Fasya, Adib ‘Aunillah
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

He Dynamics of Relation between the State and Local Religions in Indonesia: Between Idealism and Reality Adib ‘Aunillah Fasya; Alif Al Hilal Ahmad; Muhammad Lukman Arifianto; Zainurrakhmah Zainurrakhmah
Al-Albab Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Graduate Program of Pontianak Institute of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1845.522 KB) | DOI: 10.24260/alalbab.v4i2.292

Abstract

This paper, in general, discusses the relation between the state and local religions in Indonesia. There is no doubt that Indonesia is one of the countries which has local religions or beliefs with a considerable number of followers, so that the state needs to protect of the followers of these religions. However, after the passing of the government regulation on the recognition of particular official religions in the country, various issues related to formally unrecognized religions began to emerge, including discrimination by the government, especially in administrative matters, as well as social discrimination by the community that denies their existence. Various methods are used by the state to minimize the discriminatory attitudes by issuing multiple regulations and policies, but still it is not considered satisfactory to satisfy all parties, especially those who have been discriminated.
Konsep Tasawuf Menurut Imam Al-Ghazali Adib Aunillah Fasya
JOUSIP: Journal of Sufism and Psychotherapy Vol. 2 No. 2 (2022): JOUSIP: Journal of Sufism and Psychotherapy, November 2022.
Publisher : Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jousip.v2i2.6723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan konsep tasawuf yang dirumuskan oleh Imam al-Ghazali. Dalam dunia Islam, Imam al-Ghazali dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia tasawuf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis studi kepustakaan (library research). Sumber data diambil dari buku, jurnal, artikel, dan referensi lain yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah konsep tasawuf dari Imam Al-Ghazali bermakna keikhlasan kepada Allah dan pergaulan yang baik dengan sesama manusia. Tasawuf mengandung dua unsur. Pertama, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia. Kedua, hubungan itu didasarkan pada moralitas. Hubungan dengan Allah didasarkan pada keikhlasan (ketulusan niat), yang ditandai dengan meniadakan kepentingan diri dari pemenuhan perintah Allah. Kemudian, ketika hubungan manusia didasarkan pada etika sosial maka salah satu yang dilakukan adalah menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi selama kepentingan tersebut tidak bertentangan dengan hukum Syariah. Karena menurut Imam Al-Ghazali, siapapun yang menyimpang dari syariat bukanlah seorang sufi. Jika dia mengaku sebagai sufi, klaimnya adalah dusta. Imam al-Ghazali menyentuh tiga masalah tasawuf, yakni merebut kembali disiplin tasawuf dari unsur-unsur spiritual yang jauh tidak terkait dengan ajaran Islam sehingga tasawuf pada akhirnya sesuai dengan hukum Islam, mensintesakan moderasi dan keseimbangan antara nilai-nilai fiqih (syariah) dan tasawuf yang sebelumnya kontradiktif, dan melanjutkan kontribusi sebelumnya yakni berhasil menetapkan tasawuf sebagai aspek spiritual doktrin Islam, di mana itu diterima secara luas oleh komunitas Muslim. Konsep dan pengaruh al-Ghazal tersebar luas di komunitas Muslim Sunni di Timur Tengah dan di berbagai negara termasuk Indonesia.