Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Vocatech : Vocational Education and Technology Journal

Analisa Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Metode Bina Marga (Studi Kasus Jalan Ujung Beurasok STA 0+^000 S/D STA 0+^700) Roni Agusmaniza; Ferhan Dimas Fadilla
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 1, No 1 (2019): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v1i0.7

Abstract

Abstrak: Pemanfaatan prasarana jalan sesuai dengan rencana pembangunan jalan, maka perlu dilakukan usaha-usaha pemeliharaan dan penanganan yang harus direncanakan dengan baik terhadap jalan yang rusak. Kerusakan jalan disebabkan antara lain oleh lalu lintas berulang, muatan berlebih, suhu udara, air serta mutu awal produk jalan yang jelek. Tujuan penilitian ini untuk mengetahui jenis kerusakan dan tingkat kerusakan jalan pada jalan Ujong Beurasok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode bina marga. Langkah awal penelitian  ini menghitung lalu lintas harian rata-rata dan mengelompokkan data hasil survei sesuai dengan jenis kerusakan jalan. Selanjutnya menilai dan menjumlahkan setiap jenis kerusakan jalan. Lalu menetapkan nilai kondisi jalan dan menghitung nilai prioritas kondisi jalan. Hasil penelitian kerusakan jalan didapatkan jenis kerusakan jalan yaitu pelempasan butir sebanyak 11 buah dengan luas 4.185.924 cm2 (13,29%), retak kulit buaya sebanyak 13 buah dengan luas 353.185,5 cm2 (1,121%), retak pinggir sebanyak 3 buah dengan luas 104.400 cm2 (0,331%), retak memanjang sebanyak 1 buah dengan luas 2000 cm2 (0,006%), tambalan  sebanyak 12 buah dengan luas 244.221 cm2 (0,775%) dan lubang sebanyak 14 buah dengan luas 193.293,74 cm2 (0,613%) dan volume 1.082.898,56 cm3. Dari hasil perhitungan Urutan Prioritas didapat nilai sebesar 8 menanda bahwa jalan Ujung Beurasok Kecamatan Johan Pahlawan STA 0+000 s/d 0+700 dapat dimasukan kedalam program pemeliharaan rutin. Kata kunci : Kerusakan Jalan, Metode Bina Marga Abstract : The utilization of road infrastructures in accordance with road development plans requires maintenance and handling efforts that must be planned well against the damaged roads. Road damage is caused by the repeated traffic, overload, air temperature, water, and the initial quality of the poor road product. This research aims to determine the type of damage and damage level of road on Ujong Beurasok Road. The method used in this research is the method of Bina Marga. The initial step of the study calculated average daily traffic and grouped the survey result data according to the type of road damage. Type of road damage are graded and summed. The road condition value is set, and the priority value of the road condition is calculated. The damagaes found are 11 sections of loose grain with an area 4.185.924 cm2 (13.29%), 13 sections of alligator cracking with an area of 353.185,5 cm2 (1.121%), 3 sections of cracked edges with an area of 104.400 cm2 (0.331%), 1 elongated crack with an area of 2000 cm2 (0.006%), 12 sections of patch with an area of 244,221 cm2 (0.775%) and 14 pieces of holes with an area of 193.293,74 cm2 (0.613%) and the volume of 1.082.898,56 cm3. The calculation of priority order obtained the value of 8 indicating that Beurasok Road of Johan Pahlawan district STA 0 + 000 S/D 0 + 700 should be considered in the routine maintenance program.Keywords: Road damage, Bina Marga method
PEMETAAN TOPOGRAFI MENGGUNAKAN TOTAL STATION PADA KOMPLEK SEKOLAH TERPADU TEUKU UMAR ACEH BARAT Ferdiansyah Novriza; Roni Agusmaniza
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 2, No 1 (2020): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v2i1.42

