Fitriana, Lala Budi
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.642 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i2.95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan demam pada Balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.  Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 50 ibu, teknik sampling menggunakan Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang demam adalah kategori baik sebanyak 40 ibu (80%), sebagian besar tingkat pendidikan ibu adalah pendidikan menengah sebanyak 18 ibu (36%), sebagian besar pekerjaan ibu adalah tidak bekerja sebanyak 36 ibu (72%), sebagian besar umur ibu adalah umur dewasa awal sebanyak 27 ibu (54%), sebagian besar tingkat sosial ekonomi ibu adalah rendah sebanyak 39 ibu (78%), sebagian besar perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di adalah baik sebanyak 40 ibu (80%), tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,212), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,617), ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita (p-value 0,081), tidak ada hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di (p-value 0,744) dan tidak ada hubungan antara tingkat sosial dan ekonomi ibu dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta (p-value 0,464). Penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala Puskesmas agar dapat meningkatkan dalam memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada ibu tentang penanganan demam pada anak balita.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Harianti, neni Harianti; Fitriana, Lala Budi; Krisnanto, Paulinus Deny
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.537 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i2.26

Abstract

LatarBelakang: Demam merupakan proses alami tubuh untuk melawan infeksi, dan akan berbahaya bila mencapai suhu >41,1oC. Pengetahuan ibu tentang demam dapat menunjang dalam penanganan demam pada anak sehingga menimbulkan berbagai macam perilaku ibu dalam penanganan demam. Penanganan yang tepat mengenai penyakit yang menyertai demam merupakan hal penting agar demam dapat diatasi dengan benar, karena demam dapat menimbulkan komplikasi seperti, dehidrasi dan kejang demam.   Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.MetodePenelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik  pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dan sampel sebanyak 50 orang dilaksanakan di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta. Instrumen dalam penelitian menggunakan kuesioner, uji statistik dengan Spearman Rank. Hasil Penelitian: Pengetahuan ibu tentang demam dalam kategori baik sebesar 80%, dan perilaku ibu dalam penanganan demam dalam kategori baik sebesar 80%, dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank diperoleh p-value sebesar 0,212.Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku ibu dalam penanganan demam pada anak balita di Puskesmas Depok I Sleman Yogyakarta.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku penanganan demam, Balita
HUBUNGAN USIA GESTASI DENGAN STATUS HEMODINAMIK PADA BAYI PREMATUR DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA Fitriana, Lala Budi; Krisnanto, Paulinus Deny
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 2, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.39 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v2i2.133

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan usia gestasi dengan status hemodinamik  bayi prematur Di RSUD Sleman Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 20 bayi prematur, teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia gestasi pada bayi prematur adalah bayi prematur dengan derajat sedang (75%),  sebagian besar frekuensi nadi pada bayi prematur adalah normal (80%), sebagian besar frekuensi nafas pada bayi prematur adalah normal (95%), sebagian besar saturasi oksigen pada bayi prematur adalah normal (90%), sebagian besar CRT pada bayi prematur adalah normal (95%), sebagian besar suhu tubuh pada bayi prematur adalah hipotermia (70%), ada hubungan antara usia gestasi dengan frekuensi nadi (0,032), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan frekuensi nafas (0,744), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan saturasi oksigen (0,543), tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan CRT (0,744) dan tidak ada hubungan antara usia gestasi dengan suhu (0,277). Penelitian ini merekomendasikan kepada Kepala Ruang agar melakukan pelatihan kepada perawat tentang monitoring status hemodinamik pada bayi prematur di Ruang Perinatologi RSUD Sleman. Kata kunci : Usia gestasi, status hemodinamik, bayi prematur
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Cara Menggosok Gigi Dengan Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.801 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i2.209

Abstract

Anak usia sekolah 6-12 tahun masih kurang mengetahui kebersihan gigi, terbukti angka karies gigi usia 12 tahun adalah 76,62%. Di Indonesia anak yang mengalami karies gigi dan mulut sebanyak 38,5%. Di Yogyakarta prevelensi anak yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 32,1%. Metode video pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi pada anak dengan menggunakan empat langkah yang benar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi experimen dengan rancangan pre and post test without control dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SDN Mustokorejo Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian adalah sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi nilai median 62,50 dan nilai standar deviasi 24,78 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan  cara menggosok gigi terdapat nilai median 100, dan nilai standar deviasi 8,97, Nilai p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan ada pengaruh cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta dengan hasil P-Value 0,000 (<0,05).
USIA DAN FREKUENSI MENGKONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK Lestari, Ni Wayan Ayu Dewi; Fitriana, Lala Budi
Journal of Holistic Nursing Science Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.525 KB) | DOI: 10.31603/nursing.v5i2.2433

