Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KERJA SAMA GURU-DOSEN UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN BESAR DALAM KOMPETISI SAINS CABANG KEBUMIAN Pranata, Ogi Danika
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 3 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i3.1938

Abstract

Kompetisi Sains Nasional (KSN) cabang Kebumian menjadi tantangan besar bagi siswa. Kebumian merupakan sains interdisipliner yang melibatkan konsep dan apllikasi dari sains lain. Di Indonesia kebumian tidak dipelajari sebagai mata pelajaran yang terpisah. Untuk menghadapi tantangan ini Guru-Dosen membentuk kerja sama untuk melaksanakan pelatihan KSN cabang Kebumian. Metode Community-Based Research (CBR) dalam bentuk pembelajaran dengan pendekatan strategis. Pembelajaran dilaksanakan dalam 10 kali pertemuan yang terdiri dari pengenalan materi dan strategi pembelajaran, diskusi materi dan evaluasi. Evaluasi menggunakan 60 butir soal pilihan ganda. Berdasarkan evaluasi ditemukan kecenderungan tidak menjawab soal yang tinggi, yaitu 41%. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan peserta yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti KSN-K pada tingkat Kota Sungai Penuh. Setelah KSN-K, semua peserta dari SMA Negeri 2 Sungai dinyatakan lulus dan dapat mengikuti KSN tingkat Provinsi. Kondisi ini menunjukkan bahwa tujuan kerja sama Guru-Dosen telah tercapai. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, penulis berharap Kebumian dapat menjadi mata pelajaran baru di lingkungan SMA agar sekolah dan siswa lebih siap menghadapi tantangan baru dalam dunia pendidikan.
Concept Acquisition of Rotational Dynamics by Interactive Demonstration and Free-Body Diagram Ogi Danika Pranata; Lia Yuliati; Dr. Wartono
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 11, No 3: August 2017
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.992 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v11i3.6410

Abstract

The concepts of force and motion are essential material in physics. However, students experience many difficulties in the concept of force in rotational dynamics. This research was conducted to measure students’ concept acquisition of the rotational dynamics through Interactive Demonstration assisted by Free-body diagram. The mixed research method was chosen through the use of test instruments in the forms of 10 multiple-choice with open ended questions. The subjects of the research were 35 students XI IPA Senior High School 2 Sungai Penuh-Indonesia. Students’ concept acquisition was measured before and after the intervention to be analyzed quantitatively. The obtained N-gain score was 0.47, and it showed that there was a moderate improvement in students’ concept acquisition, while the effect size value was 1.82 showing that the intervention strongly affected students’ concept aquisition. The data were also supported by the results of the qualitative analysis of the students’ answers and worksheets given during the intervention process.
Pelatihan Kompetisi Sains Nasional (KSN) Cabang Matematika Tingkat SMP/MTs melalui Pembelajaran Berbasis Puzzle (National Science Competition Training for Junior High School/MTs Mathematics Through Puzzle-Based Learning) Ogi Danika Pranata
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2021): Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.203 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v5i2.42276

