Zainal Akhmadi
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Environmental Health and Sanitation Technology

PENGARUH PENGADUKAN CEPAT DAN LAMBAT DENGAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR GAMBUT DI WILAYAH KUBU RAYA Nur Melia; Bambang Prayitno; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i1.69

Abstract

Masyarakat kabupaten Kubu Raya tepatnya di Desa Sungai Malaya rata-rata masih menggunakan air gambut. Umumnya air gambut memiliki warna kecoklatan, berkadar asam humus, zat organik dan besi yang tinggi. Didapatkan kadar Fe sebesar 5,46 mg/l melebihi batas maksimum kandungan zat besi (Fe) 1 mg/l menurut Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar zat besi (Fe) dengan menggunakan pengolahan air seperti pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan jumlah sampel 36. Rancangan sampel penelitian ini adalah one group pretest posttest . Uji statistik yang digunakan adalah uji paired sampel T-test. Pada pengadukan cepat dengan waktu pengendapan terlihat bahwa kadar Fe sebelum perlakukan rata-rata 2,54 mg/l dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,04 mg/l, wakut pengendapan 90 menit sebesar 0,66 mg/l dan 120 sebesar 0,87 mg/l. Sedangkan pengadukan lambat dengan waktu pengendapan terlihat bahwa pada kadar Fe sebelum perlakuan rata-rata 2,54 mg/l dan sesudah perlakuan rata-rata pada waktu pengendapan 60 menit sebesar 1,32 mg/l, waktu pengendapan 90 menit sebesar 0,67 dan waktu pengendapan 120 menit sebesar 1,03 mg/l. Masyarakat dapat membuat pengolahan air sederhana dalam penurunan kadar Fe dengan menggunakan pengadukan cepat dan lambat dengan waktu pengendapan.
HUBUNGAN VARIASI MODEL PENGADUKAN MENGGUNAKAN TEKANAN AIR DAN WAKTU PENGENDAPAN TERHADAP KADAR KEKERUHAN DAN WARNA AIR GAMBUT SUMUR GALI DI DESA KAPUR KUBU RAYA Venny Aulia Oktaviani; Zainal Akhmadi; Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i1.70

Abstract

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Permasalahan air yang sering muncul adalah pada air tanah dimana ditemukan kadar kekeruhan dan warna dengan bentuk fisik coklat kemerahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali menggunakan pengadukan tekanan air dan waktu pengendapan. Metode yang digunakan dalam Desain penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quast Experiment) dengan jumlah sampel sebanyak 36 sampel dengan 6 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen ulang yaitu, pre and post test desain. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Beda Dua Mean. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar kekeruhan dan warna pada air gambut sumur gali sebelum dan sesudah diolah dengan pengolahan pengadukan menggunakan tekanan air dan waktu pengendapan. Air gambut sumur gali yang diolah masih berada diatas nilai ambang batas yang ditentukan. Pada penurunan kadar kekeruhan sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 17 NTU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter sedangkan penurunan kadar warna sebelum dan sesudah pengolahan pada air gambut sumur gali dengan hasil rata-rata penurunannya terdapat di waktu pengendapan 90 menit sebesar 43 TCU pada perlakuan kedua dengan ukuran selang 10 meter.
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 PONTIANAK TIMUR KECAMATAN PONTIANAK TIMUR KOTA PONTIANAK Mega Silvia Anggraini; Zainal Akhmadi; Taufik Anwar
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v2i1.244

Abstract

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengetahuan dan Tindakan PHBS pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 05 Pontianak Tmur Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling menggunakan aplikasi Random Number Generator Plus untuk menentukkan masing – masing responden di setiap kelas. Dan untuk Teknik Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa kelas IV dan V sebagian besar dengan kategori kurang dengan persentase (43,94%). Sedangkan untuk tindakan kategori kurang dalam dalam menerapkan PHBS dengan persentase (46,97%). Kesimpulan dari hasil penelitian tentang Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar 05 Pontianak Timur adalah kategori kurang. Diharapkan untuk mengadakan kegiatan penyuluhan dan juga diharapkan berjalannya kegiatan UKS.
HUBUNGAN SANITASI DAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DURIAN KABUPATEN SINTANG Kartinah Boru Harianja; Fathmawati Fathmawati; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i2.333