Abstract

Mapping is a very important part of the work in the field of development, especially in modern times. Accurate and good mapping will also produce good data, so that it can be used as a reference in the field of development both in small, medium and large scale. Therefore, in carrying out the mapping, the tools used should be able to apply the correct measurement techniques. The total station is one of the tools used in the mapping. The total station is a digital device capable of measuring distances and angles simultaneously and can record data electronically. This mapping aims to map a plot of land with the output produced in the form of a topographic map of the Teuku Umar Integrated School Complex (STTU), West Aceh Regency. The measurement method uses Sokkia Total Station Type CX 103 using a prism and data processing uses PC-CDU software, SOKKIA Link SOKKIA Tools, and Land Desktop. The measurement results obtained the original land surface elevation data with an area of 8645 m2. The lowest point of the land surface is at P9 point with an elevation of 2.01 m. This is because the area is a swampy area. While the highest ground level elevation is at the BM point with an elevation of 3.00 m. This is because the area is a hilly land surface. Pemetaan merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting pada bidang pembangunan, khususnya di zaman modern ini. Pemetaan yang akurat dan baik akan menghasilkan data-data yang baik pula, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam bidang pembangunan baik dalam skala kecil, menengah maupun besar. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pemetaan hendaknya menggunakan alat yang mampu mengaplikasikan teknik-teknik pengukuran yang benar. Total station merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pemetaan tersebut. Total station merupakan alat digital yang mampu mengukur jarak dan sudut secara sekaligus dan dapat merekam data secara elektronik. Pemetaan ini bertujuan untuk memetakan suatu bidang tanah dengan output yang dihasilkan berupa peta topografi Komplek Sekolah Terpadu Teuku Umar (STTU) Kabupaten Aceh Barat. Metode pengukuran menggunakan alat Total Station Sokkia Tipe CX 103 dengan menggunakan prisma dan pengolahan data menggunakan software PC-CDU, SOKKIA Link SOKKIA Tools, dan Land Dekstop. Hasil pengukuran didapatkan data elevasi permukaan tanah asli dengan luas 8645 m2. Titik terendah permukaan tanah berada pada titik P9 dengan elevasi 2,01 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan daerah rawa-rawa. Sedangkan elevasi tertinggi permukaan tanah berada pada titik BM dengan Elevasi 3,00 m. Hal ini disebabkan pada daerah tersebut merupakan permukaan tanah yang berbukit.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Bersertifikasi terhadap Kesuksesan Proyek Konstruksi di Kota Banda Aceh Aldina Fatimah; Akmal Akmal; Roni Agusmaniza; Cut Yeni Rahmah
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 5, No 1 (2023): Oktober
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v5i1.135

Abstract

Sertifikat Kompetensi Kerja-Konstruksi (SKK-K) menjadi salah satu parameter yang dibutuhkan oleh seorang tenaga kerja pada kegiatan konstruksi. Sertifikat terbagi menjadi 9 jenjang; jenjang 1 sampai dengan 3 (Operator), jenjang 4 sampai dengan 6 (Teknisi atau Analis) dan jenjang 7 sampai dengan 9 (Ahli). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan untuk mengetahui faktor dominan serta untuk mempengaruhi tenaga kerja bersertifikasi terhadap kesuksesan proyek konstruksi. Analisis data yang digunakan uji validitas, uji reliabilitas, deskriptif, korelasi dan analisis regresi linear berganda menggunakan software SmartPLS versi 3.0, (SPSS) versi 26. Responden berjumlah 36 sampel dan teknik sampling yang digunakan digunakan purposive sampling. Dari hasil uji validitas diperoleh ke 5 variabel valid. Dari hasil uji reliabilitas semua variabelnya reliabel. Analisis deskriptif diperoleh nilai mean tertinggi pada X3 (Pengetahuan) sebesar 4,472 bahwasannya pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan proyek konstruksi. Hasil korelasi diperoleh nilai tertinggi pada X4 (Lingkungan Kerja) sebesar 0,659 dengan korelasi kuat dengan bentuk hubungannya positif (+), semakin tinggi lingkungan kerja maka semakin tinggi juga kesuksesan proyek konstruksi, jadi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan proyek konstruksi. Y= 9,713+0,087X1+0,512X2+0,570X3+0,597X4–0,222X5; Konstanta sebesar 9,713 yang artinya jika (X1), (X2), (X3), (X4), (X5) nilainya sebesar 0, maka kesuksesan proyek konstruksi (Y) diperoleh sebesar 9,713. Disiplin (X1), maka kesuksesan proyek konstruksi akan mengalami kenaikan 8,7%. Pelatihan (X2), maka akan mengalami kenaikan 51,2%. Pengetahuan (X3), maka mengalami kenaikan 57,0%. lingkungan kerja (X4), maka akan mengalami kenaikan 59,7%. Motivasi (X5), maka kesuksesan proyek konstruksi akan mengalami penurunan sebesar 22,2%.