Inda Fresti Puspitasari
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial

STUDI KELAYAKAN DAN DAMPAK EKONOMI PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN SKALA RUMAH TANGGA Nur Hidayah; Inda Fresti Puspitasari; Nur Andriyani; Zofiana Mahaba Afifah
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 16 No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v16i2.33351

Abstract

Salah satu pengguna energi fosil tertinggi di Indonesia di sumbang oleh sektor rumah tangga. Energi fosil dalam jangka panjang akan mengalami penurunan produksi bahkan akan habis. Oleh karena itu perlu adanya alternatif energi yang dapat diperbaharui. Namun, adannya biogas sebagai salah satu alternatif energi terbarukan yang sudah dikelola dalam skala rumah tangga perlu dilakukan analisis kelayakan agar dapat diketahui bagaimana keberlanjutan kegiatan tersebut. Penelitian ini dilakukan di Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten yang merupakan salah satu ikon desa mandiri energi yang melakukan pengelolaan limbah peternakan menjadi biogas sebagai alternatif pengganti energi bahan bakar sejak tahun 2013. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 32 responden pengelola biogas volume 6 m3 dan biogas volume 8 m3. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan dari pengelolaan biogas menggunakan nilai uji kelayakan net present value (NPV), B/C rasio dan nilai IRR. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak pengelolaan biogas skala rumah tangga terhadap ekonomi rumah tangga. Pengelolaan biogas di desa Mundu, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten dinyatakan layak kecuali pada pengelolaan biogas volume 6 m3 kelompok responden IV yang baru mengelola biogas selama tiga tahun belum dapat dinyatakan layak. Dari hasil analisis dampak ekonomi dapat diketahui bahwa masyarakat pengelola biogas di desa Mundu mendapatkan manfaat dari pengelolaan biogas berupa penghematan pengeluaran rumah tangga untuk energi sebesar Rp2.379.375 per tahun dan mendapatkan manfaat tambahan dari pengelolaan pupuk slurry yang juga merupakan hasil keluaran dari pengelolaan biogas sebesar Rp2.418.750 per tahun.
EMAS SEBAGAI SAFE HAVEN DAN INFLATION HEDGING DI TENGAH KETIDAKPASTIAN PEREKONOMIAN GLOBAL SELAMA PANDEMI COVID-19 Inda Fresti Puspitasari; Nur Andriyani; Nur Hidayah
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 16 No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v16i2.33694

Abstract

Pandemi covid-19 yang mulai muncul sejak awal Tahun 2020 merupakan isu kesehatan global yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Berbagai permasalahan ekonomi muncul akibat kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah terkait tindak pemutusan rantai penularan virus covid-19. Penelitian ini menganalisis peranan emas sebagai safe haven dan inflation hedging di Indonesia selama pandemi covid-19 mewabah. Sehingga data yang digunakan adalah data time series bulanan selama periode Januari 2020-Mei 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan ARDL untuk dapat menghasilkan estimasi yang tepat dalam periode waktu yang singkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Indonesia selama pandemi covid-19, emas tidak dapat menjalankan peranannya sebagai inflation hediging ataupun safe haven. Hal ini dibuktikan oleh hasil estimasi jangka pendek yang menunjukkan bahwa IHSG memiliki hubungan yang negatif terhadap pergerakan harga emas namun tidak signifikan. Begitupula dengan inflasi dan indeks economic policy uncertainty (EPU) memiliki hubungan yang positif dengan pergerakan harga emas di Indonesia namun tidak signifikan. Kondisi eknomi selama wabah pandemi covid-19 yang tidak menentu dan perubahan kebijakan-kebijakan ekonomi global yang tidak dapat diprediksi selama pandemi menjadi salah satu penyebab kenaikan harga emas di Indonesia, namun disisi lain daya beli masyarakat seiring menguatnya harga emas ini justru menurun. Hal inilah yang membuat emas tidak menjadi pilihan selama pandemi, dan tidak dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai aset lindung nilai (safe haven) ataupun inflation hedging.