Sulassih, .
Sekolah Vokasi, Jalan Kumbang No.14, Kampus IPB Cilibende, Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University), Bogor, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbanyakan Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Menggunakan Sistem Fotoautotrofik dengan Berbagai Konsentrasi Gula dan Jumlah Ventilasi Inda Hidayati Rachmani; Arifah Rahayu; Sulassih
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 49 No. 2 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.981 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i2.35576

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak atsiri. Perbanyakan nilam secara in vitro dilakukan sebagai upaya memenuhi permintaan pasar. Penggunaan sistem fotoautotrofik pada kultur in vitro dilakukan melalui pengaturan konsentrasi gula dan jumlah ventilasi untuk mendapatkan pertumbuhan bibit terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2020. Bahan tanaman yang digunakan berupa planlet steril nilam varietas Tapak Tuan koleksi BALITTRO. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan kelompok Lengkap Teracak dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi gula (10, 20, dan 30 g L-1) dan faktor kedua adalah jumlah ventilasi (0, 2, dan 4 lubang). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan konsentrasi gula dan jumlah ventilasi berpengaruh terhadap jumlah eksplan berkalus dan jumlah daun tanaman nilam. Hasil terbaik dalam multiplikasi tanaman nilam menggunakan media penambahan 20 g L-1 gula tanpa ventilasi yang meningkatkan jumlah daun sebanyak 9-61% dan jumlah buku sebanyak 20% pada 6 MSP dibandingkan perlakuan lainnya. Pemberian ventilasi 2 lubang meningkatkan jumlah akar 10-20%, jumlah dan kerapatan stomata 28-57% pada 6 MSP dibandingkan perlakuan lainnya. Peningkatan jumlah akar, jumlah dan kerapatan stomata pada eksplan yang tumbuh dalam sistem fotoautotrofik secara in vitro menunjukkan kemampuan untuk mengintegrasikan lingkungan dan diduga lebih mampu bertahan pada aklimatisasi untuk produksi bibit. Kata kunci: aklimatisasi, fotosintesis, in vitro, pengakaran, stomata
Konservasi In Vitro Pisang Kepok Unti Sayang (Musa balbisiana) Melalui Pertumbuhan Minimal pada Berbagai Media Ogie Satriadi; Darda Efendi; . Sulassih
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 1 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.488 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i1.15888

Abstract

Pisang kepok Unti Sayang memiliki kandungan karbohidrat 30% sehingga berpotensi sebagai bahan pangan alternatif. Pisang kepok Unti Sayang juga merupakan tanaman yang lebih tahan terhadap serangan penyakit layu darah. Ketersediaan bibit dari anakan pisang di lapang yang terbatas jumlahnya berpotensi menyebabkan punahnya pisang jenis ini. Konservasi secara in vitro merupakan solusi dalam memelihara ketersediaan bibit yang lebih aman, lebih efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi media yang optimal dalam upaya penyimpanan eksplan pisang kepok Unti Sayang dengan cara meminimumkan pertumbuhan menggunakan retardan paclobutrazol dan osmoregulator manitol serta mengevaluasi daya regenerasi pasca penyimpanan. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor berupa komposisi media yang terdiri dari dua macam media, yang  pertama adalah  MS+ PVP (Polivinylpyrrolidone ) +  paclobutrazol ( 0, 2, 4 dan  6 ppm),  serta  MS+ PVP  + manitol (0, 20 dan 40 ppm). Eksplan disimpan selama 18 minggu pengamatan pada media pertumbuhan minimal, selanjutnya eksplan disubkultur dalam media regenerasi   MS + 2 ppmBA dan diamati selama 4 minggu. Konsentrasi media terbaik untuk meminumkan pertumbuhan eksplan adalah MS+ PVP ditambah paclobutrazol 6 ppm memberikan nilai rata-rata pertumbuhan yang paling rendah dengan  jumlah tunas sebanyak 0.33, tinggi eksplan  0.39 cm,  jumlah akar  0.22 dan  jumlah daun 0.00.  Jika dibandingkan dengan pertumbuhan tertinggi yang terdapat pada tunas 1.11 (kontrol), tinggi 1.73 cm (kontrol),  jumlah akar 1.11 (paclobutrazol 2 ppm) dan jumlah daun 0.44 (kontrol).  Jadi konservasi in vitro pada perlakuan 6 ppm adalah perlakuan yang paling optimal dalam meminimumkan pertumbuhan eksplan hingga 18 minggu.
Peningkatan Nilai Tambah Usaha Olahan Keripik Pisang di Desa Tenajar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat . Hartoyo; Sutrisno Koswara; . Sulassih
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2019): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.5.3.251-257

