Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Kompetensi Budaya pada Calon Guru BK Maharani, Auffa; Aziz, Cinta Aulia; Puryanti, Leny; Tusa’ada, Rahma; Khasanah, Umi Lailatul; Rasimin, Rasimin; Yusra, Affan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.3998

Abstract

Kehidupan manusia di dunia ini sangat dipengaruhi oleh budaya. Kebudayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap segala bidang kehidupan manusia yang terjadi secara keseluruhan sebagai respon terhadap tuntutan serta kebutuhan. Aktivitas manusia, dari bangun tidur hingga tidur kembali, terkait erat dengan pengaruh budaya. Kebudayaan memiliki umur yang panjang karena setiap peristiwa yang dialami manusia berkaitan langsung dengan kebudayaan. Sebagai contoh, bersosialisasi dengan orang lain, sangat erat kaitannya dengan budaya karena setiap manusia sadar akan budayanya sendiri. Ketika menawarkan layanan bimbingan dan konseling, seorang konselor mungkin bertemu dengan seorang konseli. Konselor harus sadar budaya saat berinteraksi dengan konseli karena mereka mewujudkan semangat budaya mereka. Konselor harus mempunyai kesadaran secara budaya ketika menawarkan layanan nasihat dan konseling karena mereka dapat membantu konseli memahami sifat-sifat psikologis seperti kecerdasan (kecerdasan, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual), bakat, sikap, motivasi, dan lain-lain. Konselor di Indonesia masih mengabaikan kesadaran budaya karena membantu membentuk perilaku baru dan menentukan keberhasilan proses konseling dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA KELAS XI DI SMAN 5 KOTA JAMBI Kusaini, Utami Niki; Putri, Azzahara Ramadhania; Nurleni, Nurleni; Aziz, Cinta Aulia; Tusa’ada, Rahma; Febyya.I, Bunga Ezila; Puryanti, Leny; Elvrando, Vigo
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 4 No 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v4i2.4473

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah besar remaja pengguna aktif media sosial. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental remaja. Mayoritas responden mengalami gangguan pola tidur karena keasyikan bermain media sosial hingga larut malam. Hampir separuh responden pernah merasa kesepian atau terisolasi setelah menggunakan media sosial. Setengah responden merasa ada tekanan untuk selalu terhubung dan aktif di media sosial. Di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sumber dukungan sosial, memperkuat hubungan sosial, dan menyediakan platform untuk ekspresi diri. Untuk mengembangkan intervensi yang efektif, penting untuk memahami lebih baik bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja. Hal ini mencakup pendekatan pendidikan yang memperkuat literasi media, pengembangan keterampilan digital yang baik, dan dukungan sosial yang kuat dari keluarga dan komunitas. Remaja dapat menghabiskan waktu yang berlebihan di media sosial, baik untuk berinteraksi, mengakses konten, atau bahkan hanya untuk mengecek pemberitahuan. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, konsentrasi belajar, dan aktivitas produktif lainnya. Paparan konten di media sosial yang menampilkan gambaran tubuh yang tidak realistis dapat menyebabkan remaja mengembangkan gambaran negatif tentang tubuh mereka sendiri, yang dapat memicu masalah seperti gangguan makan atau depresi. Media sosial dapat mendorong remaja untuk membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain, yang dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau rendah diri. Meskipun terhubung secara virtual, remaja dapat mengalami isolasi sosial jika terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan kurang berinteraksi secara langsung dengan orang lain