p-Index From 2019 - 2024
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL CURERE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 DOLOKSANGGUL Situmeang, Hokkop Tua; Purba, Rugun Nisa; Siringo-ringo, Anna Dewi; Parhusip, Mega Sonata; Simamora, Marlina
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan peserta dengan didik yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila, sekolah dapat membuat berbagai program yang didalamnya mengimplementasikan profil pelajar Pancasila. profil pelajar Pancasila dapat diimplementasikan dalam program intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler dan budaya sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu mengembangkan kurikulum pendidikan karakter melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Berdasarkan tulisan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang manejemen kurikulum pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul.Studi ini dimasukan untuk menjawab permasalahan;Bagaimana sistem manajemen kurikulum Pendidikan Karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul? Bagaimanakah bentuk pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Doloksanggul?Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  lapangan. Datanya diperoleh dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Kajian ini mempunyai empat tahap yang pertama tahap perencanaan dalam perencanaan bahwa SMP Negeri 2 Doloksanggul sudah melakukan perencanaan kurikulum dengan matang, mulai dari menentukan visi misi dan tujuan sekolah untuk dapat menentukan tujuan kurikulum. kedua tahap pelaksnaan meliputi tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan isi dan kegiatan penutup . sebelum masuk ketahap pendahuluan pelaksanaan, peserta didik melaksanakan ibadah setelah itu guru mulai pembelajaran dengan warmer, pre teach, scene setting. Kemudian masuk kegiatan inti. Terakhir adalah kegiatan penutup yang meliputi penguatan  dan timbal balik dari kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Kesimpulan diatas Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Doloksanggul  dari perencanaan pengorganisasian pelaksanaan sudah dilaksanakan dengan  baik dilaksanakan dengan baik diterima oleh semua warga sekolah termasuk peserta didik dan orang tua siswa.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DI BEBERAPA SEKOLAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Parhusip, Mega Sonata; Simamora, Marlina; Saragih, Meysi Grace; Situmorang, Friska Andriani; Saragih, Putera Erianto
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1088

Abstract

Beberapa tahun terakhir, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pesatnya perkembangan TIK menjadikan internet sebagai alat komunikasi utama yang sangat diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi perubahan teknologi komunikasi dari konvensional menjadi modern dan serba digital. Perkembangan penggunaan media internet sebagai sarana komunikasi ini pun menjadi semakin pesat setelah internet mulai dapat diakses melalui telephone seluler dan bahkan kemudian muncul istilah telepon cerdas (smartphone). Dengan hadirnya Smartphone, fasilitas yang disediakan dalam berkomunikasi pun semakin beraneka macam, mulai dari sms, mms, chatting, email, browsing serta fasilitas sosial media. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (cooperation) Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Dalam dunia pendidikan media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas pelajar. Menggunakan media sosial agar dapat memicu kualitas pelajar adalah memanfaatkan segala kemudahan berkomunikasi dan berbagi informasi yang dimiliki media tersebut untuk proses pendidikan atau pembelajaran. Lebih efektif, efesien, dan percepatan informasi secara menyeluruh. Beberapa media sosial yang dapat berperan dalam dunia pendidikan yang mampu memicu kualitas pelajar, diantaranya adalah Facebook, Twitter, Blog, dan Youtube. Kualitas pelajar bisa menjadi lebih baik saat memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin, dengan cara meminimalisir dampak negatifnya. Facebook dan Twitter adalah jejaring sosial yang banyak digunakan oleh para pelajar, sistem pertemanan dan pertukaran informasi yang sangat mudah dilakukan di situs inilah yang menyebabkan banyaknya pelajar yang memiliki akun tersebut.
KEPEMIMPINAN NORMATIF YANG MEMAHAMI MANDAT Parhusip, Mega Sonata; Simanullang, Marlenni
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1090

Abstract

Pernikahan, pekerjaaan, Negara memiliki mandat yang sering dikatakan perjanjian dalam pelaksanaannya dimana dalam pernikahan Kristen ada perjanjian saat diberkati di Altar akan menerima pasangan dan diikat dalam nama Bapa,Putra dan Roh Kudus. Dalam pekerjaan juga terikat perjanjian kerja misalnya setiap PNS diikat dengan Sumpah PNS. Keempat mandat saling ketergantungan dan tidak dapat dilepaskan. Tak satu pun dari empat mandat berada di bawah kekuasaan yang lain, dan tidak ada mandat yang dapat eksis secara independen dari yang lain. Efektivitas dalam kepemimpinan tergambarkan dalam upayanya menyelaraskan setiap tujuan yang ada dalam organisasi. Setiap orang dapat dan harus membedakan antara tugas dan wewenangnya dalam empat kategori, tetapi ia masih tetap satu orang. Sebagai kepala sekolah dia harus membedakan apa yang bisa dilakukan dan tidak jika dia pimpinan yang memahami mandat. Seorang pimpinan harus menyadari mandatnya sebagai pimpinan dalam hal ini kepala sekolah yang merupakan pimpinan dalam pendidikan di sekolah.Orang tua harus melaksanakan mandatnya sebagai orang tua dan berperan dalam mendidik anaknya .Setiap pendidik dan tenaga kependidikan harus memahami tugasnya sebagai guru dan melaksanakannya karena pekerjaannya merupakan mandat dari TUHAN baginya. Jangan bekerja karena pengaruh pimpinan saja. Jika semua yang terlibat pada pendidikan melakukan tindakan sesuai mandat yang ada padanya maka pendidikan akan maju dan begitu juga sebaliknya.
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU DENGAN KEBERHASILAN PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Parhusip, Mega Sonata; Tarigan, Iwan Setiawan; Aritonang, Oktober Tua; Sihombing, Lince; Simanjuntak, Wilson
JURNAL CURERE Vol 8, No 1 (2024): Vol 8, No 1 Tahun 2024 : (Jurnal Curere)
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v8i1.1366