Abstract

AbstrakKompetisi Sains Nasional (KSN) merupakan wadah kompetitif untuk meningkatkan kompetensi pendidikan. Pelatihan sebagai persiapan untuk mengikuti KSN dilakukan oleh sekolah dan dinas pendidikan. Pelatih sekaligus penulis bekerja sama dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Sungai Penuh untuk melaksanakan pelatihan KSN matematika. Bagi penulis, kerja sama ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya kepada sekolah. Pelatihan dirancang melalui proses pembelajaran berbasis puzzle (puzzle-based learning) yang dilaksanakan dalam 10 pertemuan. Pertemuan pertama ditujukan untuk pengenalan KSN dan model pembelajaran yang akan diterapkan, yaitu pembelajaran berbasis puzzle. Model ini diterapkan pada 8 pertemuan selanjutnya. Puzzle-puzzle disesuaikan dengan materi pembelajaran. Pada pertemuan terakhir dilakukan tryout sebagai bentuk evaluasi dan uji coba sebelum mengikuti KSN matematika tingkat Kabupaten/Kota. Melalui pelatihan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa peserta didik termotivasi untuk belajar ketika menggunakan puzzle. Mereka mamandang puzzle sebagai suatu tantangan yang harus diselesaikan. Motivasi tinggi ditunjukkan oleh peserta didik dengan mengerahkan semua kemampuan matematika yang mereka miliki untuk menyelesaikan puzzle. Kondisi pembelajaran seperti ini sangat tepat untuk mendukung kemampuan penyelesaian masalah dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Temuan ini sesuai dengan apa yang diharapkan dalam kegiatan KSN sebagai wadah yang kompetitif untuk penguatan pendidikan di Indonesia.Kata kunci: pembelajaran berbasis puzzle, matematika, kompetisi sains nasional AbstractThe National Science Competition (KSN) is a competitive platform to improve educational competence. Training in preparation for KSN is conducted by schools and education offices. The trainer and also writer collaborated with Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Sungai Penuh to carry out KSN training in mathematics. For the authors, this collaboration was an activity for community service, especially to the schools. Training is designed through puzzle-based learning in 10 sessions. The first session was intended for the introduction of KSN and the learning model, namely puzzle-based learning. This model was applied to the next 8 sessions. The puzzles are adapted to the learning materials. Then the last session was conducted a tryout as a form of evaluation and trial before attending mathematics KSN in district level. Through the training, the authors found that learners were motivated to learn when using puzzles. They saw a puzzles as a challenge that must be solved. Learners showed high motivation by exerting all their mathematical abilities to solve puzzles. This kind of learning condition is very appropriate to support problem solving skills and high-level thinking skills. This finding was in accordance with what was expected in KSN activities as a competitive platform for strengthening education in Indonesia.Key words: puzzle-based learning, math, national science competition
Analisis Korelasi Kemampuan Berbahasa Panah Dengan Kualitas Free-Body Diagram Siswa Pada Materi Dinamika Ogi Danika Pranata; Evi Lorita
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52188/jpfs.v6i1.394

Abstract

This study aims to analyze and determine the level of relationship between language of arrow skills with quality of free-body diagrams. The research was conducted at SMAN 2 Sungai Penuh. The population was 60 students of XI MIA. Using whole population sampling, but there were 6 incomplete data so only data from 54 students were used. The learning process and tests the language of arrow and quality of free-body diagrams were given to the students. The data is normally distributed and linearly related to each other with a positive correlation shown using a scatterplot. The Pearson correlation test conducted to show the relationship between variables. There is a high correlation between language of arrow skills and the quality of the free body diagram, which is indicated by the Pearson correlation coefficient of 0.611.
Pelatihan Olimpiade Sains Nasional Bidang Kebumian Melalui Pendekatan Strategis Ogi Danika Pranata
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 7, No 1 (2023): Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v7i1.51410

Abstract

Olimpiade Sains Nasional (OSN) bertujuan untuk mendapatkan dan mengembangkan peserta didik bertalenta. Terdapat 9 bidang OSN untuk jenjang SMA/sederajat. Salah satu bidang yang paling unik dan menantang adalah Kebumian yang ditunjukkan oleh ruang lingkup, tingkat kesulitan, dan eksistensi kebumian di mata siswa. Oleh karena itu pihak sekolah menerapkan pendekatan strategis untuk menghadapinya. Metode Community-Based Research (CBR) diterapkan dalam bentuk pelatihan melalui pembelajaran. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan strategis (strategic approach) dalam sebelas kali pertemuan yang terbagi ke dalam dua fase. Fase pertama terdiri dari enam pertemuan yang bertujuan untuk menyeleksi peserta di Tingkat Sekolah. Fase kedua terdiri dari lima pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi. Modul pembelajaran didesain dalam bentuk penjabaran materi dan 30 butir soal tes formatif. Berdasarkan perbandingan data kedua fase, pemahaman dan keyakinan peserta dalam menjawab soal meningkatkan secara signifikan. Tidak hanya fokus pada pemahaman, OSN juga menghadirkan nuansa baru dalam dunia pendidikan, baik dari sisi kompetensi, kompetisi ataupun evaluasi. Persiapan melalui pelatihan hanyalah kontribusi kecil dari sekolah dan pelatih selaku penulis untuk mendukung kegiatan OSN dari salah satu pelosok negeri. Penulis berharap adanya langkah besar yang akan diambil segera untuk memberikan perubahan yang diharapkan dalam kegiatan Olimpade Sains Nasional. Salah satu langkah besar yang mulai tampak, namun belum terjangkau oleh penulis sendiri adalah menghadirkan Kebumian sebagai mata pelajaran baru di sekolah.
Penerapan Game-based Learning sebagai Alternatif Solusi Mengajar di Kelas Heterogen Ogi Danika Pranata
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 8, No 3 (2023): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v8i3.7597