Abstract

Data dari wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian menunjukan 124 balita stunting. Stunting merupakan penanda risiko perkembangan anak yang buruk. Survei pendahuluan menunjukkan beberapa faktor diduga berhubungan dengan kejadian stunting didaerah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperjelas hubungan antara ketersediaan jamban sehat, perilaku BABS di luar ruangan, kualitas air bersih, dan cuci tangan dengan sabun dengan kejadian stunting. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol yang dilakukan di tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Sintang. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian Sintang. Pengamatan yang dilakukan terdapat 62 kasus dan 62 kontrol. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan terjadinya stunting p= 0,184 (p>0,05); OR=0,559, tidak ada hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap kejadian stunting p= 0,197 (p>0,05); OR=1,729. Ada hubungan perilaku buang air besar sembarangan terhadap kejadian stunting p= 0,011; OR=0,332, ada hubungan kualitas air bersih terhadap kejadian stunting p= 0,010; OR=0,232.
PEMANFAATAN RUMPUT KUMPAI (Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees) DALAM MENURUNKAN Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) PADA LIMBAH LAUNDRY Melynardi Fellixs; Adib, Moh; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i2.334

Abstract

Pencemaran lingkungan sekitar sudah menjadi salah satu masalah di lingkungan masyarakat. Salah satu diantara pencemaran lingkungan menjadi masalah yaitu air, pencemaran air sering terjadi dan belum tertangani dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui kemampuan Rumput Kumpai (Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees) dalam menurunkan kadar Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) dengan metode Fitoremediasi pada limbah cair Laundry. Penelitian yang menggunakan penelitian eksperimental semu (quasi eksperimental design). Sampel yang digunakan yaitu, sampel tanaman Rumput kumpai yang direndam pada air limbah laundry “One Vest” dengan variasi berat 500 gram, 600 gram, 700 gram, 800 gram, 900 gram. Yang dilakukan 5 kali pengulangan pada masing-masing variasi kelompok selama 14 hari perendaman pada air limbah laundry. Dari hasil uji perbedaan menggunakan uji one-way Anova didapatkan p value 0,000 ˂ α 0,005 sehingga dinyatakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan fitoremediasi tiap varian berat tanaman Rumput Kumpai menurunkan kadar Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) pada limbah laundry "One Vest”.
GAMBARAN HYGIENE SANITASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIT HAJI HUSIN II Siti Umayyah; Hajimi Hajimi; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i2.343

Abstract

Air minum berfungsi sebagai sumber asupan mineral, mengatur suhu tubuh, pembentukan sel, serta melancarkan pencernaan. Jika kekurangan 1-2 persen air dapat menyebabkan gangguan fungsi otak seperti kurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir. Jenis penelitian ini bersifat Observasional melalui pendekatan deskriptif yang dilakukan dengan cara mengamati. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi hygiene sanitasi pada depot air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di seluruh depot yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Parit Haji Husin II dapat dinyatakan bahwa variabel persyaratan fisik memenuhi persyaratan sebesar 78%, variabel peralatan depot memenuhi persyaratan sebesar 100%, variabel penjamah depot memenuhi persyaratan sebesar 89%, variabel air baku memenuhi persyaratan secara fisik, kimia dan biologi sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini dinyatakan bahwa variabel persyaratan fisik, hygiene sanitasi peralatan, hygiene sanitasi penjamah dan sumber air baku pada Depot Air Minum di wilayah kerja Puskesmas Parit Haji Husin II secara keseluruhan 91% telah memenuhi persyaratan sesuai dengan permenkes RI No. 43 Tahun 2014 tentang Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.