Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA KADER KESEHATAN DAN TOKOH MASYARAKAT DI MAKASSAR: Improvement of Menopause Knowledge for Healthcare Assistants and Community Leaders in Makassar Jusuf, Elizabet Catherine; Leonardy, Rudy Butje; Rahman, Abdul; Mustafa, Susiawaty; Aman, Abadi; Dolo, Sri Hardianti Putri; Singh, Karnel
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.24472

Abstract

Menopause merupakan suatu keadaan alamiah yang terjadi pada perempuan dimana haid terhenti secara permanen yang disertai dengan berbagai gejala seperti gejala fisik dan psikis. Tingkat pengetahuan masyarakat terkait dengan masalah menopause masih sangat rendah,   oleh karena itu, kami melakukan penyuluhan kepada para kader kesehatan dan tokoh masyarakat di Puskesmas Tamangapa, Makassar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pada perempuan menopause. Terdapat 45 responden yang ikut dalam penelitian. Evaluasi dilakukan dengan pre-test, ceramah, sesi tanya jawab dan diskusi kemudian dengan post-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil pre-test yaitu 5,28(1,48) dan nilai rata-rata hasil post-test yaitu 8,75(1,29) dengan nilai maksimal yaitu 10. Pada studi ini setelah diberikan penyuluhan terkait menopause menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0,05) yang menunjukkan semua responden mengalami peningkatan pengetahuan tentang menopause yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang menopause pada kader kesehatan dan tokoh masyarakat setelah dilakukan penyuluhan. Kata kunci: Menopause, konseling, kader. ABSTRACT Menopause is a natural process on women that is a permanent cessation of ovulation, followed by symptoms, there are physic and psychic disturbances. The level of knowledge related to menopausal problems is still very low, therefore, we conducted counseling for healthcare assistants and community leaders at Puskesmas Tamangapa, Makassar so women can improve quality of life during menopause. Forty-five respondents participated in this research. Evaluation is carried out by pre-test, lecture, question and answer session with discussion then by post-test. The results showed that the average value of the pre-test was 5.28 (1.48) and the average value of the post-test was 8.75 (1.29) with a maximum score of 10. In this study after being given counseling related to menopause showed that there was a significant effect (p <0.05) which showed that all respondents experienced a significant increase in knowledge about menopause. The results showed that there was an increase in knowledge about menopause among healthcare assistants and community leaders after counseling. Keywords: Menopause, counseling, healthcare assistants.
Angka Kejadian dan Karakteristik Baby Blues Harianti, Tri Dini; Syauki, Suheyra; Aman, Abadi; Isra, Nur; Ananda, Fadli
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14027

Abstract

Baby blues merupakan perasaan hipersensitif yang wajar terjadi pada ibu setelah melahirkan, tetapi yang perlu diwaspadai, hal ini dapat bertambah serius dan bertahan lama yang biasanya disebut dengan postpartum depression. Baby blues dapat terjadi sejak hari pertama pasca persalinan atau fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 (Riskesdas 2018), prevalensi depresi di Indonesia mencapai 6,1% dan tersebar di seluruh Indonesia, baik diperkotaan maupun di pedesaan. Berdasarkan jenis kelamin, ada 7,4% perempuan yang mengalami depresi dan 5,8% wanita yang berada pada usia subur (usia 10-54 tahun) mengalami depresi. Tujuan : Mengetahui angka kejadian dan karakteristik baby blues. Metode: Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review atau tinjauan pustaka dengan desain Narrative Review.Hasil : Angka kejadian baby blues syndrome adalah Penelitian yang dilakukan oleh Ekadewi Dkk (2022), dari total sampel 208 ditemukan 34 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Namira Dkk(2022), dari total 50 sampel ditemukan 19 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Iceu Dkk (2019), dari 53 sampel ditemukan 13 sampel Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati Dkk (2023), dari 40 sampel ditemukan 13 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Roza Dkk(2022), dari 50 sampel ditemukan 34 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Linco Dkk(2021) dari 93 sampel didapatkan 26 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Nova Dkk(2018) dari 30 sampel didapatkan 9 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham(2018) dari 40 sampel didapatkan 20 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Putri(2017) dari 69 sampel didapatkan 44 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Lisna(2018) dari 40 sampel didapatkan 17 sampel. Penelitian yang dilakukan oleh Intan(2019) dari 90 sampel didapatkan 42 sampel.Kesimpulan : Usia yang lebih sering mengalami baby blues syndrome adalah usia 20-35 tahun,Ibu dengan pendidikan menengan (SMP/SMA) lebih sering mengalami baby blues syndrome, Ibu dengan cara persalinan section cecaria lebih sering mengalami baby blues syndrome,Ibu dengan paritas primigravida lebih sering mengalami baby blues syndrome.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Preeklamsia – Preeklamsia Berat di RS Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar Tahun 2022 Syam, Widya Dian Pratiwi; Nulanda, Mona; Haeriyanti, Haeriyanti; Fujiko, Masita; Aman, Abadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14524