Abstract

Dua masalah utama untuk mengajar di kelas heterogen adalah penentuan materi dan cara mengajarkannya. Untuk itu pengajar harus kreatif dalam mendesain pembelajaran. Pembelajaran berbasis game (game-based learning) telah menjadi pilihan yang populer sebagai bagian dari lingkungan belajar dengan berkembangnya teknologi komputer dan smartphone. Namun pada kondisi kelas yang heterogen dan tanpa dukungan gawai, game-based learning diarahkan ke bentuk non-digital. Pengabdian melalui penerapan pembelajaran berbasis game (game-based learning) diharapkan dapat menjadi alternatif solusi mengajar di kelas heterogen. Kegiatan pengabdian berbasis pada kebutuhan dari suatu komunitas (Community-Based Research, CBR). Komunitasnya terdiri dari pengurus pesantren dan santri Pesantren Tahfidz. Populasinya adalah 1 kelas heterogen yang terdiri dari 19 orang santri. Kelas ini bersifat heterogen karena yang terdiri dari 6 orang santri tingkat SD, 9 orang tingkat SMP, dan 4 orang tingkat SMA. Pengabdian dilakukan sebanyak enam pertemuan pembelajaran, dimana empat pertemuan untuk pembelajaran berbasis game dan dua pertemuan untuk evaluasi. Untuk materi pecahan, diperoleh rata-rata nilai yang cukup tinggi secara keseluruhan adalah 86,98. Nilai ini mengindikasikan bahwa pembelajaran berbasis game dapat membantu siswa dalam belajar dan meningkatkan kemampuan matematis siswa. Untuk materi koordinat, rata-rata nilai secara keseluruhan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada materi pecahan, yaitu 65,79. Lebih lanjut pembelajaran berbasis game juga dapat meningkatkan motivasi, keaktifan, keberanian berpendapat, dan pemahaman materi. Melalui penerapan pembelajaran berbasis game ditemukan satu fakta menarik terkait proses pembelajaran, yaitu situasi pembelajaran yang dapat menjangkau santri dengan berbagai tingkatan. Jadi pembelajaran berbasis game dapat menjadi alternatif solusi mengajar di kelas heterogen.
The Penerapan Puzzle-Based Learning untuk Mengajar Sains di Pasantren dengan Kelas Heterogen Ogi Danika Pranata
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i2.4269

Abstract

The main problem face by teachers in heterogeneous classes is how to choose and teach subjects properly. The subject may too difficult for a low level students (Elementary School) or too easy for a high level students (Secondary School). Puzzle-based learning applied as an alternative solution for teaching in heterogeneous classes in plane geometry topics. Puzzle-based learning can create interesting learning situations for low levels students and not boring for higher levels students. Furthermore, puzzle-based learning can also increase motivation, activity, argument, and conceptual understanding. The understanding of subject indicated by the student's score after attending the lesson with a high average, which is 80.17. In the end, the teacher found that most of the students viewed puzzle-based learning as useful for learning, especially in mathematics and science.
PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI SKEMA BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA BERBASIS SIMULASI Ogi Danika Pranata; Seprianto Seprianto
Karst : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA DAN TERAPANNYA Vol 6 No 1 (2023): Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/karst.v6i1.1724

Abstract

Learning, especially in physics, could be done in a combination of face-to-face and online. However, the scheme of this combination is unclear. Both type of learning need to be synchronized so that learning becomes effective. The solution is to involve technology in the learning process. Technology can be used as a learning medium and assessment. Blended learning scheme using worksheet based on PhET (Physics Education Technology) simulation was applied in Basic Physics course. This solution is expected to create link between face-to-face and online learning. Mixed methods with embedded design was applied. The population is quite small, namely 32 students so that all population is applied as a sample. Data on students' conceptual understanding were collected using a test. Class discussions became the basis for qualitative data which was further explored through interviews. Conceptual understanding was found in the high category for vector and projectile motion when taught through a blended learning scheme using student worksheets. The averages scores for vector in 1 dimension and 2 dimensions are 85.94 and 77.93, respectively. Then the average scores for the projectile motion is 80.93. Furthermore, through discussions and interviews, various misconceptions and their causes.
Pendampingan Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kota Sungai Penuh Melalui Kerjasama dan Kolaborasi Sekolah-Kampus Ogi Danika Pranata; Noperta Noperta; Wike Trisnawati
Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Dedikasi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III DKI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53276/dedikasi.v2i2.113

