Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nursing Care for Clients with Disorders Altered Sensory Perception Hallucinations Hearing Nurlela, Lela; Hastutiningtyas, Wahidyanti Rahayu; Hamdanesti, Rischa; Ervan, Ervan; Makualaina, Fenska Narly; Nurhaedah, Nurhaedah
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.358

Abstract

Hallucinations are perceptual disorders where the patient perceives something that is not actually happening. An application of the five senses without any external stimulation. An appreciation experienced by a perception through the five senses without external stimulus: False perception. In contrast to illusions where the patient experiences a wrong perception of the stimulus, misperceptions in hallucinations occur without any external stimulus occurring. Internal stimuli are perceived as something that actually exists by the patient. The aim of this research is to gain real experience in providing nursing care to patients with auditory hallucinations, it is hoped that they will be able to identify all problems that occur in connection with hallucinations. The methods used in writing this paper are the library method, interview method and observation method. The results of the research showed that the nursing problems found were in the case of patients with auditory hallucinations based on the theory that there were three nursing diagnoses, namely: Risk of harm to self, others and the environment related to auditory hallucinations; Changes in sensory perception: auditory hallucinations related to withdrawal; Impaired social interactions: Withdrawal is associated with low self-esteem. The conclusion is that hallucinations often occur in schizophrenia patients with nursing problems of low self-esteem and/or withdrawal.
Analysis of Health Problem Factors with the Presence of Aedes Albopictus Mosquito Larvae in Water Reservoirs Ervan, Ervan; Musaidah, Musaidah; Mainassy, Meillisa Carlen; Pannyiwi, Rahmat
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.499

Abstract

Aedes aegypti is a mosquito that can act as a vector for dengue fever. Aedes aegypti prefers stagnant water in a container, not stagnant water on the ground. Potential breeding places are water reservoirs used for daily needs such as drums, bathtubs, toilet bowls, jars, buckets and others. The purpose of this study was to determine what factors are related to the presence of aedes aegypti mosquito larvae in the Nusa Harapan Permai complex. This research method is explanatory research with a cross-sectional study with a random sampling technique, so that the number of samples is obtained. The instruments in this study were questionnaires and checklists using univariate and bivariate data analysis. From the research results, it was found that there is a relationship between the implementation of mosquito nest eradication (PSN) , there is a relationship between TPA, there is a relationship between the existence of solid waste and the existence of larvae and there is no relationship between the frequency of mosquito larvae visits and the existence of larvae. In conclusion, there is a relationship between the implementation of mosquito nest eradication (PSN), TPA, and the existence of solid waste with the presence of larvae, and there is no relationship between the frequency of mosquito larvae visits and the presence of larvae.
KECACINGAN DAN PENGETAHUAN ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR KOTA BENGKULU Halimatussa'diah, Halimatussa'diah; Ervan, Ervan
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 1 (2022): Kimia Klinik dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.v2i1.227

Abstract

Secara global, prevalensi anemia pada anak usia sekolah menunjukkan angka yang tinggi yaitu 37%, sedangkan di Thailand 13,4% dan di India 85,5%. Prevalensi anemia di kalangan anak-anak di Asia mencapai 58,4%. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata di Afrika (49,8%) Laporan Riskesdas tahun 2013, anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dengan prevalensi pada anak usia 5-12 tahun sebesar 29%.. Kecacingan yang menyebabkan anemia pada anak berdampak pada menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak sehingga menimbulkan gejala muka tampak pucat, letih, lesu dan cepat lelah sehingga dapat menurunkan kebugaran dan prestasi belajar. Perumusan masalah penelitian adalah apakah kecacingan sebagai faktor penyebab anemia defisiensi besi pada anak-anak sekolah dasar di Kota Bengkulu Tahun 2019. Tujuan untuk mengetahui kecacingan dan pengetahuan orang tua sebagai faktor anemia defisiensi besi pada anak-anak sekolah dasar di Kota Bengkulu Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik, pendekatan cross sectional, di dua sekolah dasar di Kota Bengkulu. Data yang diperoleh diuji secara univariat dan bivariat dengan uji chi square Hasil dari 63 responden, yang mempunyai kadar hemoglobin dengan kategori anemia (jika nilai Hb ≥12 g/dL) sebesar 15,3 %.. Hasil uji chi square, kecacingan dan pengetahuan orang tua tidak berhubungan dengan kejadian anemi defisiensi besi pada anak-anak SD di Kota Bengkulu tahun 2019 dengan nilai p > 0,05. Simpulan, secara statistik tidak ada hubungan kecacingan dan pengethuan orang tua dengan kejadian anemia defisiensi besi. Saran, data dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan penanggulangan kejadian anemia defisiensi besi dan kecacingan pada anak-anak Kata Kunci: anemia def besi, kecacingan, pengetahuan
EDUKASI KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN CARA MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR PADA ANAK KOTA BENGKULU TAHUN 2024 mutia, masayu; Pardosi, Sariman; Ervan, Ervan; Riyadi, Agung
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pusat Unggulan Iptek Penanggulangan Stunting Berbasis Kesehatan Ibu dan Anak Vol 3 No 1 (2024): JPKM PUSTINGKIA JANUARI 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jpustingkia.v3i1.715

Abstract

Menyikat gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh pola menyikat gigi. Karies gigi pada anak usia sekolah dasar kebiasaan makan makanan kariogenik. Anak memasuki usia sekolah pada umumnya mempunyai resiko karies yang tinggi, karena pada usia ini anak-anak suka jajan sembarangan seperti makanan yang manis dan Iengket.Anak usia sekolah adalah satu usia yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya pada usia tersebut masih mempunyai perilaku atau kebiassan diri yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi.(kariogenik). Kondisi mulut yang selalu basah, gelap, dan lembab sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri yang membentuk plak. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan keras gigi. penyakit ini ditandai dengan gigi berlubang. lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,fruktosa dan glukosa. Banyak masalah yang terjadi dalam kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu untuk memperhatikan kebersihan gigi dan mulut terutama pada anak-anak yang berada di Paud Harapan Bangsa Sawah Lebar Baru. Sehubung dengan hasil windshield survey yang dilakukan ditemukan bahwa di kelurahan sawah lebar baru banyak anak-anak belum mengetahui cara menggosok gigi dengan benar. Sesuai kesepakatan pada musyawarah masyarakat kelurahan (MMK) bahwa akan diadakan penyuluhan tantang kesehatan gigi dan mulut.