Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG (Zea mays. L) HUBUNGANNYA DENGAN BEBERAPA JENIS VARIETAS DI DESA BATU TUNGKU KECAMATAN PANYIPATAN KABUPATEN TANAH LAUT Gani, Gani; Dja'far, Abdullah; Hamdani, Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.809

Abstract

Varietas jagung Bisi 18 dan varietas Bisi 2 memiliki perbedaan, yaitu untuk varietas Bisi 18 berbeda dengan varietas Bisi 2 yang menghasilkan 2 tongkol yang seragam dalam satu tanaman, untuk varietas Bisi 18 hanya menghasilkan 1 tongkol dalam 1 tanaman. Dengan perbedaan kedua varietas tersebut dan peluang pasar yang masih terbuka untuk pengembangan usaha agribisnis jagung di kabupaten Tanah laut dan untuk mendukung program swasembada pangan yang mempunyai arti penting bagi peningkatan pendapatan petani, maka perlu dilihat finansialnya dan tidak hanya aspek produksinya saja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyelenggaraan kegiatan pengelolaan usahatani jagung menurut varietas, Untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usahatani jagung menurut varietas dan perbedaan biaya serta pendapatannya, dan Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi dalam usahatani jagung menurut varietas di Desa Batu Tungku. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling petani jagung varietas Bisi 18 dan varietas Bisi 2. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya total petani jagung varietas Bisi 18 sebesar Rp8.191.667/ha dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp12.931.579 /ha dan rata-rata pendapatan sebesar Rp4.739.912 /ha. Sedangkan rrata-rataa total biaya petani jaguung variietas Biisi 2 Rp8.091.927/ha dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp14.862.329 /ha dan rata-rata pendapatan sebesar Rp6.770.402 /ha. Dari hasil uji statistik yang dilakukan pada biaya menunjukkan bahwa nilai statistik biaya petani jagung yang menggunakan varietas Bisi 18 dan varietas Bisi 2 tidak berbeda secara nyata. Sedangkan pada pendappatan menunjjukkan nilai statistik pendapattan petanii jagung yangg menggunakkan varietas Bisi 18 dan varietas Bisi 2 berbeda secara nyata. Permasalahan yang dihadapi petani  yaitu: terlambatnya mendapatkan pupuk yang membuat membuat petani tidak dapat melakukan pemupukan tepat waktu serta terbatasnya modal membuat petani tidak dapat memperluas atau memperbesar usahataninyaKata kunci: biaya, pendapatan, petani jagung, varietas Bisi 18, varietas Bisi 2
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK AYAM GEPREK DI KECAMATAN MARTAPURA Pasriantie, Henny; Dja'far, Abdullah; Aid, Artahnan
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1296

Abstract

Abstrak. Suatu objek memiliki atribut tertentu dan pembentukan sikap melibatkan berbagai atribut, konsumen memiliki penilaian idealnya masing-masing dan dengan atribut-atribut yang ada ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan, tingkat permorma ideal, dan tingkat performa aktual atribut ayam geprek di Kecamatan Martapura dan menganalisis penilaian rata-rata sikap konsumen terhadap keseluruhan atribut ayam geprek di Kecamatan Martapura. Penelitian ini menggunakan metode survei, lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), metode penarikan contoh dilakukan dengan teknik convenience sampling dan didapat 64 orang responden. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui penilaian terhadap atribut yaitu dengan Model Angka Ideal dan Skala Linear Numerik. Dari hasil analisis Model Angka Ideal, atribut yang dianggap paling penting oleh konsumen adalah atribut kebersihan ruang makan (Wi=4,50) dan atribut dengan nilai kepentingan terendah yaitu atribut dekorasi rumah makan (Wi=3,58), atribut dengan nilai total sikap (Ab) yang paling baik menurut konsumen adalah atribut lokasi rumah makan yang strategis (0,12), sedangkan atribut dengan nilai total sikap (Ab) yang paling buruk adalah atribut dekorasi rumah makan (2,07). Kemudian nilai total sikap konsumen terhadap keseluruhan atribut ayam geprek adalah 10,00, angka ini berada pada kategori skala 0     34,34  yang menunjukkan bahwa keseluruhan atribut ayam geprek dianggap sangat baik oleh konsumen.Kata kunci: sikap konsumen, atribut, model angka ideal, skala linear numerik
Analisis Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat Di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut Ripani, Ahmad; Dja'far, Abdullah; Rahmawati, Emy
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiberapa besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan September 2019 di Desa Kampung Baru. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Responden sebanyak 30 orang petani kelapa sawit rakyat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan petani kelapa sawit rakyat di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut pada tanaman umur 12 tahun adalah sebagai berikut: penyusutan eksplisit nilai tanaman sebesar Rp  9.289.874, biaya panen sebesar Rp 3.240.000, penyusutan implisit nilai tanaman sebesar Rp 4.104.462, biaya panen sebesar Rp 8.160.000, penerimaan sebesar Rp 58.800.000, pendapatan sebesar Rp 46.270.126 dan keuntungan sebesar Rp 34.005.664 perusahataninya. Jika dihitung dalam satuan perhektar, maka rata-rata penyusutan eksplisit nilai tanaman sebesar Rp  6.193.249, biaya panen sebesar Rp 2.160.000, penyusutan implisit nilai tanaman sebesar Rp 2.736.308, biaya panen sebesar Rp 5.440.000,  penerimaan sebesar Rp 39.200.000, pendapatan sebesar Rp 30.846.751 dan keuntungan sebesar Rp 22.670.443.Kata kunci: kelapa sawit, penyusutan nilai tanaman, penerimaan, pendapatan, keuntungan
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BERAS MERAH DI DESA TELUK LIMBUNG KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Putra, Muhammad Rendy Anugerah; Dja'far, Abdullah; Firmansyah, Hairi
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.805

