Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KUALITAS HIDUP POPULASI NORMAL DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KUISIONER SF-36 Sabaan, Wahid; Perwitasari, Dyah Aryani
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.672 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7777

Abstract

Kualitas hidup yang baik ditemukan pada seseorang yang dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, sesuai tahap perkembangannya di masyarakat. Kondisi sosial budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan yang berbeda-beda. Hal ini yang mengakibatkan perbedaan kualitas hidup di setiap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta, dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap  kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross-sectional, pengambilan sampel secara purposiv pada populasi normal di kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner SF-36. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariate. Penelitian ini diikuti oleh 400 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata domain kualitas hidup SF-36 adalah fungsi fisik 91,21 (SD=12,09), peranan fisik 84,18 (SD=29,05), keterbatasan peranan emosi 84,04 (SD=29,84), fatigue/ vitalitas 69,43 (SD=16,14), kesehatan mental 75,20 (SD=15,35), fungsi sosial 73,11 (SD=20,71), nyeri 76,79 (SD=18,31), dan kesehatan umum 71,69 (SD=12,18). Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kualitas hidup berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan pada kuisioner SF-36. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik (usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan) dengan kualitas hidup. Berdasarkan pengukuran kusioner SF-36 menunjukkan domain  fungsi fisik dipengaruhi oleh usia; domain keterbatasan peran emosi, dan  kesehatan mental, dipengaruhi karakteristik status pernikahan. Terdapat hubungan dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap kualitas hidup populasi normal di kota Yogyakarta.
Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L) 10% Dengan Variasi Nilai Hlb Tween 80 Dan Span 80 Sebagai Emulsifying Agent julia megawati; Nurul Farida; Wahid Sabaan; Yulis Trinovitasari
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11 No 2 (2020): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Euphorbia tirucalli L is a plant that has antimicrobial, antioxidant, antiviral, immunomodulatory properties, numb feet and hands. Euphorbia tirucalli L contain compounds including flavonoids and tannins. The research objective was to determine the differences in cream formulations with variations in the HLB values ​​of tween 80 and span 80 as emulsifying agents, to test the physical properties and stability of the cream preparations. Fractures were macerated extracted using ethanol 96% solvent. The resulting viscous extract was formulated in the form of cream type A / M with variations of Tween 80 and Span 80, the stability of the cream preparations obtained were tested for their stability including organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, dispersion and viscosity testing, then continued by using the freeze thaw testing method. The results showed that the fracture herb ethanol extract could be formulated into a cream preparation that met the criteria by using tween 80 1.26 grams and span 80 3.74 grams with an HLB value of 7.
Uji Aktivitas Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Yulis Trinovitawati; Wahid Sabaan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 1 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dental caries is a disease of the oral cavity caused by Streptococcus mutans bacteria. The mouthwash used continuously will cause side effects. So it is necessary to develop mouthwash preparations from natural ingredients, one of the plants is wuluh starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) which contain flavonoids, tannins and saponins as antibacterial agents. The aim of this study was to determine the activity of the formulas for the mouthwash of wuluh starfruit leaves extract (Averrhoa bilimbi L.) which can affect the bacteria Streptococcus mutans. Research using the disc diffusion method, mouthwash made in 3 formulas, namely FI, FII, FIII with concentrations of 10%, 15% and 20%, which were placed on TSA media that had been overgrown with Streptococcus mutans bacteria incubated and the diameter of the inhibition zone (zone). clear). The results of the research on formula I (10%) on the first day get an average of 4.3 mm and day 14 get an average of 4 mm, this includes the classification of weak inhibition zones (less than 5 mm), formula II (15% ) get an average of 6.3 mm and day 14 get an average of 6 mm including the classification of moderate inhibition zone (5mm-10mm), formula III (20%) gets an average of 9.5mm and day 14 gets an average an average of 9.2 mm including the moderate inhibition zone classification (5mm-10mm), while the positive control (Povidone Iodine 1%) got an average of 13.8 mm and the 14th day got an average of 13.5 mm including the strong inhibition zone classification (more than 10mm) and negative control haven't drag zone. Based on the results of the data above, the formula of wuluh starfruit leaves mouthwash (Averrhoa bilimbi L.) can inhibit Streptococcus mutans bacteria.
KUALITAS HIDUP POPULASI NORMAL DI KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KUISIONER SF-36 Wahid Sabaan; Dyah Aryani Perwitasari
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.672 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7777

