Wilayah rawan bencana memerlukan kesiapsiagaan yang tinggi, terutama di kalangan guru sekolah dasar yang memiliki peran penting dalam pendidikan mitigasi bencana. Program pelatihan mitigasi bencana dan pengembangan kurikulum berbasis komunitas sosial lokal bagi guru SD di wilayah rawan bencana ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menghadapi bencana. Metode pelatihan mencakup dua kegiatan utama: pelatihan mitigasi bencana yang mencakup perencanaan evakuasi, penggunaan teknologi, dan strategi komunikasi; serta pelatihan penyusunan kurikulum berbasis komunitas sosial lokal yang mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan mitigasi bencana, dengan rata-rata peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebesar 67%. Selain itu, pelatihan kurikulum menunjukkan peningkatan sebesar 66,7%. Strategi pembelajaran partisipatif yang melibatkan komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di sekolah. Dampak positif terlihat pada kesiapan dan kepercayaan diri guru, serta kesiapsiagaan seluruh komunitas sekolah. Hasil ini menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, serta pendekatan berbasis komunitas dalam upaya mitigasi bencana, menjadikan program ini sebagai model efektif untuk diterapkan di wilayah rawan bencana lainnya.