Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGGUNAAN FILTER UDARA STANDAR DAN RACING TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG MOTOR SCOOPY 110CC lufi agung fauzi, lufi agung fauzi; rabbika, anes inda
Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2024): Motor Bakar: Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/mbjtm.v8i2.11507

Abstract

Performa mesin mencakup daya, torsi dan durbality pada mesin cara untuk meningkatkan performa mesin salah satunya adalah dengan melakukan penggantian filter udara standar dengan filter udara racing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara perbandingan penggunaan filter udara dan emisi pada sepeda motor scoopy 110cc. Berapa power (daya) dan torsi yang dihasilkan setelah dilakukan penggantian filter racing.Metode penelitian menggunakan metode literatur dan eksperimen dengan berbagai ilmu yang bersumber dari buku, termasuk penelitian dan eksperimen atau percobaan dalam sebuah perubahan elemen. Berdasarkan hasil analisis data penelitian terdapat perbedaan antara filter udara racing dan filter standar. Yakni dari segi emisi gas buang dan performa. filterasi standar lebih padat sehingga penyaringan lebih bagus namun lebih banyak hambatan udara. Sedangkan pada filter racing filterasinya berkurang karena hanya menggunakan busa. Namun, udara yang masuk lebih flow atau lebih banyak dari sebelumnya. Terdapat perubahan performa mesin pada daya dan torsi, diambil dari data hasil dynotes yaitu dengan daya mencapai yaitu untuk daya 7.16 HP di 7436 RPM dan torsi 10.5 Nm di 4529 RPM. Hasil emisi gasbuang jga menunjukan yaitu dengan HC (HidroCarbon) yaitu bahan bakar yang keluar dari injector 120 ppm vol dan CO2 CarbonDioksida (udara yang dihisap kendaraan) 5,5 %vol menghasilkan sisa campuran dari hasil pembakaran = λ (lamda) 2.490. Penggunaan filter racing sangat berpengaruh besar terhadap performa mesin baik itu daya maupun torsi karena adanya angka kenaikan pada saat dyno tes terdapat perubahan pada daya dan torsi.kata kunci : Racing, Daya, dan Torsi.
Repair of Wire Feeder Gears in a 1300-Watt MIG Welding Machine Using Reverse Engineering Technology Rabbika, Anes Inda; Nugraha, Muhamad Hanhan; Rusdja, Andy Permana; Malik, Mochamad Irlan
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2024): SINTEK JURNAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.18.1.26-30

Abstract

Material failure is a common occurrence in components subjected to continuous loads, often due to fatigue. In the MIG 1300-watt welding machine, the wire feeder gear transmission process continuously distributes energy, leading to eventual material failure. This failure disrupts the transmission of rotation to the feeder shaft, causing the wire exiting the torch to slip. To address this issue, reverse engineering technology is applied using computer-aided design (CAD), finite element analysis (FEA) assisted by computer-aided engineering (CAE), and computer-aided manufacturing (CAM), culminating in the production of prototypes with 3D printing technology. This research aims to repair the wire feeder gears by leveraging reverse engineering technology, which includes redrawing the gears and implementing developmental modifications using CAD/CAM tools. These modifications are then analyzed through FEA with CAE assistance, and the final prototype is produced using an Anet A8 V2 3D printer with Poly Lactic Acid (PLA) material.
Rancang bangun sistem monitoring dan controlling penyiraman tanaman kangkung berbasis internet of things Rabbika, Anes Inda; Nugraha, MH; Rohman, Abd; Widyantoro, Widyantoro; Kostaman, Tata; Fauzi, Willy Muhammad; Mustofa, Asep; Widagdo, Tri Jaya
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 17, No 1 (2023): SINTEK JURNAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.17.1.17-23

