Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SECTIO CAESEREA ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI AROMATERAPI LEMON TERHADAP SKALA NYERI Lasmida, Putri Damaiyanti; Mursiah, Mursiah; Ernawati, Ernawati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5157

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya persalinan dan diperkirakan terjadi satu jam sebelum dimulainya persalinan. Salah satu persalinan yang biasa dilakukan pada pasien dengan KPD yaitu sectio caeserea.Pasien post Sc biasanya megalami keluhan nyeri pada bekas operasi. Nyeri dapat diredakan dengan pemberian aromaterapi lemon. Metode : Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pemberian aromaterapi lemon melalui inhalasi selama 3 hari dengan durasi 10-15 menit. Hasil: Setelah dilakukan tindakan pemberian aromaterapi lemon terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lemon yaitu terjadinya penurunan skala nyeri terhadap pasien post sectio caeserea. Kesimpulan : Pemberian aromaterapi lemon pada pasien post sectio ceserea dapat membantu menurunkan skala nyeri. Kata Kunci : Sectio caeserea, nyeri dan aromaterapi lemon.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA USIA 40-60 TAHUN DI KP. ETEK RT 001-RT 002 KEC. SINDANG JAYA KAB. TANGERANG-BANTEN Wardatul Zamilah; Rohaeti, Rohaeti; Mursiah, Mursiah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i2.5200

Abstract

Latar Belakang : Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun peradangan kronis atau reaksi autoimun dimana sistem kekebalan tubuh manusia dapat menjadi tidak berfungsi dan melemah, mengakibatkankerusakan organ sendi dan lapisan sinovial, terutama di tangan, kaki, dan lutut (Asrowy et al., 2022). Tujuan : Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan Rheumatoid Arthritis pada usia 40-60 tahun. Desain Penelitian: cross sectional mengukur variabel diwaktu bersamaan. Teknik Sampel: Sampel penelitian adalah 60 orang, tekhnik yang digunakan total sampling. Analisa Data: Menggunakan uji data kolerasi pearson Hasil: didapatkan hasil tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 , dan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34. Bivariat menggunakan Uji Kolerasi Pearsonmenunjukan pengetahuan baik dengan memiliki nyeri rheumatoid arthritis tinggi sebanyak 28 responden, yang mempunyai pengetahuan cukup dengan memiliki nyeri rheumatoid arthritis rendah sebanyak 3. Hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan nyeri Rheumatoid Arthritis ditemukan p-Value 0,044% p< 0,05 artinya terdapat hubungan tingkat pengetahuan lansia dengan nyeri Rheumatoid Arthritis. Kesimpulan: Ada Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Lansia Dengan Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Usia 40-60 Tahun di Kampung Etek Rt 001-Rt 002 Kec. Sindang Jaya Kab. Tangerang-Banten. Saran: Diharapkan dapat meningkatkan Tingkat pengetahuan terhadap nyeri Rheumatoid Arthritis dengan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan khususnya Puskesmas Sindang Jaya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN G4P2A1 H 30 MINGGU IBU PEB DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP ANSIETAS DI RUANG ASTER RSUD KABUPATEN TANGERANG Nur Kholifah; Mursiah, Mursiah; Ernawati, Ernawati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5214

Abstract

Pendahuluan : Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Komplikasi kehamilan merupakan terjadinya masalah kesehatan pada ibu yang mengandung. Terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi ketika ibu sedang mengandung salah satunya yaitu terdapatnya masalah hipertensi (Preeklampsia) pada ibu hamil. Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang cukup serius, yaitu kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat disertai adanya protein di dalam urine. Dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dengan preeklamsia akan merasa dirinya lebih cemas dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki penyakit penyerta. Bahwa ibu hamil dengan preeklamsi psikologisnya akan terganggu karena perasaan cemas. Terdapat banyak masalah dan keluhan selama kehamilan salah satunya masalah psikologis berupa kecemasan selama hamil. Penatalaksanaan kecemasan dapat dilakukan dengan menejemen nonfarmakologi yaitu Relaksasi nafas dalam, relaksasi autogenik dan mendengar murotal, Relaksasi autogenik adalah salah satu terapi nonfarmakologi dengan menggunakan diri sendiri sebagai pusat terapi dengan menggunakan kata-kata afirmasi yang dapat menenangkan pikiran. Metode : Memberikan intervensi teknik relaksasi autogenik pada pasien G4P2A1 terhadap ansietas. Hasil : Hasil implementasi dn evluasi selama 3 hari dengan intervensi teknik relaksasi autogenik terdapat penurunan dari tingkat ansietas sedang menjadi ansietas ringan. Kesimpulan : Menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat ansietas pada pasien G4P2A1 setelah diberikan teknik relaksasi autogenik selama 3 hari menunjukan terdapat perubahan tanda- tanda vital pasien dan keluhan tentang kecemasan pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan teknik relaksasi autogenik.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST HISTEREKTOMI TOTAL ATAS INDIKASI MIOMA UTERI DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN DISTRAKSI TERHADAP NYERI AKUT DI RUANG ASTER RSUD KABUPATEN TANGERANG Sri Rahayu; Mursiah, Mursiah; Ernawati, Ernawati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i3.5244

