Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tindak tutur ekspresif dalam novel episode hujan karya: Lucia Priandarini Aulia, Astri Rahmah; Siregar, Asrul; Kudadiri, Amhar
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 25, No 2 (2024): Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra (in procces)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aksara/v25i1.pp398-415

Abstract

The discussion in this research is about expressive speech acts with a pragmatic review. The aim of this research was to find out how many forms and functions of expressive speech acts. The data source used is the Novel Rain Episode by Lucia Priandarini. This research uses qualitative descriptive research. The data collection stage of the research used researchers using data collection techniques contained in quotations from sentences in the novel Episode Rain to obtain a number of data. The theory used is John Searle's speech act theory. The form of speech acts uses Wijana's theory. The function of speech acts using John Searle's theory is classified into expressive speech act functions including The function of apologizing, complaining, getting angry, criticizing, thanking, and congratulating. The benefit of this research is to provide additional knowledge and understanding of expressive speech acts which are studied using pragmatics. The results of this research show several forms of expressive speech, including apologizing speech (7), complaining expressive speech (2), angry expressive speech (5), criticizing expressive speech (1), congratulating expressive speech (1), expressive speech of thanks (1). Meanwhile, the function of expressive speech in the novel consists of several functions including: The function of apologizing (7), complaining (2), getting angry (5), criticizing (1), congratulating (1), and thanking (1).Keywords: Pragmatics, Expressive Speech Acts, Function, Form
Analisis Makna Tuturan Umpasa "Manulangi Tulang" dalam Adat Batak Toba di Desa Hutapaung Kecamatan Pollung: Kajian Antropolinguistik Siregar, Dewi Sartika; Siregar, Asrul; Kudadiri, Amhar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11069

Abstract

Skripsi ini berjudul Analisis Makna Tuturan Umpasa " Manulangi Tulang " dalam Adat Batak Toba di Desa Hutapaung, kecamatan Pollung: Kajian Antropolinguistik. Secara sederhana tujuannya untuk menganalisis makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat Manulangi Tulang yang sudah jarang sekali dilakukan oleh masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan data lisan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, data dianalisis dengan menggunakan metode padan yang penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (Langue) yang bersangkutan. Teknik dasarnya berupa teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan alat penentu yang digunakan adalah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti sendiri, dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tuturan Umpasa dalam upacara adat Manulangi Tulang dalam adat Batak Toba yang mengandung beberapa makna diantaranya: makna membandingkan/Penyamaan, makna menasihati dan makna mengharapkan sesuatu. Berdasarkan parameter orientasi nilai budaya dari penelitian Umpasa yang tercermin dalam upacara adat Manulangi Tulang secara universal yaitu: Nilai religi, nilai Kesopansantunan, nilai kesetiakawanan, nilai kerukunan, nilai komitmen, nilai pikiran positif, nilai rasa syukur, nilai kesejahteraan, nilai kerja keras, nilai disiplin, nilai pendidikan, nilai kesehatan dan nilai gotong-royong.
Campur Kode Tuturan Penjual dan Pembeli di Pasar Sayur Saribudolok Oleh Masyarakat Batak Simalungun: Kajian Sosiolinguistik Barutu, Brema Stepanus; Kudadiri, Amhar; Sembiring, Sugihana Br
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11778

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan : Bentuk-Bentuk dan frekuensi campur kode antara penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli di Pasar Sayur Saribudolok oleh Masyarakat Batak Simalungun. Masalah yang diteliti yaitu bagaimana bentuk- bentuk campur kode di Pasar Sayur Saribudolok oleh masyarakat Batak Simalungun, dan berapakah frekuensi campur kode di Pasar Sayur Saribudolok. Dalam penelitian ini menggunakan metode simak cakap, dan metode padan dengan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode pengkajian data adalah metode padan yang dilanjutkan dengan teknik dasar pilah penentu pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik, campur kode, dan frekuensi. Selanjutnya hasil analisis penelitian yang dapat disimpulkan, bahwa bentuk campur kode ditemukan berbentuk penyisipan kata, frasa, dan kata ulang. Sedangkan frekuensi yang didapat dari keseluruhan data di dalam penelitian ini yaitu penyisipan kata 58,66%, penyisipan frasa : 26,66%, penyisipan pengulangan kata : 14,66%.
Verba Penglihatan Bahasa Batak Toba: Kajian Metabahasa Semantik Alami Sigiro, Darmaya Fitri Riris; Mulyadi, Mulyadi; Kudadiri, Amhar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14600