Abstract

Kualitas hidup yang baik ditemukan pada seseorang yang dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, sesuai tahap perkembangannya di masyarakat. Kondisi sosial budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan yang berbeda-beda. Hal ini yang mengakibatkan perbedaan kualitas hidup di setiap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta, dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap  kualitas hidup pada populasi normal di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross-sectional, pengambilan sampel secara purposiv pada populasi normal di kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner SF-36. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariate. Penelitian ini diikuti oleh 400 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata domain kualitas hidup SF-36 adalah fungsi fisik 91,21 (SD=12,09), peranan fisik 84,18 (SD=29,05), keterbatasan peranan emosi 84,04 (SD=29,84), fatigue/ vitalitas 69,43 (SD=16,14), kesehatan mental 75,20 (SD=15,35), fungsi sosial 73,11 (SD=20,71), nyeri 76,79 (SD=18,31), dan kesehatan umum 71,69 (SD=12,18). Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kualitas hidup berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan pada kuisioner SF-36. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik (usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, status pernikahan) dengan kualitas hidup. Berdasarkan pengukuran kusioner SF-36 menunjukkan domain  fungsi fisik dipengaruhi oleh usia; domain keterbatasan peran emosi, dan  kesehatan mental, dipengaruhi karakteristik status pernikahan. Terdapat hubungan dan pengaruh karakteristik masyarakat terhadap kualitas hidup populasi normal di kota Yogyakarta.
Uji Aktivitas Antioksidan dan Kadar Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol Biji dan Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan Metode DPPH H Hasriyani; Wahid Sabaan; R, Ridwan; Evi Kasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.). Pada tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon L.) terdapat berbagai macam senyawa metabolit sekunder. Senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai bahan obat tradisional. Senyawa metabolit sekunder tersebut diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui uji aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada ekstrak etanol biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstra etanol untuk biji dan kulit melinjo memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Hasil uji kuantitatif antioksidan yang diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol biji melinjo 0,043 μg/mL dan kulit melinjo 0,121 μg/mL. Untuk hasil dari uji kuantitatif kadar senyawa flavonoid pada biji melinjo sebesar 1,26 mgQE/gram sedangkan pada kulit melinjo diperoleh kadar sebesar 1,37 mgQE/gram. Ekstrak biji dan kulit melinjo menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang memiliki kategori sangat kuat. Ekstrak kulit melinjo memiliki kadar flavonoid total lebih tinggi dari pada ekstrak biji melinjo.
Uji Aktivitas Antioksidan dan Kadar Flavonoid Total Pada Ekstrak Etanol Biji dan Kulit Melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan Metode DPPH H Hasriyani; Wahid Sabaan; R, Ridwan; Evi Kasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.). Pada tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon L.) terdapat berbagai macam senyawa metabolit sekunder. Senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai bahan obat tradisional. Senyawa metabolit sekunder tersebut diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui uji aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada ekstrak etanol biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstra etanol untuk biji dan kulit melinjo memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Hasil uji kuantitatif antioksidan yang diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol biji melinjo 0,043 ?g/mL dan kulit melinjo 0,121 ?g/mL. Untuk hasil dari uji kuantitatif kadar senyawa flavonoid pada biji melinjo sebesar 1,26 mgQE/gram sedangkan pada kulit melinjo diperoleh kadar sebesar 1,37 mgQE/gram. Ekstrak biji dan kulit melinjo menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang memiliki kategori sangat kuat. Ekstrak kulit melinjo memiliki kadar flavonoid total lebih tinggi dari pada ekstrak biji melinjo.
Formulasi Krim Ekstrak Etanol Herba Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L) 10% Dengan Variasi Nilai Hlb Tween 80 Dan Span 80 Sebagai Emulsifying Agent julia megawati; Nurul Farida; Wahid Sabaan; Yulis Trinovitasari
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11 No 2 (2020): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v11i2.141

Abstract

Euphorbia tirucalli L is a plant that has antimicrobial, antioxidant, antiviral, immunomodulatory properties, numb feet and hands. Euphorbia tirucalli L contain compounds including flavonoids and tannins. The research objective was to determine the differences in cream formulations with variations in the HLB values ​​of tween 80 and span 80 as emulsifying agents, to test the physical properties and stability of the cream preparations. Fractures were macerated extracted using ethanol 96% solvent. The resulting viscous extract was formulated in the form of cream type A / M with variations of Tween 80 and Span 80, the stability of the cream preparations obtained were tested for their stability including organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, dispersion and viscosity testing, then continued by using the freeze thaw testing method. The results showed that the fracture herb ethanol extract could be formulated into a cream preparation that met the criteria by using tween 80 1.26 grams and span 80 3.74 grams with an HLB value of 7.
Uji Aktivitas Antibakteri Obat Kumur Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Muhammad Nurul Fadel; Endang Setyowati; Yulis Trinovitawati; Wahid Sabaan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12 No 1 (2021): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v12i1.189