Abstract

Dental and mouth problems, especially caries, frequently happen to 60-90% school children aged between 5-14 years. Caries happens because children tend to like sweet food, which carries the potential of causing dental caries. Children love candies. If children consume too much sweets and rarely brush their teeth, they will get caries. Sweets are considered as a cariogenic compound, because sweets cause caries. This research aims to determine the correlation between age and frequency of consuming cariogenic food and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. This is a quantitative non experimental research which used an analytic correlative method with a cross sectional design. The samples for this research were first to fifth graders of both A and B classes, there were 72 respondents selected as samples. The samples were selected using a stratified random sampling method. Data for this research were collected by means of questionnaires and observation sheets. The data collected were analyzed using Mann-Whitney u test and chi-square test. The statistical test on the correlation between age and dental caries incidence showed p-value = 0.043 < 0.05. Whereas the statistical test on the correlation between cariogenic food consumption and dental caries incidence showed p-value 0.620 > 0.05. There was a significant correlation between age and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, and there was no significant correlation between frequency of consuming cariogenic food and dental caries incidence among children at ‘Al Huda’ Islamic Elementary School, Karangnongko, Maguwoharjo, Depok, Sleman, and Yogyakarta. Future researchers are expected to be able to examine other variables that affect dental caries in children such as heredity, race, chemical elements, saliva, oral microorganisms, plaques, and microorganisms as well as research in a wider population.
Skala Nyeri Ibu Berhubungan dengan Waktu Inisiasi Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir Pasca Seksio Sesar di Alamanda 1 dan 2 RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Hidayati, Hulfa; Fitriana, Lala Budi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 6, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.41 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v6i2.319

Abstract

Ibu yang mengalami persalinan seksio sesar akan mengalami rasa nyeri akibat insisi dinding abdomen. Dampak dari nyeri dapat menyebabkan mobilisasi menjadi terbatas dan waktu inisiasi pemberian ASI pada pasien seksio sesar menjadi terlambat. Pasien seksio sesar sering mengalami kesulitan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah lahir. Hal ini akibat rasa nyeri yang muncul setelah operasi sesar. Nyeri dapat menghambat proses pemberian ASI pada satu jam pertama setelah bayi lahir. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan skala nyeri ibu dengan waktu inisiasi pemberian ASI pada bayi baru lahir pasca seksio sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan deskriptif analitik. penelitian perjumlah 48 dengan teknik sampling non probability. Data di analisis bivariat menggunakan uji chi square. Sebagian besar usia ibu seksio sesar adalah usia reproduksi sehat, sebagian besar pendidikan ibu seksio sesar pendidkan menengah, sebagian besar skala nyeri ibu seksio sesar adalah nyeri sedang, sebagian besar waktu inisiasi pemberian ASI adalah lambat Uji korelasional menggunakan uji chi square dengan nilai P value = 0.002< 0.05. Ada hubungan yang bermakna antara skala nyeri ibu dengan waktu inisiasi pemberian ASI pada bayi baru lahir pasca seksio sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PROGRAM UKS PAUD DI PAUD WILAYAH DESA WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA ZENNI PUSPITARINI; LALA BUDI FITRIANA
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 2 No 2 (2018): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.862 KB) | DOI: 10.37792/thenursing.v2i2.435

Abstract

Background: At the age of 3 or 4 years, children who have started education in a preschool or early education (PAUD) environment spend more time at school than in a home environment. Schools play an important role in promoting healthy behavior and educating children to achieve maximum growth and development of children. Government programs related to health for schools are the School Health Unit (UKS) which aims to improve the quality of education and learning achievement of students by improving hygienic and healthy living behavior and improving the health status of students and school residents. In addition, the purpose of implementing UKS is to create a healthy environment, so as to enable optimal growth and development of children in the context of forming a full Indonesian human being. The study aims to identify the dominant factors that are the determinants of the success of the implementation of the UKS PAUD program in PAUD in the village of Wedomartani Sleman, Yogyakarta. Research Methods: Data collection was carried out in PAUD in the village of Wedomartani Sleman, Yogyakarta, with a sample of 32 teachers teaching in PAUD. This type of research is descriptive analytic with cross sectional method. The sampling technique uses simple random sampling. The research instrument is a questionnaire and a modified checklist sheet from various references. Bivariate data analysis using chi-square test. Multivariate analysis using logistic regression to test the interaction between variables to determine the interaction between independent variables on the dependent variable. Research Results: Most of the respondents held the position of Principal, namely 62%, late adult age, namely 41.4% and highly educated (D3, S1 and S2) at 72%. The results of the bivariate analysis of the relationship between knowledge, skills, infrastructure and perceptions of health personnel support, respectively with a p-value of 0.029; 0.010; 0,150; 0.014. Conclusion: There is a relationship between knowledge, skills and perceptions of health personnel support for the successful implementation of UKS PAUD in PAUD in the village of Wedomartani Sleman Yogyakarta Keywords: UKS, PAUD, preschool children
Perbedaan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan yang Dilakukan Baby Spa dan Tidak Dilakukan Baby Spa Eka Trilova Candraini; Lala Budi Fitriana
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.275 KB) | DOI: 10.32584/jika.v0i0.347

