Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Karakteristik Beton Self Compacting Concrete Terhadap Penambahan Superplasticizer Master Gelenium ACE 8595 Sjelly Haniza; Ulfa Jusi; Angga Saputra
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 1 No. 01 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.82 KB) | DOI: 10.35583/jice.v1i01.9

Abstract

Beton Self Concrete Composite (SCC), memiliki sifat alir (flowable) sehingga dapat mengisi seluruh rongga beton tanpa melalui proses pemadatan dengan vibrator. Pemakaian beton SCC biasanya dilakukan pada struktur yang memiliki tulangan-tulangan yang rapat, dimana alat vibrator tidak dapat digunakan untuk menggetarkan dan mengeluarkan udara yang terjebak didalam beton. Untuk mengetahui sejauh mana perilaku karakteristik beton SCC menggunakan superplasticizer master glenium ACE 859 dengan variasi dosis 0%, 1,1%, 1,3%, dan 1,5% dari berat semen. Penelitian menggunakan mutu beton Fc’-60 MPa dan perencanaan menggunakan metode SNI 03-6468-2000. Hasil penelitian terhadap beton segar didapat bahwa penambahan superplasticizer pada campuran beton dapat dikategorikan sebagai beton Self Compacting Concrete (SCC), dimana slump tertinggi pada dosis SP 1,5% sebesar 700 mm. Kuat tekan maksimum diperoleh pada pemakaian dosis SP 1,5% sebesar 72,65 MPa. Nilai absorbsi umur 28 hari terjadi penurunan disetiap penambahan dosis SP, dimana untuk dosis SP 1,1% sebesar 0,76%, dosis SP 1,3% sebesar 0,66%, dan dosis SP 1,5% sebesar 0,60%. Hasil penelitian kuat tekan umur 28 hari membuktikan bahwa pemakaian superplasticizer master glenium ACE 8595 dapat meningkatkan mutu beton rencana dan mengurangi penyerapan (absorpsi).
Pendekatan Nilai Kualitas Air dengan Metode Model Qual2Kw pada Parameter Uji DO dan NH4 Randhi Saily; Sjelly Haniza
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i2.4868

