This Author published in this journals
All Journal Jurnal Furnace
Haryono, Didied
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakterisasi Sensor Magnetic Induction Tomography untuk Inspeksi Cacat Las pada Pelat Baja Haryono, Didied; Sholehah, Amalia; Suwandana, Rahman Faiz; Muttakin, Imamul; Saputra, Aldy Yana
Jurnal Furnace Vol 1, No 1 (2024)
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/furnace.v1i1.27542

Abstract

Magnetic Induction Tomography (MIT) merupakan salah satu metode NDT yang saat ini sedang dikembangkan. Metode MIT ini mempunyai kelebihan seperti bersifat non-intrusive, contactless, aman dari radiasi, dan relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif desain sensor yang dikembangkan dalam menginspeksi cacat las serta menganalisis pola sinyal hasil inspeksi. Penelitian ini menggunakan jenis desain sensor tipe I, II, dan III, serta sampel uji yang digunakan adalah pelat baja SS400 dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Eksperimen dilakukan dengan meletakkan sensor di atas cacat las dan sensor akan menginspeksi pada frekuensi 100 kHz – 500 kHz. Cacat yang diinspeksi berupa cacat retak dan cacat porositas diameter 5 mm dengan kedalaman 3, 7, serta 11 mm. Pada penelitian ini, besaran yang terukur adalah nilai impedansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor tipe I menjadi menghasilkan grafik karakterisasi yang paling optimal. Hal ini dilihat berdasarkan nilai gapimpedansi baja dengan udara yang paling jauh dan sensitivitas dalam inspeksi baja cacat. Kemudian, hasil pengukuran baja cacat menunjukkan nilai impedansi baja cacat berada di antara nilai impedansi baja normal dan udara. Pada frekuensi 172 kHz, nilai impedansi cacat porositas kedalaman 3, 7, dan 11 mm masing-masing adalah sebesar 34,518; 34,556; dan 34.587 mΩ. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengukuran dengan sensor tipe I sudah dapat membedakan cacat porositas dengan variasi kedalaman dengan pengukuran optimum pada kedalaman 3 mm. Selain itu, sensor tipe I juga sudah sensitif untuk melihat perbedaan bentuk cacat. Dari hasil penelitian, cacat retak dan cacat porositas yang ditunjukkan dengan hasil nilai relatif impedansi pada frekuensi 172 kHz, dimana cacat retak menjadi nilai yang paling kecil dibandingkan dengan nilai relatif impedansi cacat porositas sebesar 0,222 mΩ. Sementara itu, nilai relatif impedansi cacat porositas dengan variasi kedalaman 3, 7, dan 11mm masing-masing sebesar 0,287; 0,325; dan 0,356 mΩ pada kedalaman 11 mm, 0.325 mΩ.