Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA, DAN PERANNYA TERHADAP PEMBENTUKAN AQIDAH ANAK Aisyah, Aisyah; Arifi, Ahmad; Baidi, Yasin
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 9 عدد 1 (2024): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah- April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v9i1.631

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peran pendidikan Agama Islam dalam keluarga terhadap pembentukan aqidah seorang anak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah pendidikan Agama dalam keluarga memiliki peranan yang cukup besar terhadap perkembangan aqidah (keimanan) seorang anak. Walaupun kendati demikian pengaruh pengajaran yang didapatkan di sekolah maupun lingkungan sekitar juga ikut serta berperan dalam pembentukan aqidah tersebut meski tidak sebesar pengaruh peran dari orang tua dan keluarga.
INTERNALISASI NILAI TAUHID DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN MAHASISWA PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA TAMIYA, ILFIKROTUT; Arif, Mahmud; Baidi, Yasin
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 7 No 1 (2024): PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v7i1.6500

Abstract

This research aims to determine the role of monotheism learning on the behavior of students in the Islamic Family Law study program at Uin Sunan Kalijaga. This research is qualitative in nature and the materials used in the research come from primary data and secondary data which includes interviews and books and scientific articles related to the research. The results of the analysis show that learning monotheism is very important to apply in education, especially for students majoring in IPR Semester 3 at UIN Sunan Kalijaga, because with monotheism learning students can better know who their God is and make prophets or messengers of Allah role models so that they emulate the good behavior of the prophet. Allah so that student behavior will be better because they understand the concept of divinity and His various attributes. Apart from that, by learning monotheism, students will also be more obedient in carrying out Allah's commands and stay away from Allah's prohibitions, which can make them students who are knowledgeable, have good morals, and become obedient servants of Allah SWT.
THE MEMORISATION CURRICULA IN THE ISLAMIC EDUCATIONAL INSTITUTIONS Yunita, Yunita; Baidi, Yasin; Muhajir, Muhajir
Kodifikasia Vol 17 No 1 (2023)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v17i1.6085

Abstract

Pertanyaan apakah menghafal itu penting atau tidak akhir-akhir ini mendapat perhatian besar. Pakar pendidikan telah mengajukan berbagai argumen, baik yang mendukung maupun menentang, namun pendapat para pendidik Islam belum didengarkan. Dengan menelusuri perkembangan teknik hafalan di lembaga pendidikan Islam sejak masa Ottoman hingga saat ini di Indonesia, tulisan ini berupaya untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Isu krusial kedua yang diangkat dari analisis literatur ini adalah terdepresiasinya penghafal Al-Qur'an akibat meningkatnya jumlah rumah tangga tahfidz di Indonesia belakangan ini. Ringkasnya, artikel ini mengemukakan tiga poin penting: Pertama, kurikulum pendidikan Islam kini memasukkan hafalan sebagai strategi pembelajaran dan akan selalu demikian. Kedua, menghafal tidak secara inheren mendiskualifikasi proses pemahaman. Pertentangan antara kedua konsep ini hanyalah salah satu contoh bagaimana cara berpikir kita dikaburkan oleh perbedaan ontologi sistem pendidikan Islam dan Eropa. Ketiga, cita-cita luhur seorang Muslim untuk mewujudkan Al-Qur'an dalam dirinya telah menjadi ciri khas lembaga pendidikan Islam selama berabad-abad dan terancam punah. Ketiga kesimpulan ini berkaitan dengan peningkatan setidaknya dua metodologi pengajaran dalam pendidikan Indonesia: kebutuhan untuk mempertahankan sistem pendidikan yang asli dari lembaga pendidikan Islam dan keberlanjutan tingkat pendidikan Islam.The question of whether memorizing things is essential or not has recently gained substantial attention. Education specialists have offered a range of arguments, both for and against, but Islamic educators' opinions have not been heard. By tracking the development of memorization techniques in Islamic educational institutions from the Ottoman era to the present day in Indonesia, this essay seeks to address this gap. The second crucial issue brought up by this literature analysis is the depreciation of memorizing the Qur'an as a result of the recent increase in tahfidz households in Indonesia. In summary, this article makes three crucial points: First, the Islamic educational curriculum now incorporates memorization as a learning strategy and always will. Second, memorization does not inherently disqualify the understanding process. The conflict between these two concepts is just one example of how our way of thinking is clouded by the divergent ontologies of the Islamic and European educational systems. Third, the lofty goal of a Muslim embodying the Qur'an inside himself or herself has been the hallmark of Islamic educational institutions for centuries and is in risk of disappearing. These three conclusions are pertinent to the promotion of at least two instructional methodologies in Indonesian education: the need to maintain an educational system that is native to the womb of Islamic educational institutions and the sustainability of Islamic educational levels.