Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Teknik Mesin "TEKNOLOGI"

Analisis Pengaruh Media Pendingin terhadap Struktur Mikro Sambungan Pengelasan Baja AISI 1045 pada Proses Las MIG - Djuanda; Nurlaela Latief; Asmah Adam; Muhammad Syahril
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 22, No 1 APR (2021): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur mikro material baja AISI 1045 yang telah mengalami proses pengelasan yaitu las MIG kemudian dilakukan proses quenching menggunakan media pendingin air garam, radiator coolant, air mineral. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar dan di laboratorium Metalurgi Fisik Fakultas TeknikUniversitas Hasanuddin. Sampel dari penelitian ini sebanyak 12 spesimen, 9 spesimen dilakukan proses quenching dengan 3 variasi media pendingin dan 3 spesimenl tanpa media pendingin. Data dari hasil penelitian dengan rata-rata butir struktur mikro baja AISI 1045 yaitu 11,16 untuk media pendingin air garam, 11,14 untuk media pendingin radiator coolant, 10,74 untuk media pendingin air mineral, dan tanpa media pendingin 10,53. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil proses quenching terdapat perubahan butir struktur mikro antara sampel yang menggunakan media pendingin dengan sampel tanpa media pendingin.Kata Kunci : Uji Impak, Metode Charpy, Besi Plat ST42, Temperatur
Studi Termodinamika Air, Methanol dan Ethanol untuk Aplikasi Kolektor Surya Menggunakan Pipa Kalor Djuanda Djuanda; Amiruddin Amiruddin; Muhsin Z. Muhsin
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 16, No 1 Apr (2017): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.972 KB)

Abstract

Salah satu alat yang dapat mengubah radiasi matahari menjadi bentuk energi termal adalah kolektor surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima kolektor surya tidak kontinyu tetapi berfluktuasi karena adanya hambatan cuaca. Salah satu cara untuk mengatasi fluktuasi radiasi maka digunakan kolektor surya pipa kalor uap bersirkulasi, sehingga kalor dapat segera dipindahkan secara cepat. Fluida kerja yang dipergunaan juga bersifat khusus, oleh karena itu diperlukan kajian khusus mengenai sifat termodinamika dari fluida kerja yang digunakan. Kajian meliputi sifat entalpi, tekanan, konduktifitas, dan viskositas fluida. Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengkaji sifat termodamika menghasilkan beberapa studi fluida kerja yaitu air, methanol dan ethanol. Temperatur fluida diberikan antara 30 sampai 100⁰C. Dengan meningkatnya temperatur fluida maka tekanan dan entalpi fluida akan semakin tinggi sedangkan viskositas akan menurun. Entalpi uap dari fluida cenderung konstan seiring dengan meningkatnya temperatur. Entalpi terbesar dihasilkan oleh air kemudian oleh ethanol dan methanol. Kata kunci: absorbsi, pendingin, hidrokarbon, mineral oil, termofisik
Pengaruh Kondisi Kalor Masukan Evaporator Terhadap Unjuk Kerja Pompa Kalor Temperatur Tinggi . Djuanda
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 2 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi kalor masukan pada evaporator sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja pompa kalor. Kajian analitis telah dilakukan dengan dua variabel utama yaitu temperatur  dan beban masukan pada evaporator. Refrigeran yang digunakan dalam studi ini adalah isobutana (R-600a). Kajian ini berguna sebagai penentuan kondisi kerja evaporator pada pompa kalor temperatur tinggi berbantuan pemanas energi surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk kompresor dengan tekanan kerja maksimum 25 bar maka tempeatur evaporator maksimum yang dibolehkan untuk rasio tekanan PR = 3 tidak boleh melebihi 60 °C. Sedangkan untuk PR = 2,5 tidak boleh melebihi temperatur 67 °C, untuk PR = 2 tidak boleh melebihi 78 °C, dan PR = 1,5 temperatur evaporator maksimum yang diizinkan dapat mencapai 90 °C. Koefisien performansi (COP) pompa kalor akan semakin kecil jika temperatur evaporator dan rasio tekanan semakin meningkat. Terdapat hubungan polinomial antara temperatur evaporator, rasio tekanan dan COP pompa kalor. Kata kunci: Pompa kalor temperatur tinggi, koefisien performansi, rasio tekanan
Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Kota Makassar Soetyono Iskandar; Djuanda Djuanda
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 19, No 1 Okt (2018): JURNAL TEKNIK MESIN TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.544 KB)

