Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KARAKTERISTIK SIFAT FISIS BATUAN NIKEL DI SOROWAKO SULAWESI SELATAN Sujiono, E. H.; Diantoro, M.; -, Samnur
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 10, No 2 (2014): July 2014
Publisher : Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v10i2.3452

Abstract

Sulawesi Selatan memiliki cadangan nikel berlimpah di daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, yang sampai saat ini masih terikat kontrak karya dengan P.T. Vale Indonesia. Potensi nikel dalam jumlah besar dan terus bertambah sehingga dalam proses produksi dan eksplorasinya harus tepat, ramah lingkungan agar memiliki nilai ekonomi tinggi. Data yang dilaporkan dalam penelitian ini berupa hasil karakterisasi komposisi unsur, senyawa dan kekerasan batuan nikel. Pemilahan dan penyiapan sampel dilakukan secara manual dalam ukuran 2 cm x 2 cm x 0,5 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa komposisi utama dari batuan nikel didominasi oleh nikel (Ni) dan silikon (Si). Kekerasan batuan nikel mencapai 130 sampai 155 HVN-100 serta temperatur transisi gelas pada kisaran 9000C. Berdasarkan data ini, batuan nikel potensial untuk diolah secara industri.ABSTRACTSouth Sulawesi has abundant reserve of nickel in Sorowako, East Luwu, which is still in the status of work contract bond with P.T. Vale, Indonesia. The huge nickel potential of the area and the growing production brings the need to process the exploration precisely and friendly to generate high economic value. The data reported in this study are characterization result of the elements composition, compounds and hardness of the nickel ore. Samples were prepared manually, each in size of 2cm x 2cm x 0,5cm. The analysis showed that the main composition of the nickel ore was dominated by nickel (Ni) and silicon (Si). Nickel ore hardness reaches 130 to 155 HVN-100 as well as the glass transition temperature in the range of 9000C. Based on the data found, the nickel ores are furthermore processable industrially.
STUDY ON PHYSICAL-CHEMICAL PROPERTIES OF FURNACE-NICKEL-SLAG POWDER FOR GEOPOLYMER APPLICATION Samnur, S.; Husain, H.; Zulfi, A.; Sujiono, E. H.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 12, No 2 (2016): July 2016
Publisher : Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v12i2.4728

