Boraks merupakan zat pengawet yang tidak diizinkan oleh pemerintah digunakan sebagai bahantambahan makanan, namun bahan berbahaya tersebut masih digunakan secara luas di masyarakat padaberbagai produk bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan boraks padatahu putih yang dijual di pasar tradisional se-Kota Kendari tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 44 pedagang tahu. Hasil penelitian diperoleh, pengetahuanpedagang tentang boraks berada pada kategori baik yaitu sebanyak 54,5%, sedangakan yang berada padakategori kurang baik sebanyak45,5%, sikap pedagang berada pada kategori baik yaitu sebanyak 75%,sedangkan yang berada pada kategori kurang baik sebanyak 25%, 75% pedagang menyatakan tidak tersediabahan pengenyal,sedangkan 25% menyatakan tersedia bahan pengenyal boraks di pasaran, 70,5% pedagangmenyatakan sulit dalam mengakses bahan pengenyal, sedangkan 29,5% menyatakan mudah dalam mengaksesbahan pengenyal, Â pengawasan petugas kesehatan berada pada kategori kurang baik yaitu sebesar 59,1%,sedangkan 40,9% berada pada kategori baik, 95,5% pedagang menyatakan tidak terpengaruh oleh lingkungan,sedangkan 4,5% menyatakan terpengaruh. Hasil penelitian uji laboratorium menunjukkan bahwa terdapat 17sampel tahu yang positif mengandung boraks dengan kadar masing-masing 12,5 ppm, 7,7 ppm, 8,7 ppm, 7,9ppm, 10,7 ppm, 8,2 ppm, 13,5 ppm, 6,23 ppm, 8,20 ppm, 7,90 ppm, 9,5 ppm, 8,8 ppm,9,07 ppm, 6,48 ppm,12,43 ppm, 7,67 ppm dan 7.20 ppm.Kata kunci : Boraks, Tahu, Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Bahan, Kemudahan Mengakses, PengawasanPetugas Kesehatan, Lingkungan.