Abstract

Preeklamsia adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (>140/90 mmHg) pada wanita yang tekanan darahnya normal pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Preeklamsia Berat (PEB) adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (>160/110 mmHg) pada wanita yang tekanan darahnya normal pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Faktor resiko terjadinya preeklamsia adalah usia, nulliparitas, riwayat preeklamsia sebelumnya, riwayat penyakit hipertensi dan diabetes melitus, riwayat keluarga dan obesitas. Mengetahui Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Preeklamsia – Preeklamsia Berat (PEB) di RS Sitti Khadijah I Muhammadiyah Cabang Makassar Periode 2022. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional retrospektif. Pengumpulan data dilakukan pada satu periode tertentu dan pengamatan subjek penelitian hanya dilakukan sekali selama penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan dengan melihat tabel rekapitulasi hasil pengamatan rekam medik di RSIA Sitti Khadijah I Makassar periode 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dengan usia 21 – 35 Tahun sebanyak 69,5 %. Ibu hamil dengan Overweight 40,7 %. Pasien yang memiliki Riwayat Hipertensi Kronik sebanyak 56 orang atau 51,9 %. Pasien yang tidak memiliki Riwayat preeklampsia dikehamilan sebelumnya sebanyak 88 orang atau 81,4 %. Pasien dengan tidak memiliki Riwayat penyakit Diabetes Mellitus sebanyak 97 orang atau 89,9 %. Pasien dengan status Primigravida sebanyak 61 orang atau 56,4 %. Dengan Faktor Risiko Preeklampsia dan Preeklampsia Berat terbanyak berada pada kelompok usia produktif yaitu 21-35 tahun, Kemudian Faktor risiko ibu hamil dengan Status Gizi Overweight dan Obesitas 1, Serta Faktor Risiko lain juga yaitu pasien ibu hamil dengan Riwayat Primigravida dan Riwayat Hipertensi Kronik. Serta Angka Kejadian penyakit Preeklampsia dan Preeklampsia Berat yaitu total 108 pasien, dengan 55 pasien terdiagnosis Preeklampsia Berat, sedangkan 53 pasien terdiagnosis Preeklampsia.
Case Report: The Effect of Ajwa Date Consumption on Total Cholesterol Levels in Perimenopausal Women Hamsah, M.; Aman, Abadi; Mappaware, Nasrudin Andi; Fujiko, Masita; Royani, Ida; Fortuna, Andi Cita Nadya
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 3 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i3.1377

Abstract

Based on the 2016 Riskesdas, the prevalence of high cholesterol in Indonesia among women aged 35-59 years was 52.9%, and among those aged ≥60 years, it was 58.7%. According to provincial data, the highest percentage of patients with high cholesterol levels at Posbindu and FKTP in Indonesia was in West Papua Province, reaching up to 70%. The concentration of cholesterol levels in women's blood tends to increase with age, particularly for those over 40 years old, due to hormonal factors, especially the decrease in estrogen production and function. The decline in estrogen levels leads to an increase in lipids or total cholesterol, resulting in changes in body fat composition associated with hypercholesterolemia. This case report aims to investigate the impact of consuming Ajwa dates on the total cholesterol levels of perimenopausal women. Results: Ajwa dates contain higher polyphenol concentrations with an impressive nutritional profile that enhances blood lipoproteins. Additionally, dates can increase estrogen levels due to the estradiol and estrone present in their pollen. Several experimental studies have shown a significant difference in total cholesterol levels in subjects before and after consuming Ajwa dates. Conclusion: There is a notable difference in total cholesterol levels before and after the administration of Ajwa dates.