Abstract

This research aims to prepare powder of nickel slag from furnace machine, identify, and analyze of the elements or compounds containing in the sample. The data retrieval was done with the analysis of elemental composition, phase microstructures, crystal size, distribution, and composition mapping of the samples by using XRD, Rigaku Miniflex II, and SEM-EDS, Tescan Vega-3. XRD result indicates that the formation which the similar to amorphous phase was identified and the formation at peak 2θ = 28.01° is identified as the low quartz (SiO2). FWHM 0.18° was obtained using microcal origin 6.0 and average crystal size 53.37 nm was obtained by applying Scherer equation. SEM results show average grain size of samples which is less than 1μm and maximum to 4μm. Based on EDS result, the main constituent elements are Si 32.86 wt%, Mg 19.40 wt%, and Fe 32.03 wt%, respectively.Penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan bubuk slag nikel yang berasal dari furnace, yang dilanjutkan dengan mengidentifikasi dan menganalisis unsur atau paduan yang terkandung di dalamnya. Data diperoleh dengan melakukan analisis terhadap komposisi unsur, fasa mikrostruktur, ukuran Kristal, distribusi dan komposisi paduan dari sampel bubuk slag nikel furnace dengan menggunakan XRD tipe Rigaku Miniflex II dan SEM-EDS tipe Tescan Vega-3. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa formasi yang dihasilkan menyerupai fase amorf dan formasi yang terbentuk pada puncak 2θ = 28.01° diidentifikasi sebagai low quartz (SiO2). Dengan menggunakan microcal origin 6.0 diperoleh FWHM 0.18 ° dan menggunakan persamaan Scherer diperoleh rata-rata ukuran kristal 53.37 nm. Hasil pengukuan SEM menunjukkan bahwa rata-rata ukuran butir dari sampel bubuk slag nikel furnace bervariasi antara minimal 1μm dan maksimum 4 μm. Berdasarkan pengukuran EDS diperoleh secara berturut-turut bahwa unsur utama penyusun paduan slag nikel furnace adalah Si 32.86 wt%, Mg 19.40 wt%, dan Fe 32.03 wt%.
Analisis Tegangan Lentur ST 42 Pada Proses Pengelasan Melalui Proses Pendinginan yang Bervariasi ., Samnur; ., Mursalim; Mahande, Ridwan Daud
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 2 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengujian bending dengan menggunakan mesin uji universal di Laboratorium Uji Bahan Teknik Mesin UNM terhadap spesimen ST 42 yang sebelumnya telah melalui proses penyambungan dengan las kemudian didinginkan dengan media pendingin yang berbeda. Kampuh las yang akan diuji adalah kampuh las V yang merupakan jenis kampuh las yang paling banyak dipakai dalam dunia konstruksi dan media pendingin yang digunakan adalah media pendingin air, oli dan udara.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian, sedangkan analisis inferensial menggunakan analisis anava satu jalur untuk n1 = n2 = n3, dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas berupa uji Chi-Kuadrat dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkanterdapat perbedaan tegangan lentur maksimum dari spesimen dengan jenis pendinginan yang berbeda tersebut, namun berdasarkan hasil analisis data,perbedaan tersebut tidak signifikan atau perbedaannya sedikit sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi. Kata Kunci : Uji Bending, Tegangan Lentur
ANALISIS KESETARAAN NILAI KALOR LPG DENGAN BIOGAS DARI BIODIGESTER SKALA RUMAH TANGGA ., Samnur; Irfan, Andi Muhammad
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas metana terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh metan atau disebut juga bakteri anaerobik yang mengurai sampah-sampah yang mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas LPG (Liquid Petroleum Gas), perbedaanya adalah gas metana mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji memiliki atom C yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan nilai kalaor LPG dengan biogas dari biodigester skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan November 2011 di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor bersih biogas yang dihasilkan dari biodigester skala rumah tangga sebesar 19,8 Joule/cm3, setara dengan 0,33 kg LPG dan masih jauh di bawah nilai kalor LPG, demikian pula dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan biogas. akan tetapi cukup menguntungkan karena dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang ketersediaannya terbatas dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu bahan bakar gas bio bersih tidak menghasilkan asap.Kata kunci: Nilai kalor, Biogas, LPG
Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa Samnur, .; Jaya, Ilhan; Mahande, Ridwan Daud
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 3 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat getaran dan temperatur serta hubungan antara getaran dengan temperatur pada mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa. Data pada penelitian ini diambil dengan melakukan pengukuran langsung dengan menggunakan alat ukur getaran Vibrotip. pada Mesin Mill Fan di PT. Semen Tonasa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil bahwa getaran dan temperatur mesin Mill Fan masih berada pada kondisi normal dan aman sesuai dengan standar ISO 10816-3. Selain itu ditemukan juga hasil bahwa terdapat Hubungan yang positif Antara Getaran Dengan Temperatur Pada Mesin Mill Fan 412 di PT Semen Tonasa.Kata kunci: Mill Fan, Getaran, Temperatur Kerja
Perancangan Sistem Pengkondisian Udara (AC) pada Ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Samnur, .
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 4 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan AC memerlukan perhitungan beban pendinginan yang tepat sesuai dengan beban di ruangan, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih efektif dan efisien, karena apabila pemanfaatannya tidak tepat akan berakibat pada kenyamanan udara yang diperoleh tidak optimal. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan untuk menentukan besarnya beban kalor ruangan Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan mengetahui besarnya daya AC yang dibutuhkan untuk mengkondisikan udara pada ruangan Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni, September dan desember 2011. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Setelah perhitungan beban kalor selesai selanjutnya hasil perhitungan digunakan untuk menentukan daya AC yang akan digunakan pad Aulah Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Dari hasil perhitungan diperoleh beban kalor ruangan aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dengan jumlah penghuni maksimal 205 orang adalah 19359,25 Watt. Sehingga diketahui bahwa ruangan tersebut seharusnya dipasangi AC 7 buah dengan daya AC masing-masing 2 PK setiap AC. Kata kunci: Perancangan sistem pengkondisian udara
Crystal Structure and Morphology Analysis of Nd1+xBa2−xCu3O7 Oxide Alloy Surface Developed by Solid State Reaction Method Eko Hadi Sujiono; Husain Ahmad; Fiskia Rera; Samnur Samnur
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.679 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i1.893

