Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan dalam Hukum Heri, Ririn Nurfaathirany; Tahir, Heri; Junaeda, St; Syarif, Kurnia Ali
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Perampasan kebebasan atau pembatasan kebebasan dapat diartikan bukan hanya pidana penjara saja, namun dapat difenisikan sebagai suatu pembatasan kebebasan dalam segala bentuk. Sebagaimana defenisi kebebasan merupakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa adanya kontrol dari orang lain atau Lembaga, bertindak tanpa paksaan . Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui perbedaan mendasar Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan. Penelitian ini bersifat normatif yang berlokasi di Universitas Negeri Makassar. Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi pustaka baik kepustakaan maupun internet. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis dan penafsiran data faktual dalam kaitannya dengan Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan. Hasil dari penelitian ini adalah istilah pembatasan kebebasan dapat digunakan untuk penangkapan dan penahanan. Sedangkan perampasan kemerdekaan digunakan bagi setiap orang yang menjalani proses pembatasan pergerakan seteh putusan pengadilan.  Kata Kunci: Pembatasan Kebebasan, Perampasan Kemerdekaan 
Tradisi A'matoang Pasca Pernikahan Di Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto Nurwanda; Junaeda, St
Kampret Journal Vol. 3 No. 1 (2023): September: Sosial, Budaya, Politik, Masyarakat dan Komunikasi
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A'matoang adalah salah satu tradisi yang umum dilakukan oleh orang-orang suku Makassar khususnya adalah orang-orang suku Makassar yang tinggal di bagian selatan. Hampir semua orang jeneponto melakukan tradisi A'matoang demikian juga dengan orang-orang suku Makassar yang berada di dekat sekitar kabupaten Jeneponto, misalnya sebagian orang Takalar dan Gowa. A'matoang adalah tradisi yang dilakukan ketika selesai acara resepsi pernikahan, kemudian pihak pengantin perempuan datang ke rumah mertua untuk pertama kali dengan membawa sejumlah barang berupa lemari, sarung, baju satu stel, panci, tas dan tak lupa pula membawa makanan khas yaitu buras, dodol, tumpi dan baje. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan A'matoang khususnya di desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sebuah fenomena budaya pada masyarakat tertentu, data yang digunakan dalam penelitian ini di kumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap beberapa informan, juga dengan melakukan observasi secara langsung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan A'matoang ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan
Dinamika Populisme di Era Digital: Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemikiran Politik Masyarakat Junaeda, St; Khaerunnisa
Journal of Education and Culture Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Education and Culture
Publisher : Indra institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Populism has become a significant global political phenomenon in an increasingly connected digital age. The study explores the dynamics of populism in social media and its influence on public political thinking. We used analytical methods to explore how social media platforms strengthen populist narratives and influence public political perceptions and studies. Through literature analysis and library studies, we found that populist leaders can use social media as an effective way to convey their message directly to the wider masses. It gives them an opportunity to strengthen their identities, emphasize controversial issues, and gain emotional support. However, the negative consequence of this phenomenon is the spread of false or false information, which can increase political polarization and social fragmentation. We stress the importance of gaining a better understanding of the mechanisms that drive change in public opinion in the digital world as well as the elements that trigger populism. With this understanding, more effective strategies could be developed to control the negative effects of populism on social media and encourage critical thinking as well as constructive conversations among communities.