (X3), and Consumer Perceptions of Promotion (X4). While the dependent variable is the Consumer Purchase Decision (Y). The data obtained were analyzed using multiple linear regression. The results showed that partially, only the variable consumer perception of the product had a significant effect on purchasing decisions for UHT milk. However, simultaneously consumers' perceptions of the marketing mix affect the purchasing decisions of UHT milk. It can be concluded that the marketing mix influences purchasing decisions for UHT milk products. Key words: college, consumer perception, dairy product, marketing strategy ABSTRAKSusu UHT banyak dikonsumsi oleh mahasiswa sebagai menu sarapan pagi yang praktis. Keberadaan susu UHT dengan berbagai merek di pasaran menimbulkan perilaku mahasiswa dalam mengonsumsinya cukup beragam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian susu UHT. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2020 melalui survey daring terhadap 110 orang mahasiswa Jurusan Agroindustri, Politeknik Negeri Subang yang dipilih secara purposive. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas Persepsi Konsumen terhadap Produk (X1), Persepsi Konsumen terhadap Harga (X2), Persepsi Konsumen terhadap Tempat (X3), dan Persepsi Konsumen terhadap Promosi (X4). Sementara variabel dependennya adalah Keputusan Pembelian Konsumen (Y). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel persepsi konsumen terhadap produk yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian susu UHT. Namun demikian, secara simultan persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian susu UHT. Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian produk susu UHT. Kata kunci: mahasiswa, olahan susu, persepsi konsumen, strategi pemasaran
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mengakses Kredit Bagi Petani Laras Sirly Safitri
The World of Business Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wbaj.vi.750

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi petani dalam mengakses kredit masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya aksesibilitas petani terhadap program-program kredit. Informasi-informasi yang berkenaan program pembiayaan/kredit dari pemerintah belum diperoleh petani secara merata. Bahkan, seringkali informasi tersebut tidak diperoleh sama sekali. Di samping itu, petani masih beranggapan bahwa program-program kredit yang ditawarkan oleh lembaga formal memiliki prosedur yang panjang, sulit dan berbelit-belit. Oleh karena itu, seringkali petani pada akhirnya memilih untuk memperoleh modal dari kredit yang ditawarkan oleh lembaga nonformal, meskipun dengan bunga yang tinggi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan akses petani terhadap program pembiayaan/kredit dari pemerintah. Hal ini juga perlu diupayakan oleh pemerintah sebagai peningkatan pelayanan publik bagi petani (e-Government). Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuka akses petani terhadap berbagai informasi terkait program kredit dari pemerintah serta dapat pula membantu petani untuk memperpendek prosedur yang harus dilalui dalam memperoleh kredit. Selama ini pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada sektor pertanian, sebagian besar masih terfokus pada informasi seputar teknologi budidaya dan pemasaran hasil pertanian. Sehingga diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk memberikan layanan dan informasi terkait kredit bagi petani. Utilization of Information and communication Technology (ICT) for farmers in accessing credit is still low. This is addressed by the low accessibility of farmers to funding / credit programs from the government that has not been obtained evenly. In fact, often the information is not obtained at all. Besides that, farmers still think that credit programs offered by formal institutions have a long, difficult, and complicated procedure. Therefore, often farmers ultimately choose to obtain capital and credit offered by non-formal institutions, even with high interest rates. Information and communication technology (ICT) can be a solution to improve farmers' access to government financing or credit programs. It also needs to be pursued by the government as an increase in public services for farmers (e-government). By utilizing information and communication technology (ICT), farmers are expected to be able to open access to various information related to credit programs from the government and can also help farmers to shorten the procedures that must be passed in obtaining credit. During this time the use of information and communication technology (ICT) in the agricultural sector is still largely focused on information about cultivation technology and marketing of agricultural products so that special attention is needed from the Government to provide services and information related to credit for farmers.
Sikap Konsumen dalam Pembelian Online Produk Segar Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19 Laras Sirly Safitri; Atika Romalasari; Fitri Suciati
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.24 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1172

