Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Experimental Research: The Effectiveness of Card Game Learning Media in Learning Shorof humaini, arif
Jurnal Al Bayan : Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Al Bayan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.088 KB) | DOI: 10.24042/albayan.v10i2.2996

Abstract

AbstractThe word ‘media’ comes from the Latin Language ‘medium’. Media is a means of the instrument to channeling messages or learning information, by using the media can help achieve learning success. A media is very urgent and important in the effort to achieve the learning objects of the material. Learning media that is interesting for learners of Arabic is very needed, especially in understanding the material of Arabic rules. As we know that in Arabic Language Grammarly ‘Shorof’ which requires a lot of memorization. According to that as a solution is to use game as card for learning media. This learning media found in many learning process. But it has never been applied to the ‘Shorof’ material. This research was tried to experiment with its effectiveness to students of the Arabic Language Education Study Program in Faculty of Language Education, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. The long-term need of this research is to provide a solution or a way to facilitate Arabic learners in memorizing the rules of ‘Shorof’ material in Arabic language and find effective learning media solutions in teaching Arabic in general.Keywords: Arabic language, card, media, shorof.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Keterampilan Pembuatan Hand Made Berbasis Rumah Tangga Humaini, Arif
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 6, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.6135

Abstract

Ekonomi mempunyai nilai yang sangat penting dala kehidupan masyarakat suatu bangsa. Kedamaian, kesejahteraan, ketentraman merupakan harapan utama kehidupan suatu masyarakat yang banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi..Tujuan inisiasi peningkatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat di Dusun Karang Desa Jetis Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pelaksanaan program melalui pelatihan keterampilan pembuatan hand made (kerajinan tangan) yang meliputi, pemanfaatan bahan kain perca atau kain bekas yang sudah tidak berguna diolah menjadi barang yang bernilai tambah seperti bros, dan pemanfaatan bahan produk pertanian yang melimpah seperti jagung yang diolah menjadi kerupuk. Program pelatihan ini dikhususkan bagi ibu rumah tangga dan kaum remaja putri. Hasil pelatihan memberikan kesadaran masyarakat untuk merintis usaha berbasis rumah tangga, yang menghasilkan keuntungan serta meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat di Dusun Karang. Bila perekonomian rumah tangga meningkat, tentu berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraannya. Kata Kunci: Pelatihan hand made, usaha berbasis rumah tangga
Penanda Jamak (Perbandingan Antara Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia) Arif Humaini
al Mahāra: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.702 KB) | DOI: 10.14421/almahara.2017.032-04

Abstract

Indonesian and Arabic language are different languages ​​, both these languages ​​each have different systems at the level of phonemes, morphemes, phrases, clauses, and sentences. The Arabic language included in flection language, while Indonesian language is not. Flection language is defined as the process or result of adding affixes to the base or root word for limiting its grammatical meaning. Therefore, the presence of the marker in Arabic was deemed paramount, while Indonesian concerned with word order. A marker is a tool that serves as affixes to express grammatical feature or function words. Matching the appropriate marker in Arabic is called al - 'alamat. There are many kinds of markers in Arabic, as there is a gender marker (mu'annats and mudzakkar), mufrod markers, plural markers, and so on. In this paper, we only specialize in the plural marker. Plural marker in Indonesian mostly expressed in the form of reduplication consisting of nouns, verbs, and adjectives. Also with the use of the word number by using ‘penyukat’ which can indicate the plural of a word. In the Arabic language, the process of forming the plural marker is characterized by three things: (1) replace the letters or ‘harakat’, (2) eliminate one of the letters, and (3) providing additional or affixes, in front of , in the middle, or at the end of the word.
UPAYA MEMBUDAYAKAN KEGIATAN MEMBACA MELALUI PELATIHAN MEMBACA AL-QUR’AN MENGGUNAKAN MODUL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 5. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.747 KB) | DOI: 10.18196/ppm.35.80