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) secara bersama-sama maupun secara parsial dengan hiposteis terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) secara secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru SMP Negeri yang mengajar P5 di Kecamatan Lintongnihuta berjumlah 93 orang dengan sampel 32 orang. Instrumen penelitian berupa angket tertutup, yang disusun oleh peneliti berdasarkan indikator variabel penelitian. Uji coba angket dilakukan kepada 30 orang yang bukan sampel penelitian, dan telah teruji dengan uji validitas dan reliabilitas. Ketiga hipotesis dalam penelitian ini terbukti, hipotesis pertama koefisien korelasi (rx1y) = 0.982 > rtabel = 0,349 dan nilai Sig = 0.000 < 0.05 atau nilai thitung = 28,240 > ttable (0.05,32-2) = 2,042. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri se-Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien korelasi (rx2y) = 0,683 > rtabel = 0,349, dan nilai Sig = 0.000 < 0.05 atau nilai thitung =5,125 > ttable (0.05,32-2) = 2,042. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja guru dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri se-Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Hipotesis ketiga koefisien korelasi ganda (R) = 0.985 > rtabel = 0,349, dan nilai Sig. F change = 0.000 < 0.05, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat hubungan yang positif signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru secara bersamasama dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri se-Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan keberhasilan penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMP Negeri se-Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan baik secara bersama-sama maupun secara parsial karena telah teruji secara empiris.
MENDESAIN KEBIJAKAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TOLERANSI BERAGAMA PADA KAUM MINORITAS DI SMP NEGERI 4 LINTONGNIHUTA Parhusip, Mega Sonata; Simamora, Marlina; Situmorang, Friska Andriani
JURNAL CURERE Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Curere
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v7i2.1082

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk melihat kebijakan sekolah dalam meningkatkan toleransi beragama pada kaum minoritas terutama di SMP Negeri 4 Lintongnihuta yang terdapat beberapa guru dan murid yang beragama Islam sementara SMP Negeri 4 Lintongnihuta berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas Kristen dan untuk melihat Pengaruh Kebijakan sekolah dalam meningkatkan toleransi beragama terhadap kaum minoritas. . Oleh karena itu, sekolah perlu mendesain kebijakan dalam meningkatkan toleransi beragama pada kaum minoritas di SMP Negeri 4 Lintongnihuta.Studi ini dimasukan untuk menjawab permasalahan;  bagaimana kebijakan yang dibuat oleh pihak sekolah dalam meningkatkan toleransi beragama pada kaum minoritas dan apakah kebijakan sekolah sudah menampung sikap toleransi terhadap kaum minoritasPenelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kuisioner. Pada penelitian metode kuantitatif ini hanya mementingkan hasil dari penelitian. Hubungan-hubungan antar-bagian terlihat jelas dalam proses yang menjadi objek dalam penelitian. Datanya diperoleh dengan wawancara, observasi, angket. Hasil Observasi Kebijakan Sekolah SMPN 4 Lintongnihuta menjunjung tinggi toleransi dengan memanfaatkan guru BK sebagai guru Agama Islam karena belum tersedia, SMPN 4 Lintongnihuta Pada Ujian Semester Ganjil dan Genap melaksanakan ujian Mata Pelajaran Islam, SMPN 4 Lintongnihuta menghargai hari besar Agama Islam walaupun mereka minoritas, SMPN 4 Lintongnihuta mengijinkan guru beragama Islam untuk berhijab, Kantin SMPN 4 Lintongnihuta menyediakan makanan halal., Setiap bulan puasa dibuat kebijakan dipercepat pulang .Adapun Kesimpulan dari miniriset ini yakni  Kebijakan sekolah mempengaruhi sikap toleransi di lingkungan masyarakat terkhusus di lingkungan pendidikan, Kebijakan sekolah terhadap toleransi beragama pada kaum minoritas mempengaruhi kinerja guru yang merupakan kaum minoritas, Kebijakan sekolah terhadap toleransi beragama pada kaum minoritas mempengaruhi cara dan semangat belajar murid yang merupakan kaum minoritas, Kebijakan toleransi beragama pada kaum minoritas akan mengembangkan kolaborasi positif antara kaum minoritas dan kaum mayoritas, Peningkatan keamanan dan kenyamanan disekolah akan terealisasi dengan adanya kebijakan sekolah tentang toleransi terhadap kaum minoritas karena lingkungan sekolah akan terhindar dari pertikaian antar umat beragama