Abstract

Dental caries is a disease of the oral cavity caused by Streptococcus mutans bacteria. The mouthwash used continuously will cause side effects. So it is necessary to develop mouthwash preparations from natural ingredients, one of the plants is wuluh starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.) which contain flavonoids, tannins and saponins as antibacterial agents. The aim of this study was to determine the activity of the formulas for the mouthwash of wuluh starfruit leaves extract (Averrhoa bilimbi L.) which can affect the bacteria Streptococcus mutans. Research using the disc diffusion method, mouthwash made in 3 formulas, namely FI, FII, FIII with concentrations of 10%, 15% and 20%, which were placed on TSA media that had been overgrown with Streptococcus mutans bacteria incubated and the diameter of the inhibition zone (zone). clear). The results of the research on formula I (10%) on the first day get an average of 4.3 mm and day 14 get an average of 4 mm, this includes the classification of weak inhibition zones (less than 5 mm), formula II (15% ) get an average of 6.3 mm and day 14 get an average of 6 mm including the classification of moderate inhibition zone (5mm-10mm), formula III (20%) gets an average of 9.5mm and day 14 gets an average an average of 9.2 mm including the moderate inhibition zone classification (5mm-10mm), while the positive control (Povidone Iodine 1%) got an average of 13.8 mm and the 14th day got an average of 13.5 mm including the strong inhibition zone classification (more than 10mm) and negative control haven't drag zone. Based on the results of the data above, the formula of wuluh starfruit leaves mouthwash (Averrhoa bilimbi L.) can inhibit Streptococcus mutans bacteria.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS EKSTRAK ETANOL DAUN MELINJO (Gnetum gnemon L.) Bintari Tri Sukoharjanti; Wahid Sabaan; Endang Setyowati; Ratna Dewi Isnaini; Novia Putri Anggraini
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 1 (2023): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i1.2098

Abstract

ABSTRAKDemam didefinisikan sebagai suhu maksimum untuk suhu tubuh, yaitu 36–37°C. Suhu ini dicapai saat fajar dengan badan yang turun seiring turunnya suhu tubuh sehingga timbul kemerahan pada permukaan kulit. Tanaman Melinjo mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai penghambat siklooksigenase. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan dosis ekstrak daun melinjo sekitar 100, 200, dan 300 mg, serta menggunakan mencit sebagai hewan uji. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian ekstrak etanol daun melinjo terhadap efektivitas antipiretik yang diinduksi pepton pada jantan putih. Hasil Penelitian didapatkan kontrol positif parasetamol terdapat penurunan suhu 0,6oC, dosis I ekstrak daun melinjo 100mg/KgBB terdapat penurunan suhu 0,2oC, dosis II ekstrak daun melinjo sebesar 200mg/KgBB terdapat penurunan suhu 0,4oC, dosis III ekstrak daun melinjo sebesar 300mg/KgBB terdapat penurunan suhu 0,6oC, hasil penurunan suhu kontrol positif setara dengan dosis III yaitu 0,6oC, dilanjutkan dengan uji ANOVA yang memperoleh besaran nilai signifikasi 0,05 yaitu nilai sig. 0,024. Kesimpulan, ekstrak etanol daun melinjo dapat berfungsi sebagai antipiretik pada kasus mencit putih jantan yang diobati dengan pepton; dosis paling efektif adalah 300 mg, yang dapat mengurangi infeksi saluran kemih pada tingkat yang kira-kira sama dengan parasetamol. Kata Kunci: Antipiretik, Ekstrak Etanol Daun Melinjo, Mencit Putih Jantan, Pepton.
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SAYUNG PERIODE TAHUN 2020 Wahid Sabaan; Julia Megawati Djamal; Vivin Rosvita
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 1 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i1.1424

Abstract

AbstrakLatar belakang: Pelayanan informasi obat (PIO) merupakan salah satu bagian dari pelayanan kefarmasian. PIO memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi, karena informasi yang tepat dan benar dalam penggunaan obat sangat penting dalam menunjang keberhasilan terapi pada pasien Tuberkulosis (TBC) dikarenakan terapi ini membutuhkan waktu yang lama. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan Informasi Obat terhadap pasien TBC di Puskesmas Sayung I Demak. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan        cross sectional  dengan pengambilan sampel purpose sampling, analitis statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelayanan PIO kepada pasien  Tuberkulosis, dilakukan dengan SPSS kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian; Berdasarkan hasil penelitian, responden mengatakan belum informasi tentang efek samping yang mungkin timbul setelah minum  obat TBC, dan sebanyak 9 pasien (52,9%) mengatakan  belum menerima informasi tentang interaksi obat TBC.         Faktor pertama adalah usia responden dimana terdapat usia 50 tahun sebanyak 3 orang. Faktor yang kedua adalah rendahnya tingkat pendidikan dimana   didapatkan 1 orang (5,9%) tidak tamat SD/Sederajat dan 6 orang (35,3%). Faktor yang ketiga adalah pekerjaan, dimana didapatkan 2 orang lansia tidak bekerja. Kesimpulan: Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien tuberkulosis diberikan oleh petugas mencapai yang ditargetkan yakni 100%.        Namun ada kesenjangan di pelayanan PIO tentang efek samping obat, interaksi    obat dan masih terjadi kesenjangan negatif sebesar 9 pasien (52,9%).