Abstract

Kebiasaan membaca atau budaya literasi di masyarakat sekarang ini terasa berkurang sekali. Tentunya banyak hal yang memengaruhinya, di antaranya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi seperti handphone yang selain memberikan pengaruh positif banyak juga memberikan pengaruh negatif bagi masyarakat. Selain itu, bisa pula disebabkan oleh ketersediaan fasilitas, baik dari sarana maupun ketersediaan buku yang ada. Kemampuan membaca juga tentunya memengaruhi masyarakat, terlebih lagi misalnya dalam membaca Al-Qur’an yang notabene berbeda bahasanya. Oleh karena itu, selain berupaya untuk menyediakan fasilitas membaca di masyarakat, upaya budaya literasi ini juga memiliki program pelatihan membaca Al-Qur’an melihat kondisi sosial masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Membaca Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban sebagai penunjang ibadah kepada Allah Swt. Tanpa bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, maka secara langsung ibadah seseorang tersebut akan terasa sangat kurang. Begitu pun membaca buku-buku yang lain sebagai penunjang ilmu pengetahuan. Membudayakan suatu kebiasaan lebih mudah dilakukan kepada anak-anak, sehingga fokus sasaran kegiatan adalah anak-anak. Metode yang dilakukan agar membuat anak tertarik adalah dengan mendekati secara personal dan emosi, membuat hati mereka senang dan tertarik dengan cara menonton film bersama. Sehingga implikasinya adalah anak-anak antusias mengikuti kegiatan pelatihan hingga akhir.
PEMAHAMAN PENTINGNYA LEGALISASI PENGEMASAN GULA KELAPA SEBAGAI HASIL PRODUK OLAHAN PERTANIAN   Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 8. Teknologi Produksi dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.532 KB) | DOI: 10.18196/ppm.38.336

Abstract

Salah satu potensi produk sebagai hasil olahan pertanian di masyarakat Ngangkruk adalah produksi gula kelapa. Produktivitas gula kelapa di wilayah Ngangkruk sudah berjalan dengan baik dan sudah dimulai sejak lama. Masyarakat sudah bisa memproduksi dan mengolah hasil pohon kelapa menjadi gula kelapa, bahkan mereka sudah mempunyai gedung unit pengolahan hasil gula kelapa yang representatif. Begitu pun dalam hal pemasaran produk gula kelapa ini sudah terbantukan dengan adanya destinasi wisata, yakni Embung Sriten yang merupakan puncak tertinggi di Gunung Kidul. Meskipun berada di daerah yang tinggi, akses jalan menuju ke sana pun sudah bagus sehingga untuk pemasaran menuju ke lokasi wisata tersebut sudah tidak menjadi kendala sehingga dengan keberadaan destinasi wisata tersebut juga membantu pemasaran gula kelapa sebagai hasil sentra industri pertanian, bahkan seringkali permintaan melebihi dari ketersediaan barang. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi, ada beberapa kendala yang sedang dihadapi oleh masyarakat, yakni bahan baku yang sudah mulai berkurang. Begitupun juga, pengemasan dari hasil olahan tersebut yang masih belum memiliki izin atau sertifikasi seperti P-IRT dari dinas perindustrian maupun dari BPOM. Oleh karena itulah, kita akan mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mendapatkan sertifikat tersebut sehingga produk olahan dari masyarakat tersebut mendapatkan pengakuan baik dari segi industri hingga kehigienisan atau yang berhubungan dengan kesehatan.
Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat Dalam Membina Dan Membentuk Karakter Remaja Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 1. Pengembangan Pendidikan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.007 KB) | DOI: 10.18196/ppm.21.549