Abstract

Baby spa merupakan salah satu cara untuk menangani masalah gangguan tidur pada bayi. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan 6 orang tua bayi yang membawa anaknya ke Dhian Baby Spa mengatakan setelah dilakukan baby spa bayinya menjadi tidur lelap. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Posyandu Desa Minomartani 6 orang tua bayi mengatakan anaknya sering rewel ketika malam hari dan sering terbangun. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan yang dilakukan baby spa dan tidak dilakukan baby spa di Desa Minormatani Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan desain two group pretest and posttest with control group design. Teknik sampling yang digunakan Total Sampling, jumlah responden yaitu sebanyak 40 responden untuk 2 kelompok. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Brief Sleep Indext Quistionarre (BISQ). Data dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Withney. Hasil uji statistik dengan uji Mann-Withney menunjukkan nilai mean kelompok kontrol yaitu 70,67 dan kelompok intervensi yaitu 92,99 dengan nilai p-value = 0,000. Ada Perbedaan Kualitas Tidur bayi usia 3-12 bulan yang dilakukan baby spa dan tidak dilakukan baby spa di Desa Minomartani Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kata Kunci : baby spa, kualitas tidur, bayi usia 3-12 bulanSleep Quality Differences Between Babies Aged 3-12 Month who Got the Baby Spa and Those Who didn’t Get the Baby Spa AbstractBaby spa is one of the methods to treat sleep disorder in babies. Results of a preliminary study showed that parents of six babies who took their children to ‘Dhian’ baby spa stated that their babies can sleep easily. Based on a preliminary study at Minomartani Health Service found out that parents of six babies stated that their children often cried at night and were easily awaken when sleeping. The aim of the study was to know determine sleep quality differences between babies aged 3-12 month who got the baby spa and those who didn’t get the baby spa in Minomartani Village, Ngaglik District, Sleman Regency, Yogyakarta. This is a quasi-experiment research with a two group pretest and posttest with control group design. The research samples were selected using a total sampling technique, 40 respondents were involved in this research, they were divided into two groups. The research instruments used were the Brief Sleep Index Questionnaires (BISQ). The collected data were analyzed using Mann-Whitney’s test. A statistics test using Mann-Whitney’s test showed that the mean value of the control group was 70.67, and the intervention group’s value was 92.99, with a p-value = 0.000. There is a significant difference in sleep quality in babies aged 3-12 month who got the baby spa and those who didn’t get the baby spa in Minomartani Village, Ngaglik District, Sleman Regency, Yogyakarta. Keyword : baby spa, sleep quality, babies aged 3-12 months
Senam Otak (Brain Gym) Berpengaruh Terhadap Tingkat Stres pada Anak Usia Sekolah Kelas V di SD Negeri Pokoh 1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta Yunita Dikir; Atik Badi&#039;ah; Lala Budi Fitriana
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 4, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.67 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2016.4(2).70-74

Abstract

Learning activities may cause excessive stress IN children. 82.8% of the causes of stress in children in Indonesian are from their very tight routine. Data of the National Commission for Children Protection show an average of 200 cases per month which increases 28%. Brain gym is used as one of the activities to address the issue of stress in children and to improve memory. This research is aimed at identifying the effect of brain gym on stress levels in school-age children of fifth grade at SD Negeri Pokoh 1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. This research is a quasi-experimental research with one-group pre and post-test design. The subjects of the research were all fifth grade students at SD Negeri Pokoh 1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta in 2014, numbering 36 students. Sampling employed a total sampling and data were analyzed using the wilcoxon test. The results showed that the stress level of children before the brain gym given was mostly in the moderate category (50.0%) and after the brain gym given was mostly in the normal category (75.0%). The statistical test using the wilcoxon test generated p-value of 0.000 <0.05. Conclusion, there was a significant effect of brain gym on stress levels before and after treatment in the fifth grade students at SD Negeri Pokoh 1 Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta.
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III Lala Budi Fitriana; Venny Vidayanti
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Back pain experienced by pregnant women results in limited mobility, which hinders the activity of pregnant women such as caring for children, influencing maternal work and insomnia. Low back pain also causes fatigue and irritability. Massage effleurage and deep breath relaxation are alternative Therapies to reduce low back pain in third trimester pregnant women. This study aimed to determine the effect of massage effleurage and deep breathing relaxation on low back pain in third trimester pregnant women. This study was a quasi-experimental design with pre-test and post-test nonequivalent control group. This study involved by 32 respondents who were divided into 2 groups and 16 respondents for each group. This study conducted at Puskesmas Jetis Yogyakarta. The sampling technique was consecutive sampling. The instrument to measured low back pain was Numerical Rating Scale. The Study analysis used paired t-test. The results of the study were the mean pre and post back pain scale in the group given massage effleurage was 4.81 and 2.06. The average pre and post back pain scale in the group given deep breath relaxation was 4.05 and 3.06. The p-value in the massage effleurage group was 0,000. The p-value in the deep breathing relaxation was 0,000. The conclusion of the study was Massage effleurage and deep breathing relaxation were effective intervention to reduce low back pain of pregnant women in the third trimester.