Abstract

Latar Belakang: Mioma uteri merupakan penyakit tumor jinak pada otot rahim yang disertai jaringan ikatnya Gejala terjadinya mioma uteri sukar dideteksi karena tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan memperlukan tindakan operatif. Angka kejadian mioma uteri di dunia mencapai 226 juta kasus dengan prevalensi mencapai 60-75% terjadi pada wanita berusia di atas 20-35 tahun. Angka kejadian mioma uteri di indonesia terjadi pada 20-50% wanita, serta lebih dari 70% pada wanita di awal masa menopause. Metode:penulisan ini dilakukan dengan studi kasus dimana penulis melakukan asuhan keperawatan kepada satu pasien post histerektomi dengan nyeri akut. Hasil: Setelah dilakukan intervensi pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi selama 3 hari didapatkan hasil nyeri berkurang dari skala 5 menjadi skala 3. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut adanya keberhasilan dalam melakukan asuhan keperawatan pada paien post histerektomi total atas indikasi mioma uteri dengan penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi tehadap nyeri akut.
The Relationship Between Anemia and Nutritional Status with the Occurrence of Fatigue in Children with Cancer Undergoing Chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta Purwati, Nyimas Heny; Natashia, Dhea; Wahyuni, Emmy Putri; Dais, Exsos Grend; Lusty, Junita; Ruriwinita, Ruriwinita; Sofyan, Evi; Fitriana, Anantusia; Karwati, Eti; Fitriyati, Fitriyati; Mursiah, Mursiah
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 7, No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijnp.v7i2.20191

Abstract

Background: The challenge of fatigue significantly affects children undergoing cancer treatment, impacting their overall well-being and quality of life. Unlike their healthy counterparts, pediatric cancer patients grapple with the demanding impacts of chemotherapy, leading to anemia and nutritional deficiencies that exacerbate fatigue. Beyond fatigue, chemotherapy alters appetite, nutrient utilization, and mental function. Fatigue's multidimensional impact, marked by reduced energy and increased need for rest, can detrimentally affect the quality of life for pediatric patients. Understanding these challenges is essential for devising tailored strategies that comprehensively address the unique needs of children undergoing cancer treatment, enhancing their overall well-being and quality of life.Objective: This research aims were to determine the relationship between anemia and nutritional status with the occurrence of fatigue in children with cancer undergoing chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital in Jakarta.Methods: An analytical cross-sectional study conducted in August 2022 included a sample of 24 children selected through accidental sampling. Demographic and disease characteristics, such as age, gender, cancer type, cancer stage, and treatment duration, were collected through a questionnaire. Anemia was determined by hemoglobin levels (12 mg/dl), and nutritional status was assessed using Body Mass Index. Fatigue was measured with tailored instruments for different age groups: the Parent Fatigue Scale (PFS) for children under 7 years and the Child Fatigue Scale (CFS) for those aged 7 years and older. Statistical analyses included univariate assessment, bivariate analysis with the chi-square test, and logistic regression.Results: Demographic analysis revealed a predominantly male sample (70.8%) with a significant adolescent presence (41.7%) and a prevalence of leukemia (37.5%). Most participants were in early cancer stages (58.3%), undergoing treatment for over a year (62.5%). Anemia was common (54.2%), and 58.3% were underweight. High fatigue prevalence was observed (62.5%). Chi-square analysis found no significant gender or cancer stage differences in fatigue. Age and treatment duration showed no significant associations with fatigue. Logistic regression revealed a significant association between anemia and fatigue in the first model (p = 0.022, Exp. B = 0.104). The second model, incorporating nutritional status, showed a non-significant relationship with anemia but a notable association with normal nutritional status and fatigue (p = 0.022, Exp. 0.059). This underscores the crucial role of nutritional interventions in mitigating fatigue.Conclusion: This study highlights a significant relationship between anemia and nutritional status with fatigue in children undergoing chemotherapy. These findings underscore the importance of considering anemia and nutritional interventions when providing care to pediatric cancer patients undergoing chemotherapy. Nurses play a vital role in addressing these concerns and enhancing the overall well-being of children with cancer.