Abstract

Pembinaan terhadap anak yang sudah menginjak remaja memerlukan perhatian bagi orang tua. Semakinmaraknya kegiatan remaja yang mengarah kepada hal-hal negatif bahkan mengarah kepada kriminalseringkali kita dapatkan seperti tawuran, narkoba, perkelahian hingga berujung kepada pembunuhan,pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, dan sebagainya. Kenakalan remaja tersebut acap kalidisebabkan oleh permasalahan kehidupan mereka dalam keluarga. Keluarga yang merupakanmasyarakat atau lingkungan paling terdekat bagi seorang anak harus mampu memberikan pengaruhpositif dan arahan terhadap anak. Meskipun usia anak sudah remaja, perhatian dan arahan darikeluarga tetap lah dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan pemberian wawasan bagi masyarakattentang tata cara pembinaan konseling yang ideal dilakukan bagi anak remaja. Bagaimana pendekatanyang tepat dilakukan khususnya oleh para orang tua dan masyarakat terhadap anak yang sudahmenginjak usia remaja, tentunya butuh pendekatan khusus dengan melihat pada perkembanganpsikologisnya. Pengetahuan dan wawasan yang luas dalam tata cara pembinaan dan pendidikan anakdi usia remaja akan memberikan pengembangan diri terhadap kualitas masyarakat dan keluarga didalam menyikapi perilaku dan kehidupan remaja yang mana pada usia tersebut merupakan masa transisidan pencarian jati diri bagi seorang anak. Pemberian wawasan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan,selain penyuluhan terhadap keluarga program penyuluhan konseling bagi anak remaja ini juga diberikankepada anak itu sendiri, dengan memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap perkembangankehidupan remaja saat ini. Karena sangat dimungkinkan kenakalan remaja yang ada dipengaruhi olehketidakpahaman mereka terhadap dampak dari apa yang telah dilakukan baik dilihat dari segi agamaterlebih lagi tindakan hukum yang berlaku. Kegiatan penyuluhan dilakukan bekerjasama dengan pihakkepolisian setempat. Diawali dengan pemberian wawasan pengetahuan tentang pendidikan remaja inikemudian terbentuk suatu wadah atau perkumpulan remaja yang bisa menjadi tempat pembinaankonseling bagi remaja, yang dalam kegiatannya bisa memberikan aktifitas keremajaan danpendampingan terhadap permasalahan yang dihadapi remaja.
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN HASIL PANGAN DAN TERNAK LELE DENGAN MEMANFAATKAN SARANA TEKNOLOGI Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 5. Produktivitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.764 KB) | DOI: 10.18196/ppm.45.581

Abstract

Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar dan merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saat ini. Ikan lele memiliki nama ilmiah clarias, bentuk tubuhnya pipih memanjang licin tanpa sisik, kepalanya keras dengan “kumis” di sekitar mulutnya. Masyarakat Indonesia banyak sekali yang membudidayakan ikan lele termasuk juga yang ada di Dusun Bayuran Poncosari Srandakan Bantul. Sudah terbentuk kelompok tani peternak lelek di Dusun ini, nama kelompoknya adalah Mino Lestari. Kelompok ini sudah terbentuk sejak sekitar dua tahun yang lalu, sehingga kegiatannya pun sudah berjalan dengan baik. Sehingga metode yang diambil adalah mengidentifikasi kebutuhan yang masih belum ada di dalam kelompok yang berhubungan dengan sarana begitupun penambahan pengetahuan tentang penggunaan teknologi bahwa dalam beternak ikan lele pun bisa dengan menggunakan teknologi seperti dalam pemberian pakan secara otomatis, beserta pula sarana alat yang lain seperti pemisahan bibit yang kecil dengan yang besar, dan tambahan pengetahuan tentang penggunaan sarana teknologi dalam pemasaran. Hasil pengabdian ini memberikan manfaat bagi masyarakat kelompok petani sehingga dengan perlengkapan dan sarana yang lengkap dapat memberikan semangat dalam pengelolaan dan pemeliharaan ikan lele. Adapun untuk penggunaan teknologi sebagai sarana pemasaran kita ambilkan contoh produksi makanan yang sudah siap dipasarkan yakni makanan khas adrem yang menjadi ciri khas dusun Bayuran Poncosari. Pengenalan pengetahuan bagaimana menggunakan teknologi untuk memasarkan hasil produksi yang kita hasilkan. Sebenarnya dalam pemberian pakan budidaya ikan lele sudah ada penemuan alat pemberi pakan yang bisa mengurangi beban biaya dari segi waktu dan tenaga para petani, namun kita belum bisa mewujudkan dan memberikan alat tersebut karena terkendala dengan mitra yang memproduksi alat. Semua kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat berimplikasi terhadap peningkatan pengetahuan yang beimplikasi pula pada peningkatan produksi dan pemasaran hasil produk pangan baik lele maupun adrem.
KETERAMPILAN SENI KALIGRAFI SEBAGAI KERAJINAN TANGAN YANG MEMILIKI NILAI KREATIFITAS BERDAYA JUAL Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 7. Sarana dan Prasarana Publik dan Mitigasi Bencana
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.065 KB) | DOI: 10.18196/ppm.47.712

