Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK KEBIJAKAN WORK FROM HOME TERHADAP KINERJA PEGAWAI PASCA PANDEMI COVID-19 Novalia, Tia; Marlina, Lina
JURNAL EKONOMI BISNIS DAN MANAJEMEN (EKO-BISMA) Vol 2 No 2 (2023): JURNAL EKONOMI BISNIS DAN MANAJEMEN (EKO-BISMA)
Publisher : ABISATYA DINAMIKA ISWARA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58268/eb.v2i2.63

Abstract

Employee performance greatly influences the achievement of organizational goals. However, the Covid-19 pandemic has affected employee work patterns. During the Covid-19 pandemic, the Work From Home policy is one way to reduce the spread of the Covid-19 virus, especially in office environments. With this Work From Home policy, employees can work more flexibly from home. It is certainly hoped that this work flexibility can improve employee performance so that organizational goals can still be achieved even though the pandemic causes restrictions on community activities. However, after the Covid-19 pandemic was lifted from endemic status in June 2023, the Work From Home policy was still implemented in various offices because it was considered to have a positive effect on employee performance. This research aims to determine the impact of the Work From Home policy on employee performance after the Covid-19 pandemic, especially in the Directorate of Customs Facilities, Directorate General of Customs and Excise. This research uses quantitative methods with data collection methods through observation and surveys of employees within the Directorate of Customs Facilities, Directorate General of Customs and Excise. The research results show that the Work From Home policy has a good/positive impact on employee performance after the Covid-19 pandemic at the Directorate of Customs Facilities, Directorate General of Customs and Excise. WFH improves employee performance which is assessed based on improvements in performance indicators: work quality; quantity; punctuality; effectiveness; and independence.
Strategi Pengembangan Hasil Pertanian Dan Pemasaran Kelompok Tani : Studi Kasus Kelurahan Kalampangan Silalahi, Juli Natalia; Ikhwani, Akhmad; Jariah, Ainun; Murtiaji, Andhika; Holivia, Holivia; Landari, Landari; Mimit, Mimit; Rahmawati, Rahmawati; Sapna, Sapna; Novalia, Tia; Pardede, Joshua F.
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.2425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang tepat dilakukan oleh Kelompok Tani Kelurahan Kelampangan Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah dalam menghadapi kendala dalam memasarkan hasil tani. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil wawacara dan observasi secara langsung kepada anggota kelompok tani dan kegiatan yang dilakukannya, serta pengumpulan data sekunder. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, penyajian data kemudian ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan Strategi Pengembangan Hasil Pertanian dan Pemasaran Kelompok Tani : Studi Kasus Kelurahan Kelampangan. Teori yang digunakan teori Tindakan sosial oleh Max Weber. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah strategi yang dilakukan oleh kelompok tani menggunakan Tindakan rasionalitas instrumental, Tindakan kelompok tani berdasarkan pencapaian tujuan sudah diperhitungkan oleh kelompok tani. Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan teknik pertanian modern melalui pelatihan dan penyuluhan dari ahli pertanian, meningkatkan modal dengan melakukan kerja sama dengan pihak swasta atau memanfaatkan program pemerintah seperti kredit usaha rakyat (KUR) serta membuka akses pasar melalui kerja sama dengan toko-toko atau pasar-pasar di kota terdekat dan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk pertanian.