Abstract

Sungai Siak merupakan sungai yang menjadi sumber air bagi masyarakat bahkan hewan dan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan sebagai kelangsungan hidup, sehingga kualtias air sungai ini perlu dijaga dan dipelihara. Analisa kapasitas muatan sumber polusi pada air sungai merupakan proses yang rumit sehingga dapat direpresentasikan dengan pendekatan model Qual2Kw. Model ini dapat mendeskripsikan hasil parameter kualitas air yang mendekati angka aktual setelah melakukan kalibrasi. Parameter DO pada skenario 1 dimana tidak menginput debit limbah atau sumber pencemaran maka segmen Tandun merupakan nilai parameter terendah yaitu 4,49 mg/l dan tidak memenuhi standar kualitas air baku mutu kelas I, sedangkan untuk ammonia (NH4) tertinggi berada pada segmen Teluk Ketari yaitu 0,43 mg/l dan nilai ini masih memenuhi standar kualitias air baku mutu kelas I. Skenario 2 dengan menginput debit limbah maka parameter DO hanya pada segmen Petapahan yang memenuhi buku mutu dengan nilai 6,20 mg/l sedangkan untuk NH4 nilai tertinggi berada pada segmen Pantai Cermin dengan nilai 0,04 mg/l dimana angka ini masih memenuhi baku mutu.
Analisis Karakteristik Tanah Dasar Lempung Menggunakan Metode Stabilisasi Aspal Emulsi Sjelly Haniza; Harnedi Maizir; Danil Jesa Putra
Sainstek (e-Journal) Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur jalan paling akhir menerima beban pada konstruksi jalan adalah tanah dasar. Kemampuan tanah dasar (daya dukung) dapat diperoleh dari hasil pemeriksaan California Bearing Ratio (CBR) laboratorium ataupun dari CBR lapangan. Permasalahan yang sering dihadapi terutama jalan di Provinsi Riau khususnya pekanbaru tanah dasar merupakan tanah lunak berupa lempung dengan plastisitas tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar tersebut menggunakan metode stabilisasi tanah dengan aspal emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik tanah dasar lempung organik dengan plastisitas tinggi (CH) berdasarkan Unified Soil Clasification System (USCS). Stabilisasi menggunakan aspal emulsi jenis Cationik Rapid Setting (CRS) dengan variasi penambahan 4%, 6%, 8% dan 10%. Hasil pengujian diperoleh nilai CBR tertinggi pada penambahan kadar aspal emulsi 8% sebesar 6,05%. Pengujian terhadap kuat tekan bebas diperoleh pada penambahan aspal emulsi kadar 10% sebesar 0,174 MPa. Hasill pengujian yang direkomendasikan untuk tanah lempung organic dengan plastisitas tinggi adalah pemakaian kadar aspal 8%, dengan nilai CBR 6,05% dan UCS 0,141 MPa.
Analisa Perubahan Nilai Karakteristik Kuat Tekan Beton K 200 Yang Menggunakan Cangkang Sawit Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Sjelly Haniza; Ahmad Hamidi
Sainstek (e-Journal) Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cangkang sawit merupakan bagian keras yang terdapat pada buah kelapa sawit, berfungsi untuk melindungi isi dari buah sawit tersebut. Cangkang ini merupakan hasil samping dari produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS), yang belum termanfaatkan secara maksimal. Akibatnya pihak pabrik masih harus menyediakan lahan khusus tempat pembuangan atau penumpukan cangkang yang tentunya akan menambah biaya bagi perusahaan. Guna menghadapi permasalahan diatas diperlukan usaha-usaha dan ide-ide pengolahan dari cangkang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cangkang kelapa sawit terhadap mutu beton yang dihasilkan. Cangkang sawit digunakan sebagai pengganti sebagian dari agregat kasar pada pembuatan campuran beton normal. Metode perencanaan campuran menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-2000) dengan kuat tekan rencana 200 kg/cm2. Benda uji berbentuk selinder dibuat menggunakan 3 variasi campuran yakni penggunaan cangkang 0%, 15%, 20% dan 25% dari berat agregat kasar yang digunakan. Masing-masing variasi dibuat 3 buah benda uji. Pemeriksaan kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari. Hasil kuat tekan rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing variasi cangkang 0%, 15%, 20% dan 25% berturut-turut adalah 20,18 MPa, 17,20 MPa, 16,27 MPa dan 15,34 MPa. Penurunan kuat tekan untuk setiap penambahan persentase cangkang 15%, 20% serta 25% secara berturut-turut adalah 14,77%, 19,38% dan 23,98%. Semakin tinggi persetase cangkang yang digunakan maka kuat tekan yang dihasilkan semakin menurun sebaliknya semakin tinggi persentase cangkang yang digunakan maka berat benda uji semakin ringan.
PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG Ulfa Jusi; Sjelly Haniza
Sainstek (e-Journal) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah Lempung mempunyai sifat yang kurang menguntungkan bagi konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya, karena mempunyai kadar air yang tinggi, kemampuan dukung yang rendah dan sifat kembang susut yang tinggi serta memiliki penurunan yang besar. Metode perbaikan tanah dilakukan dengan cara stabilisasi agar tanah tersebut tetap dapat digunakan. Stabilisasi dilakukan dengan mencampur tanah lempung dengan semen. sedangkan variasi kadar semen yang digunakan adalah 1%, 3%, dan 5% untuk mengetahui kondisi masing-masing sampel dilakukan pengujian dengan California Bearing Ratio (CBR). Tujuan penelitian ini untuk membandingkan nilai CBR tanah lempung sebelum dan setelah distabilisasi dengan penambahan semen serta untuk perbaikan daya dukung pondasi jalan (sub base). Prosedur penelitian dibagi 3 tahap yaitu penelitian awal untuk menentukan indeks properties tanah. Tahap kedua yaitu pengujian mekanis tanah meliputi pemadatan dan California Bearing Ratio (CBR). Pengujian tahap ketiga yaitu menambah campuran Portland Cement Composite (PCC) dengan variasi 1%, 3% dan 5%. Setiap pengujian sifat fisik dan mekanik. Pengujian CBR tanah dilakukan pemeraman dan perendaman benda uji, dengan waktu 3 hari pemeraman dan 4 hari perendaman Hasil pengujian untuk Tanah Lempung dari Rumbai, Pekanbaru memiliki nilai CBR sebesar 3,2%. Sample tanah setelah di stabilisasi dengan variasi campuran semen, diperoleh nilai CBR 5% menjadi 56,10% dengan ?dry maksimum 1,507 gr/cm3 dan kadar air optimum 26,20;CBR 6% menjadi 61,61% dengan ?dry maksimum 1,514 gr/cm3 dan kadar air optimum 26,18%; dan nilai CBR7% menjadi 70,30% dengan ?dry maksimum 1,520 gr/cm3 dan kadar air optimum 25,90%.
PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Sjelly Haniza
Sainstek (e-Journal) Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunan agregat kasar dimana modulus halus butirnya tidakmemenuhi syarat yang ditetapkan pada campuran beton. Sampel agregat kasar diambil dari tiga desa yang terdapat diKabupaten Kuantan Singingi. Hasil uji propertis terhadap nilai Modulus Halus Butir (MHB) masing-masing sampeladalah desa Kari 4,36, Desa Pulau Aro 4,60 dan Desa Seberang Taluk 2,96. Perencanaan campuran menggunakan mutubeton rencana 22,5 MPa dengan menggunakan metoda SK-SNI. Pembuatan sampel benda uji untuk pemeriksaan kuattekan pada umur 28 hari sebanyak 3 benda uji berbentuk selinder terhadap masing-masing campuran. Pemeriksaan campuran berupa test slump untuk Desa Kari 180 mm, Desa Pulau Aro 75 mm dan Desa Seberang Taluk 80 mm nilaiini memenuhi slump rencana (60 – 180) mm. Hasil pengujian untuk ketiga desa secara umum memenuhi nilai kuattekan rencana, tetapi mengalami penurunan nilai kuat tekan akibat dari pemakaian agregat dengan MHB yang kecil.Hasil kuat tekan masing-masing campuran tersebut Desa Kari 27,93 Mpa, DesaPulau Aro 26,23 Mpa dan DesaSeberang Taluk 24,82 MPa. Selain itu efek penggunaan nilai MBH yang kecil akan menambah berat beton dan initerlihat dari hasil penimbangan beton pada umur 28 hari yaitu sampel dari Desa Kari 12,56 kg, Desa Pulau Aro 12,36Kg dan Desa Seberang taluk 12,58 kg.
EVALUASI KEBUTUHAN DAN KEHILANGAN AIR PADA IRIGASI HILIR TANJUNG KOTA PADANG PANJANG Rahmad Hidayat; Sjelly Haniza; Randhi Saily
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 4 No. 1 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.927 KB) | DOI: 10.25105/cesd.v4i1.9496