Abstract

Bahasa Arab memiliki bentuk dan nama yang beraneka ragam dalam penulisan, yang biasa dikenal dengan nama kaligrafi. Sebuah tata cara aturan penulisan yang berhubungan dengan nilai estetika. Bentuk dan nama tulisan kaligrafi yang beraneka ragam, selanjutnya dikembangkan oleh seorang yang memiliki jiwa dan bakat seni. Bentuk kaligrafi dipadukan bersama dengan bakat seni melukis sehingga menghasilkan karya seni yang indah dan menarik. Keterampilan menulis seni kaligrafi ini bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi jikalau bisa menghasilkan karya yang bagus dan indah yang memiliki nilai estetika bisa menarik minat pembeli, harganya pun bisa bernilai tinggi pula karena sudah bisa disejajarkan dengan hasil karya seni tinggi dengan melihat pada bentuk, kesulitan, keindahan, ataupun bahan yang digunakan. Hal ini merupakan sebuah peluang menjadikan bakat seni kaligrafi tersebut menjadi salah satu sektor kerajinan yang berdaya jual, bisa menambah penghasilan hidup masyarakat sebagai usaha kreatif. Oleh karena itulah kami tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan bantuan baik berupa pengetahuan dan alat media yang menjadi kebutuhannya. Hasil karya seni kaligrafi yang dipadukan dengan bentuk dan pemilihan warna serta dikemas dengan pigura yang bagus sebagai pelengkap diharapkan dapat berimplikasi kepada penambahan penghasilan bagi pelaku, sehingga pengetahuan bakat seni kaligrafi memiliki manfaat sebagai sebuah usaha yang menghasilkan dan meningkatkan nilai perekonomian.
UPAYA PENINGKATAN PEMASARAN PRODUK DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA SARANA TEKNOLOGI DAN INFORMASI Arif Humaini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.315 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.751

Abstract

Salah satu produksi kerajinan tangan yang selama ini telah dikembangkan di masyarakat dusun Jipangan adalah berupa souvenir atau cinderamata yang berupa kipas dan tas. Para pelaku usaha di Dusun ini adalah pada umumnya sudah berusia 40 tahun ke atas, dan usaha yang mereka bangun merupakan pekerjaan utama. Sehingga permasalahan utama yang dihadapi adalah pengetahuan mereka terhadap sarana media teknologi yang pada saat ini mau tidak mau harus digunakan bagi masyarakat pelaku usaha, sarana bidang teknologi yang dipergunakan sebagai pendukung untuk pemasaran produk hingga promosi. Kebutuhan terhadap penggunaan sarana teknologi ini sangat diperlukan di masa pandemi seperti ini yang serba online. Oleh karena itulah, kami menggunakan metode pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat serta pendampingan sehingga program pemberdayaan kepada masyarakat ini bisa langsung dipraktekkan dan memberikan manfaat secara langsung. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan pastinya bisa memberikan implikasi peningkatan promosi untuk mendongkrak daya jual dari produk hasil kerajinan yang dikembangkan oleh masyarakat.
PENANDA JAMAK (Studi Perbandingan Antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia) Arif Humaini

Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/studi arab.v7i1.1173

Abstract

Indonesian and Arabic language are different, these two languages each have different systems at the level of phonemes, morphemes, phrases, clauses, and sentences.  Arabic belongs to flexion language, while the Indonesian language is not. Flexion language is defined as a process or a result of adding affixes to the base or root word for limiting the grammatical meaning. Therefore, the presence of the marker in Arabic is very important, while Indonesian language concerned with word order. The marker  is a tool that serves as affixes to express grammatical features or functions of the word, it was called in Arabic al-'alamat. There are many kinds of markers in Arabic, as there is a gender marker (mu'annats and Mudzakkar), a marker mufrod, plural marker, and so on. In this paper, we only specialize in plural marker. Plural marker in Indonesian mostly expressed in the form of reduplication,  reduplication consisting of nouns, verbs reduplication, and  reduplication adjectives. Also with the use of the word number, adding words para and kaum and by using penyukat which may indicate the plural of a word. Then in the Arabic language, the process of forming the plural marker is characterized by three things: first replace the letters or harakat, and both eliminate one of the letters, and the third gives additional or augmentation, either in the front, in the middle, or at the end of the word