Abstract

Salah satu dampak dari Pandemi Covid-19 adalah semakin meningkatnya industrii jual beli secara online, tidak terkecuali untuk produk segar. Selama pandemi ini konsumen dari berbagai kelas, diduga cenderung mengubah perilaku pembelian produk segar dari transaksi offline ke online, yang juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis atribut-atribut yang menjadi pertimbangan pada sikap konsumen terhadap pembelian produk segar secara online sebelum dan selama pandemi Covid-19 dan menganalisis perbedaan sikap konsumen terhadap pembelian produk segar secara online sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2020. Responden dalam penelitian ini sebanyak 77 orang yang diambil dengan teknik convenience sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis multi atribut Fishbein untuk menganalisis atribut-atribut sikap konsumen. Sementara, perbedaan sikap konsumen sebelum dan selama pandemi dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan analisis multi atribut Fishbein terhadap atribut produk segar sebelum pandemi, konsumen menjadikan atribut kebersihan produk sebagai atribut yang sangat penting, sedangkan selama pandemi, atribut kesegaran produk menjadi yang paling penting. Selanjutnya, pada atribut toko online, baik sebelum maupun selama pandemi, atribut keamanan transaksi dinilai sangat penting oleh konsumen. Adapun hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap konsumen dalam berbelanja produk segar secara online sebelum dan selama Pandemi Covid-19.
ANALISIS DETERMINAN EKSPOR MAKANAN OLAHAN INDONESIA KE PASAR NON-TRADISIONAL AFRIKA Laras Sirly Safitri
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa Vol. 3 No. 1 (2021): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : UPPM Polsub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri makanan olahan merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan, namun akumulasi volume ekspornya sepanjang tahun 2018 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi ekspor makanan olahan Indonesia serta faktor determinan permintaannya di pasar non-tradisional Afrika. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data cross section 10 negara tujuan ekspor (Afrika Selatan, Ghana, Kenya, Libya, Madagaskar, Mauritius, Mesir, Nigeria, Sierra Leone, dan Uganda) dan data time series selama 9 tahun (2010 – 2018). Metode analisis yang digunakan adalah gravity model. Analisis gravity model menunjukkan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi ekspor makanan olahan Indonesia ke pasar non-tradisional Afrika adalah nilai tukar negara tujuan terhadap US$ dan harga ekspor di negara tujuan.
Pangan Fungsional Berbasis Susu dan Produk Turunannya Fitri Suciati; Laras Sirly Safitri
Journal of Sustainable Research In Management of Agroindustry (SURIMI) Vol. 1 No. 1 (2021): SURIMI : April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.631 KB) | DOI: 10.35970/surimi.v1i1.535

Abstract

Milk is food that contains complete nutrients that are consumed by various groups. Milk contains macronutrients such as protein, fat and carbohydrates as well as micronutrients such as vitamins and minerals and other components that are useful for human nutritional and health needs. Apart from containing micro and macronutrients, milk and its derivative products also contain bioactive components that have certain physiological functions that are beneficial to health, which are called Functional Foods. Milk-based functional food and its derivatives have bioactive components such as bioactive peptides, prebiotics, probiotics, conjugated linoleic acid (CLA) and several other bioactive components. Milk and its derivative products such as cheese, yogurt, kefir, and other derivative products have the potential to be developed. The development of milk-based food into functional food is expected to reduce the risk of degenerative diseases such as obesity, coronary heart disease, hypertension and cancer.
Pengenalan Digital Marketing dan M-Commerce pada Pelaku UMKM Keripik Singkong di Kabupaten Subang Laras Sirly Safitri; Wiwik Endah Rahayu; Rita Purwasih; Enceng Sobari; Irna Dwi Destiana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.17 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i2.9114

Abstract

Pandemi Covid-19 berimbas terhadap kinerja UMKM, khususnya pada penurunan penjualan. Strategi pemasaran konvensional sudah tidak efektif bagi UMKM dalam memasarkan produknya saat ini, sehingga diperlukan pengembangan strategi digital marketing dan m-commerce. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengenalan terkait digital marketing dan m-commerce kepada pelaku UMKM. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2020 kepada UMKM Keripik 99 Rifai yang terdampak oleh Covid-19. Adapun metode yang dilakukan adalah penyuluhan, dimana kegiatan terdiri atas tahap persiapan dan pelaksanaan. Materi yang disampaikan adalah pengenalan internet sebagai media baru dalam berkomunikasi di dunia usaha serta mengenalkan beberapa marketplace berbasis m-commerce. Dari hasil diskusi dengan pelaku UMKM Keripik 99 Rifai diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh UMKM dalam mengembangkan digital marketing, diantaranya kesulitan menentukan berat per kemasan, keterbatasan pengetahuan transaksi uang secara online, dan keterbatasan pengetahun pengiriman barang. Pelaku UMKM Keripik 99 Rifai antusias dalam mengikuti kegiatan ini.