Abstract

The high market demand for water spinach can be a great opportunity to improve the local community's economy. The distribution of water to the kale plants must be done regularly and evenly, while the watering activities of the kale plants by the farmers are still done manually by carrying 20 liters of water. The problem so far is that the farmers water the kale plants by repeatedly carrying water on their backs. so it is necessary to have a control and monitoring system to make it easier for farmers to water the water spinach plants using an internet of thngs system to open and close with sensors that are sent to the database and then displayed in the form of tables and graphs. The results show that the control and monitoring of water sprinkling was successful according to the programmed water discharge.
RANCANG BANGUN SISTEM CONTROLLING PENYIRAMAN TANAMAN KANGKUNG BERBASIS INTERNET OF THINGS Rabbika, Anes Inda; Nugraha, MH; Rohman , Abd; Widyantoro; Tatakostaman; Fauzi, Willy Muhamad; Mustofa, Asep; Widagdo, Tri Jaya
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jimik.v4i1.213

Abstract

Kankung is a type of plant that is classified as a vegetable and is grown as food. The Mandiri Jaya Flowering Farmers Group in Cikupa Village, Karangnunggal has 9 blocks of farmland that are planted with kankung plants as one of the incomes of the farmers. The distribution of water to water spinach plants should be even and regular. For watering water spinach, 20 liters of water is needed, which is done manually by carrying water on the back and then watering the water spinach repeatedly. It is important to water kangkung plants regularly, once in the morning and once in the evening. Watering kangkung (a type of water spinach) is an important part of maintaining the plant, as it needs a sufficient supply of water to carry out photosynthesis and obtain the nutrients it needs to grow and develop. To support the automation process so that production factors can be achieved, a control system is required. One type of controller that is well-suited for use is a microcontroller. The researcher designed a Kangkung Plant Irrigation System Based on the Internet of Things to address the issues mentioned above. Farmers control the irrigation of watercress using smartphones, which makes their work easier and more efficient.
ANALISIS JARAK PENGEREMAN DAN TEMPERATUR DISC BRAKE PADA PROTOTIPE MOBIL LISTRIK HEULANG GALUNGGUNG Fauzi, Kenken Ahmad; Rabbika, Anes Inda
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING VOLUME 9, ISSUE 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/al-jazari.v9i1.14238

Abstract

Disc brake merupakan salah satu komponen kendaraan bermotor yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan khususnya kendaraan darat yaitu sebuah besi yang berbentuk piringan yang dijepit oleh kampas rem menggunakan kaliper yang digerakkan oleh piston. Tujuan dari pengujian ini untuk melihat temperatur disc dan jarak pengereman pada mobil listrik heulang galunggung. Pada penelitian ini akan diambil data 3 temperatur disc setelah pemakaian beberapa kali. Data tersebut meliputi kecepatan mobil listrik, jarak tempuh, dan panas pada piringan. Metode pengukuran panas pada piringan dengan menggunakan Thermogun infrared, sebelum memulainya pengujian tersebut pastikan suhu awal pada piringan depan kiri 24.2˚C, depan kanan 24,1 ˚C, belakang 24,8˚C selanjutnya kendaraan melaju dengan jarak 50 M, dan menentukan jarak pengereman sampai kendaraan berhenti. Hasil dari pengujian ini bahwa dari ke-3 piringan cakram menunjukkan hasil bahwa suhu tertinggi piringan cakram tersebut mencapai depan kiri 33,6˚C, depan kanan 37,7˚C, belakang 30˚C dan suhu terendah depan kiri 26,6˚C, depan kanan 29,7˚C, belakang 26,4˚C dan untuk jarak pengereman terpanjang mencapai 3.2 meter dan jarak terpendek 2,55 meter. Untuk hasil pengujian dari ketiga piringan cakram adalah piringan depan kanan yang paling panas 37,7˚C dibandingkan dengan yang lain dan suhu terendah ada di piringan depan kiri 26,6˚C, untuk jarak pengereman terpanjang 3,2 meter dan jarak terpendek 2,55 meter.Kata kunci : Disc Brake, Temperatur disc dan jarak pengereman.