Abstract

Daerah Irigasi Hilir Tanjung terletak di Kelurahan Ganting Kota Padang Panjang Provinsi Sumatra Barat. Permasalahan pada irigasi ini adalah terjadinya kehilangan air pada saluran sekunder sehingga tidak mencukupi kebutuhan air tanam seluas 25,56 Ha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kehilangan air pada saluran sekunder, serta mengetahui nilai kebutuhan air tanam pada Daerah Irigasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif-survey dengan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang diolah dengan pendekatan-pendekatan keruangan. Hasil evaluasi analisa yang didapat adalah nilai kebutuhan air Daerah Irigasi Hilir Tanjung sebesar 0,238 m3/dtk. Kehilangan air pada saluran sekunder sebesar 0,029 m3/dtk. Kekurangan debit air yang terjadi sebesar 0,070 m3/dtk.
TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN MENGGUNAAN WASTE CONCRETE Ahmad Hamidi; Sjelly Haniza; M. Ardi Idris
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 4 No. 2 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.856 KB) | DOI: 10.25105/cesd.v4i2.12599

Abstract

The use of reinforced concrete as a building material has become one of the solutions to get a strong and sturdy building. The use of reinforced concrete is considered to have strength in resisting compressive and tensile forces. Besides, concrete can be used according to the quality level required during the construction process. The use of concrete sometimes results in waste concrete such as used pile fragments, broken concrete from building repairs, or from tests in the laboratory. If waste concrete is not utilized, it will become an environmental problem in the future. The existence of waste concrete if it is utilized will be able to provide economic value and can reduce the occurrence of environmental problems, one of which is the use of waste concrete from broken electric poles from one of the producers. This waste concrete is the result of testing electric poles before being distributed to the owner. The fragments of electricity pile waste concrete can be used as a substitute for some of the coarse aggregate in high strength concrete. The waste concrete is cracked first and the granules used are those that pass the 30 mm sieve with a percentage of 20% of the total coarse aggregate. To get good workability, a superplasticizer is used as an added ingredient. The variation in the use of the superplasticizer is 0%; 0.5%; 1% and 1.5%. The flexural strength test was carried out at the age of 28 days with the results of the average compressive strength for 0% variation of 3.2 MPa, 0.5% variation of 3.69 MPa, 1% variation of 4.67 MPa, and 1.5% variation amounting to 5.02 MPa with the percentage rate of increase from normal concrete successively of 15.28%; 39.76% and 39.05%.
Pengaruh Variasi Faktor Air Semen Terhadap Kuat Tekan dan Porositas Pada Beton Porous Neri Puspita Sari; Sjelly Haniza; Ahlan Fajar
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.19

Abstract

Beton porous merupakan beton khusus yang memiliki porositas tinggi yang memungkinkan air hujan dan sumber air lainya mengalir sehinga mengurangi lipasan atau air mengenang di permukaan. Beton porous diaplikasikan pada bidang datar. Pengaruh pengurangan air 0 %, 5 % dan 10 % dari Faktor Air Semen (FAS) 0,31 pada beton porous dengan bahan tambah superplastisizer sikament LN dosis 0,6 % dari berat semen. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah (split) 10 - 20 mm. Pembuatan benda uji menggunakan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan. Pengujian porositas menggunakan sampel balok ukuran alas 10 cm x 10 cm, tinggi 15 cm. Sebelum pengujian dilakukan perawatan 14 hari dan 28 hari didalam air. Peningkatan kuat tekan optimum terjadi pada variasi pengurangan FAS 5 % dengan kuat tekan 12,64 MPa. Sedangkan porositas optimum pada pengurangan FAS 10 % yaitu 12, 62 %.
Analisa Perbandingan Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Tiang Pancang Berdasarkan Data Uji Lapangan dan Data Laboratorium Ulfa Jusi; SJelly Haniza; M. Bayu Putra Butar Butar
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i3.33

Abstract

Fondasi direncanakan agar dapat memikul struktur bangunan diatasnya, salah satu diantaranya adalah fondasi tiang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya dukung dan penurunan tiang tunggal pada fondasi tiang pancang dengan menggunakan data Cone Penetration Test (CPT), Standard Penetration Test (SPT) dan uji laboratorium dengan menggunakan metode Mayerhof dan perhitungan penurunan tiang tunggal pada fondasi menggunakan Metode Empiris (Vesic,1970) dan metode Semi Empiris (Vesic, 1977). Perhitungan daya dukung tiang pancang menghasilkan nilai daya dukung ultimit dari data Cone Penetration Test (CPT) sebesar 548,8898 kN, data Standard Penetration Test (SPT sebesar 1.008,0932 kN, dan data laboratorium sebesar 615,2834 kN. Hasil perhitungan penurunan tiang tunggal dengan metode empiris berdasarkan hasil data Cone Penetration Test (CPT) pada tiang pancang adalah 0,0108 m, hasil data Standard Penetration Test (SPT) adalah 0,245 dan hasil data uji laboratorium adalah 0,0184 m. Sedangkan hasil perhitungan penurunan tiang tunggal dengan metode semi empiris berdasarkan hasil data uji Cone Penetration Test (CPT) adalah 0,0389 m, hasil data uji Standard Penetration Test (SPT) adalah 0,0538 m serta hasil data uji laboratorium adalah 0,0162 m