Abstract

Usahatani padi sawah beras merah mulai diusahakan petani di Desa Teluk Limbung. Untuk mendukung produktivitas budidaya beras merah, penerapan Teknologi budidaya perlu dilakukan dengan baik, karena untuk menunjang hasil produksi yang lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu; (1) Untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi budidaya beras merah; (2) Untuk mengetahui hubungan tingkat penerapan teknologi dengan luas tanam beras merah; (3) Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi petani beras merah di Desa Teluk Limbung, Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus, dengan memilih seluruh petani yang membudidayakan padi beras merah, yaitu 11 responden di Desa Teluk Limbung. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan teknologi budidaya beras merah di Desa Teluk Limbung berada pada kategori tinggi, yaitu 88%. Untuk penerapan masing-masing panca usaha tani yaitu pemilihan bibit unggul sebesar 89,70%, pengolahan lahan sebesar 86,67%, pemupukan sebesar 83,64%, pengendalian hama dan penyakit sebesar 87,27%, dan pengairan sebesar 96,97%. Sedangkan hubungan tingkat penerapan teknologi budidaya beras merah dengan luas tanam, berdasarkan hasil analisis uji Rank Spearman untuk taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan 11 responden sebesar 2,228. Setelah dilakukan pergitungan t hit 2,509 > 2,228 sehingga keputusan hipotesis pengujian statistik ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat penerapan teknologi budidaya beras merah dengan luas tanam di Desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara.Kata kunci: tingkat penerapan, beras merah
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MAKANAN CEPAT SAJI Nasi Goreng ROCKET CHICKEN DI KOTA BANJARBARU (Study Kasus Rocket Chicken Cabang Pasar Bauntung) Harjono, Mahendra Sri; Dja'far, Abdullah; Abdussamad, Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1313

Abstract

Abstrak. Salah satu usaha pelayanan makanan yang saat ini sedang berkembang adalah bisnis di sektor makanan cepat saji. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi para pengusaha, sehingga menimbulkan persaingan para pengusaha di sektor makanan cepat saji baik dari lokal maupun multinasional. Persaingan yang ketat menyebabkan pengusaha melakukan usaha pelayanan terbaik kepada konsumennya dan menyebabkan restoran cepat saji yang ada saling berlomba untuk menyediakan kemudahan dan kelengkapan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen untuk tercapainya kepuasaan pelanggan dan di harapkan dapat bersaing dan semakin meningkatkan mutu dan penjualannya. Rocket Chicken adalah perusahaan Waralaba/Franchise yang bergerak dibidang Fast Food Restaurant, dengan produk unggulan, fried chicken, nasi goreng, Steak.dan dengan konsep menyajikan makanan yang sehat, berkualitas, halal, dengan cita rasa yang khas, harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat yang diolah dangan bumbu pilihan. Rocket Chicken berdiri pada 21 Februari 2010. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi sikap konsumen terhadap menu makanan cepat saji nasi goreng di Rocket Chicken Banjarbaru, Untuk mengetahuiiatributiapa yangipalingidipertimbangkanikonsumenIdalam memutuskan membeliinasi goreng diiRocket Chicken cabang Pasar Banjarbaru, untuk mengetahui permasalahan pengelolaan yang ada dalam perusahaan tersebut. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu purposive untuk penentuan daerah dan accidental sampling untuk penentuan siapa saja yang membeli produk pada saat pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap konsumen Nasi goreng diperoleh koefisien multiatribut fishben sebesar 111,82 artinya konsumen memiliki sikap baik terhadap atribut Nasi goreng itu sendiri dan Atribut yang paling dipertimbangkan Banjarbaru secara berturut-turut yaitu: rasa, harga, kandungan minyak, warna, aroma, dan penampilan. Kata kunci : rocket chicken, sikap konsumen, koefisien multiatribut