Abstract

Kendaraan-kendaraan bermotor di Kota Makassar meliputi sebagian besar gas buang yang harus berada pada standar konsentrasi di dalam penelitian ini itu ditunjukkan lebih tinggi daripada titik batas yang dinyatakan oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi gas buang kendaraan bermotor dan konsentrasi gas yang berbeda yang dibuang oleh kendaraan-kendaraan bermotor dan upaya-upaya dan strategi-strategi pengendalian untuk mengatasi buangan itu. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan di kota Makassar. Penelitian ini mencakup metode survei yang dapat dilihat, dengan populasi penelitian ini terdiri atas semua kendaraan bermotor di Kota Makassar dan teknik pengambilan sampel menggunakan insidental yang mengambil 146 kendaraan bermotor. Gas buang kendaraan-kendaraan diukur dalam penguji emisi AVL tipe 4000 dan data dianalisis dalam statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) gas buang adalah CO, CO2, HK dan NO2 dari kendaraan-kendaraan bermotor di Makassar lebih tinggi daripada titik batas, kecuali CO (2) konsentrasi gas yang berbeda adalah CO, CO2, HK dan NO2 dibuang oleh kendaraan-kendaraan bermotor di kota Makassar.Kata Kunci : Emisi gas, kendaraan bermotor, Kota Makassar
Analisis Unjuk Kerja (COP) Mesin Pendingin Hibrid dengan Menggunakan Refrigeran R-22 Muhsin Z. Muhsin; Djuanda Djuanda; A. Ramli Rasyid; Munandar Munandar
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 17, No 1 Okt (2017): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.332 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh unjuk kerja mesin pendingin hibrid dengan menggunakan refrigeran R-22. pengujian dilakukan dengan pengukuran temperatur dan tekanan pada beberapa titik dari rangkaian mesin pendingin hibrid. Perhitungan COP dilakukan dengan menggunakan siklus kompresi uap hibrid. Sifat termodinamika di peroleh dengan mengguanakan software Refprop. Dari hasil pengujian diperoleh rata-rata COP mesin pendingin hibrid 6,241 selama 150 menit pengujian. Sementara untuk mesin pendingin mode standar sendiri diperoleh  rata-rata COP sebesar 5,096 selama 150 menit pengujian.Kata Kunci: Unjuk kerja (COP), Mesin pendingin hibrid, Refrigeran R-22. 
Analisis Kekuatan Bending Komposit Berbahan Limbah Serat Kelapa Muda dengan Perbandingan Komposisi Resin Epoxy dan Serat 50 Persen Badaruddin Anwar; Djuanda -; Erika Safitri
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 23, No 1 OKT (2022): Jurnal Teknik Mesin Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi serat pada komposit berbahan dasar serat kelapa muda kering terhadap kekuatan bending. Spesimen dibentuk sesuai standar uji bending ASTM D790 kemudian diuji bending menggunakan mesin uji bending merek Autograph Shimadzu dengan tipe Universal Testing Machine. Dengan fraksi volume yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fraksi volume 50% serat : 50% resin. Hasil penelitian kekuatan bending pada material komposit berbahan dasar serat kelapa muda kering Kekuatan bending pada fraksi volume 50% serat : 50% resin yaitu sebesar 27,579146 N/mm².
Analisis Kekuatan Tarik dan Lentur pada Spesimen Fiber Glass yang Direndam dalam 3 Media Berbeda Ahmad Ahmad; Djuanda Djuanda
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga material komposit dapat mempunyai umur yang panjang. Salah satunya adalah sifat air. Sifat air laut dan air sungai berbeda dalam hal sifat-sifat kimia dan sifat fisika, termasuk konsentrasi antara keduanya. Perbedaan Konsentrasi menyebabkan perbedaan PH air. Adanya perbedaan tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh perendaman beberapa jenis air terhadap sifat kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit fiber glass. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan penggunaan komposit fiber glass untuk digunakan pada struktur produk yang digunakan di laut maupun di sungai. Selain itu dari penelitian ini akan diperoleh sifat tarik dan lentur fiber glass yang telah direndam dalam beberapa jenis air seperti air laut, air tawar dan air suling sebagai acuan dalam penggunaannya baik di laut maupun di sungai.Dari penelitian ini diperoleh bahwa penurunan kekuatan tarik dan lentur specimen yang direndam dalam air laut mempunyai prosentase yang lebih besar dibanding yang direndam dalam air tawar atau sungai dan air suling. Prosentase penurunan kekuatan tarik mencapai 19.81% sedangkan penurunan kekuatan lentur mencapai 16.83 sedangkan perendaman air tawar dan suling prosentasenya dibawah perendaman air laut.
Modifikasi Volume Ruang Bakar Kompor Briket Batubara Tipe Pendek Untuk Rumah Tangga Nurlaela Latief; Djuanda -; Icu Sugiarto; Muh. Wahyu Eka Hasti
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 24, No 1 APR (2023): Jurnal Teknik Mesin TEKNOLOGI
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Modifikasi volume ruang bakar kompor briket batubara tipe pendek untuk rumah tangga bertujuan untuk meningkatkan unjuk kerja kompor briket batubara yang ada dimasyarakat. Metode pengujian dilakukan pada dua jenis kompor yaitu kompor briket batubara pembanding dan kompor briket batubara hasil modifikasi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, kompor briket batubara hasil modifikasi lebih unggul dibandingkan kompor sebelum modifikasi dilihat dari sistem penyalaan awal yang lebih konstan, yaitu 5 menit, proses memasak berlangsung dengan cepat (1,5 liter air) dalam waktu 5 menit dan volume air yang dapat dipanaskan 19,5 liter untuk hasil berikutnya. Sedangkan kompor batubara sebelum dimodifikasi penyalaan awal lebih cepat, yaitu 4-7 menit, proses masak (1,5 liter air) dalam waktu 5-7 menit akan tetapi waktu yang dibutuhkan tidak konstan. dan volume air yang dapat dipanaskan 9 liter untuk 19 biji briket Disamping itu kompor nasil modifikasi memiliki diameter ruang bakar yang lebih besar sehingga dapat menggunakan briket yang lebih banyak dan waktu untuk menghabiskan briket pada proses memasak lebih lama dibandingkan dengan kompor sebelum modifikasi yamg lebih kecil sehimgga daya tampung briket lebih sedikit. Kelebihan lain dari kompor hasil modifikasi adalah dari desain lubang pengarah unggun (penutup emizi) yang lebih baik karena diperbesar yang berpengaruh terhadap kecepatan penyalaan dan proses memasak serta menjaga emizi zat terbang yang berlebihan dibandingkan dengan kompor sebelum modifikasi yang memiliki lubang pengarah unggun lebih kecil sehingga proses penyalaan awal dan memasak tidak konstan dan emizi (asap) yang dihasilkan lebih banyak dengan demikian kompor briket batubara hasil modifikasi lebih efisien dan tidak beresiko untuk rumah tangga.