Mastanning, Mastanning
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

ADAQ MASSORONG KAPPAR PADA MASYARAKAT PAMBOANG DI MAJENE: PERSPEKTIF NILAI BUDAYA ISLAM Rahmawati Rahmawati; Mastanning mastanning; Ummul Khair
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v8i2.275

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai Islam dalam tradisi massorong kappar pada masyarakat pesisir di Desa Tinambung Pamboang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan data lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara (interview) kepada pelaku tradisi, dan melakukan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilainilaiIslam dalam tradisi massorong kappar diurutkan berdasakan proses pelaksanaannya. Sebelum pelaksanaan, dianjurkan diucapkan kalimat tayyibah syahadatain, istighfar, dan selawat. Perempuan memasak harus dalam keadaan suci dan menggunakan jilbab atau pakaian tertutup. Proses pertamamerendam beras dengan membaca tawassul lalu tallu sura’ (Surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, dan surah  An-Nas). Kedua membentuk tiga sokkol (ketan) seperti gunung dengan warna yang berbeda. Bacaan surah disesuaikan warna sokkol. Filosofi sokkol berwarna hitam menyimbolkan tanah, artinya manusia diciptakan dari tanah dan surah Al-Ikhlas bermakna seluruh manusia hanya menggantungkan usaha dan harapannya kepada Allah Swt. Sokkol berwarna kuning dibacakan surah Al-Falaq sebagai simbol angin atau udara karena ayat-ayat tersebut tersirat makna bahwa manusia membutuhkan udara untuk bernafas. Selain itu, angin juga bisa menjadi sarana kekuatan negatif berupa sihir yang dihembuskan melalui angin. Adapun sokkol putih dibacakan surah An-Nas sebagai simbol air sebab memiliki arti sangat penting di mana air merupakan sumber kehidupan. Ketiga, memilih tallun rupa loka (tiga macam pisang) bermakna kesuburan manusia dan segan mati sebelum berjasa. Keempat memilih tello manu kappung (telur ayam kampung) bermakna dengan ukuran kecilnya mampu sukses dan memiliki manfaat serta bermakna bahwa manusia dapat mengatasi segala halangan dan rintangannya. Kelima, kappar bermakna kebersamaan, gotong royong, penghormatan, dan pemberian gelar. Dalam tradisI massorong kappar dilakukan dengan makna segala tindakan baik harus diawali dengan ucapan yang baik. Bertawakal atas segala yang dilakukan dan memohon ampunan apabila terjadi kekhilafan.