Abstract

The objectives of this community service activity are to: 1) Increase knowledge and skills in processing banana chips through training for community groups in the Pesantren (Islamic Boarding School) of Syubbanul Yaum, Tenajar Village, and 2) Analyze the added value of banana chips processing. The activities were carried out during July–September 2019 (3 months) with several activities that began with preparation, training on making banana chips, and technical assistances. The results of the training activities showed that there were knowledge improvement of training participants in terms of: selection the quality of material (by 63.16), innovation in the form of banana chips (by 89.47), and innovation in the taste of banana chips (by 26.32). The skills of participants have been improved to apply innovation in the terms of form and flavor of banana chips. The innovations in the form of chips include; wasp nests, elongated, sloped, rounded, jagged and rounded jagged, while flavored innovations include; cheese, chocolate, green tea, palm sugar, spicy and savory. The ability of participants to make banana chips with a thickness of 1–2 mm was increased by 26.32 by using various shapes of knives. The result of value added analysis shows that the processing of banana chips can provide economic added value of IDR 8,000/kg with a value added ratio of 53.30% of the sales value. The profit of banana chips business reached IDR 5,200/kg with a profit ratio of 65%. There is, therefore, the processing of banana chips is a suitable business for community groups in managing Pesantren to foster the economic independence of Pesantren and village communities.
Comparison of Deoxyribose Nucleic Acid Purification Methods of Mangosteen (Garcinia mangostana L.) and Its Relatives Sulassih Sulassih; Edi Santosa
Buletin Agroteknologi Vol 1 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.083 KB) | DOI: 10.32663/ba.v1i2.1469

Abstract

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) and its relatives (Garcinia hombroniana, Garcinia celebica, Garcinia forbesii, Garcinia malaccensis, Garcinia porecta, Garcinia subeliptica, Chalophylum inophylum) contain polyphenol compound. The polyphenol compound makes pure deoxyribose nucleic acid is difficult to reveal. The aim of this research was to find the deoxyribose nucleic acid purification method of mangosteen leaves and its relatives. The research was conducted from January to August 2015 at the Center of Horticultural Tropical Studies Laboratory, Bogor Agricultural University. The mangosteen leaves were isolated based on cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB) buffer extraction added by 2X chloroform isoamyl alcohol (CIAA 24:1), 3X CIAA 24:1, and sliced gel purification using Fermentas kit extraction. The result showed that CTAB added by 2X CIAA was the best treatment for Garcinia mangostana L. and its relatives for purification of deoxyribose nucleic acid. This modified method produced an apparent amplified polymerase chain reaction using PKBT7 inter simple sequence repeat marker. It was applicable to evaluate genetic diversity interspecies.
APLIKASI GIBERELIC ACID (GA3) TEKNIS DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) Sulassih Sulassih; Naekman Naibaho
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 1, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.756 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v1i2.278

Abstract

Peningkatan kualitas buah manggis dapat dilakukan dengan aplikasi Gibberellic Acid (GA3) pada koleksi tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) di Kebun Percobaan Tajur dan Pasirkuda Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor yaitu aplikasi Gibberellic Acid (GA3) teknis dengan taraf 0, 50, 100 dan 150 ppm yang diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Larutan Gibberellin (GA3) diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada bunga di sore hari. Penyemprotan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada umur bunga satu minggu sebelum mekar, bunga mekar dan satu minggu setelah mekar. Aplikasi penyemprotan Gibberellic Acid (GA3) teknis menunjukkan tidak berbeda nyata pada kriteria diameter buah, panjang buah, panjang tangkai buah, bobot buah dan padatan total terlarut baik buah dari Kebun Tajur maupun Kebun Pasirkuda. Kriteria ukuran buah manggis dapat disesuaikan dengan kriteria pasar yang tersedia. Buah manggis dari Kebun Pasirkuda memiliki kriteria sesuai pasar Malaysia, Thailand maupun Australia pada kriteria diameter buah, bobot buah dan total padatan terlarut, sedangkan buah hasil Kebun Tajur dapat digolongkan ke dalam mutu standar kelas tiga pada ASEAN standar.