Kurniadji, Kurniadji
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODIFIKASI ASPAL KERAS STANDAR DENGAN BITUMEN ASBUTON HASIL EKSTRAKSI Kurniadji, Kurniadji
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 25 No 2 (2008)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.41 KB)

Abstract

Dalam kurun waktu belakangan ini, terdapat isu mengemuka pada pekerjaan peraspalan di Indonesia yaitu tidak tercapainya umur rencana perkerasan jalan akibat kerusakan dini berupa alur dan deformasi plastis. Hal ini diprediksi karena campuran beraspal yang digunakan tidak memadai untuk mendukung beban lalu-lintas yang salah satunya diakibatkan dari aspal yang digunakan tidak mempunyai kemampuan untuk ditempatkan pada temperatur tinggi, (sekitar 70oC) yang diindikasikan dari nilai indeks penetrasi (Penetrati on Index, PI) dan kelas kinerja (Performance Grade,PG) yang rendah. Untuk meningkatkan nilai PI dan nilai PG aspal keras standar telah dilakukan kajian penggabungan aspal keras yang mempunyai penetrasi 63(dmm) dan titik lembek 49,9oC dengan bitumen asbuton hasil ekstraksi yang mempunyai nilai penetrasi 28 (dmm) dan titik lembek 64,8oC Berdasarkan persamaan, hasil penggabungan aspal keras standar pen 60 dengan bitumen asbuton meningkatkan nilai PI dari -1,01 pada 0% bitumen asbuton menjadi +0,61 pada 100% bitumen asbuton dan dari PG56 menjadi PG95, namun yang diperlukan di negara kita berdasarkan temperatur tertinggi perkerasan yang ada, aspal modifikasi yang diperlukan adalah aspal dengan PG72 dan PI = 0 yang dapat diperoleh dari penggabungan 31,2% bitumen asbuton dengan 68,8% aspal keras standar. Menggunakan persamaan baku, untuk bitumen asbuton 0% diperoleh nilai kekakuan aspal 9,5 MPa dan nilai kekakuan campuran 3155 Mpa. Untuk 31,2% bitumen asbuton dan 68,8% aspal keras standar, diperoleh nilai kekakuan bitumen 16,4 MPa dan kekakuan campuran beraspal 3707 Mpa, dengan meningkatnya nilai kekakuan, terjadi peningkatan umur dari 4,26 tahun menjadi 5,61 tahun. Kata kunci : Indeks Penetrasi, kelas kinerja, Asbuton, Kekakuan
TINJAUAN PENAMBAHAN ASBUTON DALAM CAMPURAN BERASPAL PANAS DARI SEGI TEKNIS DAN FINANSIAL Kurniadji, Kurniadji; Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 23 No 3 (2006)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.16 KB)

Abstract

Dalam kurun waktu belakangan ini terdapat dua isu mengemuka pada pekerjaan peraspalan di Indonesia yaitu: pertama adalah kebutuhan aspal nasional yang tidak dapat dipenuhi pemasok dalam negeri sehingga perlu mengimpor. Isu kedua adalah tidak tercapainya umur rencana akibat kerusakan premature (dini) yang diindikasikan karena campuran yang digunakan tidak memadai untuk mendukung beban lalu-lintas. Salah satu cara mengurangi impor aspal sekaligus memperbaiki kinerja campuran beraspal adalah memanfaatkan Asbuton yang dahulu biasa disebut Butas, ditambang di Buton yang merupakan daerah dengan deposit aspal alam terbesar di dunia yaitu sekitar 677 juta ton atau setara dengan sekitar 170 juta ton aspal minyak. Dari jumlah deposit tersebut paling banyak terdapat di daerah Lawele yaitu sekitar 30% atau 210 juta ton setara dengan 70 juta ton aspal minyak yang belum dikembangkan secara maksimal, karena selama ini yang ditambang dan dikembangkan baru dari daerah Kabungka dengan deposit sekitar 60 juta ton. Dengan kandungan bitumen dalam Asbuton Lawele sampai 30%, dengan mempertimbangkan rasio bitumen filler, akan dihemat penggunaan aspal minyak sampai sepertiga dari penggunaan aspal dalam campuran sehingga dari perkiraan impor 600.000 ton akan dihemat sekitar 400.000 ton aspal minyak atau menghemat devisa sekitar $ 100 juta setiap tahun Dari kajian yang telah dilakukan, menunjukkan campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton mempunyai beberapa keunggulan, yang paling menonjol adalah naiknya stabilitas dinamis dari 1457 lint/mm menjadi 2743 lint/mm untuk 5% Asbuton, 3283 lint/mm untuk 10% Asbuton, dan modulus resilien dari 2302 MPa tanpa Asbuton menjadi 3480 MPa untuk 5% Asbuton dan 5163 MPa untuk 10% Asbuton. Disamping itu dari perhitungan simulasi berdasarkan kondisi existing road dan modulus resilien tertentu dari campuran beraspal, karena tebal yang lebih tipis dengan umur rencana yang sama atau beban kumulatif lalu lintas yang sama, lapisan beraspal dengan Asbuton mempunyai harga konstruksi lebih murah sekitar 20% dibandingkan lapisan beraspal tanpa Asbuton, meskipun harga satuan dalam ton lebih tinggi sekitar 3,7% untuk 5% Asbuton dan 7,3% untuk 10% Asbuton, dengan harga per ton Asbuton adalah Rp.750.000,-. Agar harga satuan per ton campuran beraspal panas yang ditambah Asbuton setara dengan harga per ton tanpa Asbuton, harga Asbuton seyogianya Rp.540.000,- per ton di lokasi pengguna.
PERHITUNGAN NILAI IRI MENGGUNAKAN MODEL IRRE DENGAN SIMULASI BERBAGAI VARIANSI KONDISI PERMUKAAN Radia, Effendi; Yamin, R. Anwar; Kurniadji, Kurniadji
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 26 No 1 (2009)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2313.564 KB)

Abstract

Kekasaran permukaan merupakan salah satu parameter penting dalam manajemen pemeliharaan jalan, oleh karena itu karakteristik kekasaran itu penting untuk dipahami. Selama ini tidak pernah diketahui sejauh mana pengaruh suatu bentuk dan dimensi profil tertentu dari permukaan jalan terhadap nilai kekasaran permukaan. Paper ini mendiskusikan pengaruh berbagai variasi bentuk dan dimensi profil permukaan terhadap nilai kekasaran permukaan jalan yang dinyatakan dama IRI, dengan menggunakan model perhitungan IRI dari IRRE.