Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COST MINIMIZATION ANALYSIS (CMA) TERAPI INHALASI BUDESONIDE-FORMOTEROL VS FLUTIKASON-SALMETEROL PADA PASIEN ASMA DI RSUD SULTAN SURIANSYAH Melviani, Melviani; Andini, Maulida Putri
Jurnal Insan Farmasi Indonesia 2023: JIFI: Webinar & call for paper
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v6i3.1663

Abstract

Terapi inhalasi kombinasi ICS-LABA menjadi rekomendasi utama dalam penatalaksanaan asma berdasarkan pedoman terbaru tahun 2019 yang di terbitkan oleh Global Intiative for Asthma (GINA). Symbicort (budesonide-formoterol) dan Seretide (flutikason-salmeterol) adalah kombinasi ICS-LABA dalam satu inhaler yang banyak digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terapi yang paling cost-minimize berdasarkan metode cost minimization analysis (CMA) di antara kedua terapi inhalasi yang terbukti memiliki kesetaraan klinis. Penelitian ini ditinjau dari prespektif rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan. Pengambilan data sekunder dilakukan secara retrospektif terhadap data rekam medis & catatan biaya pengobatan pasien asma, pada periode waktu Januari-Desember 2022 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin dan diperoleh sebanyak 70 sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Analisis data dilakukan berdasarkan pendekatan farmakoekonomi dan uji statistik komparasi dengan metode Mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan biaya medis langsung kelompok Seretide (Rp 220.403) lebih rendah daripada kelompok Symbicort (Rp 237.677). Hasil uji statistik komparasi Mann-whitney U test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan biaya medis langsung yang bermakna antara kedua terapi inhalasi (p value 0,021 < 0,05). Disimpulkan bahwa terapi inhalasi ICS-LABA menggunakan Seretide adalah terapi yang paling cost-minimize.
Edukasi Membangun Masyarakat Mandiri Melalui Peningkatan Produktivitas Inovasi Pengrajin Bamban Di Desa Sungai Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Herawati, Anita; Rahman, Subhannur; M. Yericho; Andini, Maulida Putri; Sarmidah; Hidayah, Nurul; Prameswari, Rosy; Yanti, Dessy Yulisda; Munawarti, Sabrina; Nurdiyanti, Siti Haliza; Seba; Noorlinda; Rifa'i, Arman; Ananda, Melin Sofia; Charmelya, Estyvania Nur; Astuti, Ni Nyoman Wahyu Pangi; Yoeng, Jenni Cristina; Nufus, Hayatun; Putra, Dedy Karmadi; Meliyani, Tri; Hasanah, Umi; Karlina, Delva Warti; Aisyah, Syarifah Sitti; Aspia, Noor
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.86 KB) | DOI: 10.63004/mcm.v1i2.119

Abstract

Pendahuluan: Tanaman Bamban hidup di lahan basah Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari rawa-rawa yang tergenang sepanjang tahun dan memiliki tekstur tanah gambut dengan sifat asam (pH < 7). Bamban sebagai sumber hayati telah banyak dimanfaatkan  masyarakat sebagai bahan baku kerajinan tangan berupa kerajinan anyaman.Tujuan: Dilaksanakannya kegiatan ini adalah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha, menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat, meningkatkan produktivitas dan inovasi  pengrajin Bamban pada masyarakat Desa Sungai Pinang Lama.Metode: Metode pelaksanaan kegiatan melalui Edukasi yang direncakanan untuk peningkatan pembuatan  produktivitas dan inovasi pengrajin bamban di desa Sungai Pinang lama RT. 3, 4, dan 5.Hasil: Program kerja yang telah tercapai yaitu pengembangan hasil anyaman Batang Bamban dengan hasil produk berupa tas, tempat botol minum, tempat obat-obatan, bakul kecil, tempat pulpen.Simpulan: Penduduk desa Sungai Pinang Lama memiliki mata pencaharian lain diantaranya adalah kerajinan tangan yang terbuat dari olahan bamban. Dalam pembuatan kreativitas ini dengan bahan baku batang bamban dapat diolah menjadi bentuk yang beragam yaitu tas, tempat botol minum, tempat obat-obatan, bakul kecil, tempat pulpen.