p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Azizah, Zulfi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Farmaseutik

Alergi Nonmakanan: Pola dan Karakteristik pada Orang Dewasa Falihah, Atika Hanum; Azizah, Zulfi; Santoso, Bayu Bakti Angga; Sari, Ika Puspita; Sahid, Muhammad Novrizal Abdi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.85543

Abstract

Keberagaman pola alergi dan karakteristik manifestasi klinis dipengaruhi oleh jenis interaksi gen dengan lingkungan. Di Indonesia, pelaporan hal tersebut masih tergolong sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pola alergi nonmakanan, karakteristik manifestasi klinis, serta pengaruhnya terhadap kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa studi observasional cross-sectional menggunakan kuesioner online. Kriteria responden adalah orang dewasa (20-40 tahun) secara random. 48 dari 98 responden diketahui alergi terhadap alergen nonmakanan. Insidensi pada perempuan (75,5%) dan laki-laki (24,5%). Alergi ini dapat bereaksi silang dengan sesama alergen nonmakanan atau dengan alergen makanan. Kategori alergen yang dilaporkan meliputi cuaca (54,5%), serangga (5,1%), logam (2,6%) dan alergen lainnya (37,8%). Level keparahan manifestasi klinis yang terjadi meliputi level 1 (36,7%), level 2 (46,8) dan level 3 (16,5%). Manifestasi klinis paling sering terjadi pada mukosa berupa hidung tersumbat/gatal dan bersin-bersin. Pengaruh manifestasi klinis terhadap kualitas hidup pada tingkat ringan-tidak mengganggu aktivitas (51,9%), sedang (34,2%) dan berat (23,7%) (cukup mengganggu aktivitas), serta (1,3%) berat-tidak dapat beraktivitas. Kesimpulan terkait pola alergi nonmakanan pada orang dewasa meliputi; insidensi lebih tinggi pada perempuan; berpotensi mengalami reaksi silang dengan alergen lain; kategori alergi tertinggi berupa alergi dingin; level keparahan manifestasi klinis cenderung ringan-menengah; dan cenderung tidak mengganggu aktivitas.
Frekuensi Alergi Makanan Berdasarkan Survei pada Orang Dewasa di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Azizah, Zulfi; Falihah, Atika Hanum; Santoso, Bayu Bakti Angga; Sari, Ika Puspita; Sahid, Muhammad Novrizal Abdi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.85546

Abstract

Alergi makanan merupakan suatu kondisi hipersensitivitas akibat respon berlebih dari sistem imun terhadap paparan makanan tertentu yang dapat menyebabkan berbagai gejala klinis. Jenis makanan penyebab alergi serta frekuensi kejadian alergi makanan sangat beragam. Selain itu, insidensi alergi makanan dapat meningkat seiring waktu. Informasi mengengenai frekuensi kejadian alergi, jenis alergen, dan gejala yang ditimbulkan pada kelompok usia dewasa di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi alergi makanan, komponen makanana pemicu, serta gejala yang umum ditimbulkan pada kelompok dewasa usia 20-40 tahun di wilayah Yogyakarta dan Jawa. Penelitian dilakukan menggunakan survey online yang dilakukan selama bulan Februari-Mei 2023. Dari penelitian tersebut, didapatkan 97 responden dengan 32 orang (33%) diantarannya mengalami alergi makanan. Kejadian alergi makanan pada wanita sebesar 68.7% sedangkan pada laki-laki sebesar 31.3%. Jenis makanan yang banyak menyebabakan alergi yaitu udang (29.2%), kepiting (16.7%), kerang (14.6%) dan ikan (12.5%). Sedangkan gejala alergi makanan yang paling sering terjadi yaitu reaksi pada kulit dan saluran pencernaan. Hasil studi menunjukkan insidensi kejadian alergi makanan sebesar 33% dengan kejadian alergi makanan pada perempuan lebih besar dibandingkan pada laki-laki. Jenis makanan yang paling umum menyebabkan alergi  makanan adalah udang dan gejala yang paling umum muncul berkaitan dengan reaksi pada kulit dan saluran pencernaan.