p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Perspektif
Mohammad Jailani, Mohammad Jailani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Perspektif

Eksplorasi Mubaligh Hijrah: Laboratorium Dai Muhammadiyah Dalam Mewujudkan Gerakan Moderasi Beragama Di Indonesia Mohammad Jailani, Mohammad Jailani; WAHARJANI, WAHARJANI
Jurnal Perspektif Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Perspektif
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53746/perspektif.v16i2.126

Abstract

Dakwah Islam di media online saat ini dipenuhi dengan konten Islam radikal, sedangkan dakwah Islam wasathiyyah cenderung konvensional dan tradisional. Di satu sisi dai micro celebriti yang minim kompetensi mererbak di media online, tetapi di sisi lain sangat sedikit dai moderat muncul di permukkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mubaligh hijrah berbasis moderasi beragama yakni kaderisasi dakwah Islam yang moderat di Indonesia. Dalam hal ini, program Mubaligh Hijrah yang dikembangkan persyarikatan Muhamamdiyah perlu diangkat sebagai laboratorium dai untuk mengatasi krisis dakwah Islam moderat di Indonesia. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memadukan antara data-data kepustakaan dan data lapangan, kajian ini bertujuan menelusuri program Mubaligh Hijrah serta kontribusinya bagi Muhammadiyah dalam bingkai besar kaderisasi keulamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Mubaligh Hijrah merupakan program kaderisasi Ulama moderat di Indonesia yang telah dirintis sejak jauh-jauh hari oleh Muhammadiyah. Sebagai da’I mellenial yang berperan penting, untuk menyampaikan pesan dakwah ummatan wasatan di era kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya ulama-ulama moderat alumni mubaligh hijrah seperti A.R. Fachruddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1968-1990), Ahmad Syafii Maarif (Ketua Umum PP Muhamamdiyah 1998-2005), Busro Muqoddas (Pimpinan KPK 2011-2015), dan lain-lain. Dengan demikian, program Mubaligh Hijrah dapat menjadi prototipe laboratorium dai atau sebagai kaderisasi ulama moderat Indonesia.
PESANTREN BABUL ULUM PAMEKASAN: MENGHADIRKAN MODERASI BERAGAMA MELALUI BUDAYA MONDOK MADURA Mohammad Jailani, Mohammad Jailani; Miftachul Huda
Jurnal Perspektif Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Perspektif
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53746/perspektif.v17i1.157

Abstract

Masyarakat Madura memiliki keragaman dalam mencari ilmu, terutama dalam menggali ilmu keislaman, khususnya pembelajaran kitab kuning seperti Jurumiah, Shorof, Safinatun Naja, Bidayatul Hidayah, dan Ta’limul Mutaallim. Tradisi ini sangat erat dengan budaya pondok pesantren, di mana generasi muda Madura lebih memilih mondok (belajar di lembaga keagamaan non-formal) daripada lembaga pendidikan formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan masyarakat Madura, khususnya santri, dengan budaya mondok atau nyolog di pesantren, serta menguji pembelajaran bahasa Arab melalui kitab kuning. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus berbasis kualitatif, mengacu pada teori antropologi, budaya etnis Madura, dan moderasi beragama yang digagas oleh Prof. Irwan Abdullah dari UGM. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mondok dan mengaji sangat kuat di Madura, didukung oleh banyaknya pondok, langgar, musholla, dan masjid. Pembelajaran kitab kuning di pesantren terus dikembangkan dan diapresiasi, bahkan dikuatkan melalui kontes baca kitab kuning. Budaya Madura, yang kaya akan tradisi keislaman dan moderasi beragama, relevan dengan pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren dan pendidikan modern di sekolah serta perguruan tinggi.