Abstract

This research has successfully prepared Nd1+xBa2−xCu3O7 oxide alloy which was developed using solid state reaction method with varying molar ratio x = 0.1 to x = 0,3. The process parameter observed was various synthesis routes that were different calcinations temperatures and sintering. In order to acquire the quality of the alloy, the homogeneity of the alloy were analyzed based on the result of EDAX (Energy dispersive X-ray). The composition of the material was analyzed in every variation of synthesis. Last, the crystal and morphology ofNd1+xBa2−xCu−3O−7 oxide alloy were analyzed based on the result of XRD (x-ray Diffraction) and SEM (Scanning Electron Microscope). The XRD measurements showed that crystal NdBaCuO has been formed. From the results of SEM images also showed that the greater the molar ratio x the particle size will be smaller.
Analisis Kesetaraan Nilai Kalor LPG dengan Biogas dari Biodigester Skala Rumah Tangga S. Samnur; Andi Muhammad Irfan
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 14, No 2 Okt (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas metana terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh metan atau disebut juga bakteri anaerobik yang mengurai sampah-sampah yang mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas LPG (Liquid Petroleum Gas), perbedaanya adalah gas metana mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji memiliki atom C yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan nilai kalaor LPG dengan biogas dari biodigester skala rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan November 2011 di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kalor bersih biogas yang dihasilkan dari biodigester skala rumah tangga sebesar 19,8 Joule/cm3, setara dengan 0,33 kg LPG dan masih jauh di bawah nilai kalor LPG, demikian pula dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan biogas. akan tetapi cukup menguntungkan karena dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil yang ketersediaannya terbatas dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu bahan bakar gas bio bersih tidak menghasilkan asap.Kata kunci: Nilai kalor, Biogas, LPG
Perancangan Sistem Pengkondisian Udara (AC) pada Ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Samnur Samnur
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 4 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan AC memerlukan perhitungan beban pendinginan yang tepat sesuai denganbeban di ruangan, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih efektif dan efisien, karena apabilapemanfaatannya tidak tepat akan berakibat pada kenyamanan udara yang diperoleh tidakoptimal. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan untuk menentukan besarnya bebankalor ruangan Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan mengetahuibesarnya daya AC yang dibutuhkan untuk mengkondisikan udara pada ruangan Aula TeknolFakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni,September dan desember 2011. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada ruang Aula TeknolFakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Setelah perhitungan beban kalor selesaiselanjutnya hasil perhitungan digunakan untuk menentukan daya AC yang akan digunakanpad Aulah Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Dari hasil perhitungandiperoleh beban kalor ruangan aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassardengan jumlah penghuni maksimal 205 orang adalah 19359,25 Watt. Sehingga diketahuibahwa ruangan tersebut seharusnya dipasangi AC 7 buah dengan daya AC masing-masing 2PK setiap AC.
Analisis Tegangan Lentur ST 42 Pada Proses Pengelasan Melalui Proses Pendinginan yang Bervariasi Samnur Samnur; Mursalim Mursalim; Ridwan Daud Mahande
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 2 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengujian bending dengan menggunakan mesin uji universal di Laboratorium Uji Bahan Teknik Mesin UNM terhadap spesimen ST 42 yang sebelumnya telah melalui proses penyambungan dengan las kemudian didinginkan dengan media pendingin yang berbeda. Kampuh las yang akan diuji adalah kampuh las V yang merupakan jenis kampuh las yang paling banyak dipakai dalam dunia konstruksi dan media pendingin yang digunakan adalah media pendingin air, oli dan udara.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau karakteristik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian, sedangkan analisis inferensial menggunakan analisis anava satu jalur untuk n1 = n2 = n3, dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas berupa uji Chi-Kuadrat dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkanterdapat perbedaan tegangan lentur maksimum dari spesimen dengan jenis pendinginan yang berbeda tersebut, namun berdasarkan hasil analisis data,perbedaan tersebut tidak signifikan atau perbedaannya sedikit sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tegangan lentur ST 42 yang disambung dengan proses pengelasan setelah melalui proses pendinginan dengan media pendingin yang bervariasi.