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kategorisasi, makna dan struktur semantis, dan peran semantis verba penglihatan bahasa Batak Toba (BBT) dengan menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami (MSA) dan teori Peran Semantis Rampatan (PSR). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lisan, data tulis, dan data intuitif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba penglihatan BBT terdiri atas empat kategori, yaitu (1) ‘X melihat Y selama beberapa waktu karena X merasakan sesuatu’, (2) ‘X melihat Y selama beberapa waktu karena X memikirkan sesuatu’, (3) ‘X melihat Y selama beberapa waktu karena X ingin mengetahui sesuatu’, dan (4) ‘X melihat Y selama beberapa waktu karena X ingin mengatakan sesuatu’. Makna verba penglihatan BBT dibentuk oleh empat polisemi, yaitu MELIHAT/MERASAKAN, MELIHAT/MEMIKIRKAN, MELIHAT/MENGETAHUI, dan MELIHAT/MENGATAKAN. Struktur semantis verba penglihatan BBT dibentuk makna asali predikat melihat, merasakan, memikirkan, mengetahui, mengatakan, dan terjadi. Argumen verba penglihatan BBT memiliki dua peran umum, yaitu aktor (pelaku) dan penderita. Kedua peran umum tersebut memiliki peran-peran khusus, seperti aktor (pelaku) sebagai pengalam, sedangkan penderita sebagai stimulus, tema, dan lokatif. Peran semantis verba penglihatan BBT dengan peran umum sebagai subjek sebagai aktor (pelaku) dan objek sebagai penderita menghasilkan relasi tematis pengalam-tema, pengalam-stimulus, pengalam-lokatif, dan pengalam.
KAJIAN EKOLOGI SASTRA PADA CERPEN BUMI KITA RUMAH KITA KARYA AJENG DIVA KUSUMA WARDANI Yanti, Rima Evi; Marsella, Emma; Kudadiri, Amhar; Sutan Lubis, Haris
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 13, No 1 (2024): JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) EDISI APRIL
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sasindo.v13i1.56874

Abstract

Karya sastra tidak lahir dari keadaan yang hampa makna. Ia lahir dari hasil tangan manusia yang di sisi lain berinteraksi dan menyerap banyak hal dari kompleksitas lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini menjelaskan bagaimana sebuah karya sastra memiliki hubungan yang intim dengan alam. Ekologi sastra hadir sebagai jembatan untuk memahami bagaimana alam di tempatkan dalam sebuah karya. Objek penelitian ini adalah cerpen Bumi Kita Rumah Kita karya Ajeng Diva Kusuma Wardani. Metode penelitian ini menggunakan interpretasi dan deskripsi mendekati data-data berupa kutipan kata atau kalimat yang diambil dalam cerpen. Teori ekologi menjelaskan bagaimana manusia dan alam saling mempengaruhi satu sama lain sebagai sebuah ekosistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam cerpen berisi tentang ekologi alam. Ekologi alam berkaitan dengan interaksi manusia dengan alam, sikap peduli manusia dengan alam, dan bagaimana tindakan manusia terhadap alam. Kaca mata ekologi saat membaca sastra diharapkan mampu menjadi salah satu solusi edukatif kepada para pembaca dalam rangka usaha turut menjaga alam.Kata kunci: ekologi, cerpen, karya sastra 
Anthropolinguistic Approach to Pantun Melayu Deli from the Lebah Begantong Music Group Tarigan, Mita Ariani Br; Dardanila, Dardanila; Kudadiri, Amhar
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 8, No 3 (2024): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v8i3.6996

Abstract

This research is a qualitative descriptive study which aims to determine the cultural meaning and analysis of the anthropolinguistic approach to Malay pantun from the Lebah Begantong music group. The Lebah Begantong music group is a local music group originating from North Sumatra. The Lebah Begantong music group not only performs traditional Malay songs, but also witty rhymes that invite fun, laughter and humor. From the results of the research found, the meaning contained in Malay pantun chants consists of four meanings, namely the meaning of happy expressions, the meaning of advice, the meaning of satire and the meaning of entertainment. Three analytical ideas were found in the anthropolinguistic approach, namely performance, indexicality and participation. The concept of performance which consists of text analysis, co-text and context, the concept of indexicality which consists of indices, signs and symbols and the concept of participation, namely the response and involvement of the audience.