Abstract

Kegiatan pengabdian melalui kerjasama dan kolaborasi dibangun dan direalisasikan dalam bentuk pendampingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di SMAN 2 Sungai Penuh. Beberapa bidang memerlukan perhatian khusus seperti kebumian dan astronomi. Keduanya belum menjadi mata pelajaran di sekolah. Sekolah mendapatkan mitra kerjasama untuk menyiapkan sumber daya manusia, khususnya siswa. Kampus, khususnya dosen, berkesempatan untuk mengabdikan pengetahuan dan keilmuwan mereka. Kegiatan pengabdian didasari oleh penerapan metode riset berbasis komunitas. Komunitas memiliki tujuan yang sama, yaitu menyiapkan siswa untuk mengikuti OSN. Kegiatan pendampingan diawali dengan pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa. Selanjutnya kegiatan pembelajaran dalam 8 kali pertemuan dengan menerapkan berbagai model, pemanfaatan teknologi, kajian soal, lembar kerja dan modul. Terakhir dilaksanakan post-test untuk mengukur apa yang telah diperoleh oleh siswa. Penilaian dapat didasarkan pada: skor post-test, nilai rata-rata seluruh tes, atau peningkatan nilai pre-test menuju post-test. Berbagai manfaat dari kerjasama dan kolaborasi juga ditemukan. Manfaat yang paling utama adalah terbentuknya komunitas yang peduli sains. Bagi siswa, mereka dapat belajar dari pendamping yang bervariasi, merasakan lingkungan belajar baru dengan memanfaatkan kelas sekolah dan ruang belajar berbasis IT di kampus. Siswa juga memperoleh sumber belajar yang lebih baik. Pendamping juga mendapatkan banyak manfaat melalui kolaborasi sejak perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pendampingan. Kata Kunci: Pendampingan; Olimpiade Sains; OSN; Kerjasama; Kolaborasi; Komunitas
Self Confidence Siswa MTsN dalam Pembelajaran IPA: Studi Komparasi Berdasarkan Jenis Kelamin Nur Sakinah; Ogi Danika Pranata; Indah Kencanawati
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i4.1291

Abstract

Studi sebelumnya mengungkapkan bahwa kerpecayaan diri siswa masih rendah dan belum optimal. Kondisi ini menjadi penyebab sebagian besar masalah dalam pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan mendeskripsikan tingkat kepercayaan diri siswa pada pembelajaran IPA secara umum dan perbedaannya berdasarkan jenis kelamin. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan komparatif. Populasi pada penelitian ini siswa MTs N 1 Sungai Penuh pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024. Sampel penelitian terdiri dari 230 siswa yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran IPA secara keseluruhan dalam pembelajaran IPA adalah 3.73. Secara keseluruhan, siswa memiliki tingkat kepercayaan diri pada tingkat yang baik. Kemudian berdasarkan jenis kelamin, rata-rata kepercayaan diri siswa perempuan (3.79) ditemukan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki (3.60). Keduanya juga termasuk dalam kategori baik. Pada uji variansi, yaitu dengan nilai signifikan 0.93 (). Artinya hasil tes Levene tidak signifikan. Hasil ini dimaknai sebagai kondisi variansi data sama (equal variances assumed). Perbedaan kepercayaan diri berdasarkan jenis kelamin ditemukan signifikan dengan nilai t=2.38 dan signifikansi ρ=0.19. Hasil ini mengindikasikan bahwa terdapat yang signifikan antara tingkat kepercayaan diri siswa perempuan dan laki-laki dengan perbedaan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.19 dari skala 5. Siswa perempuan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dan signifikan dalam pembelajaran IPA dibandingkan siswa laki-laki. Deskripsi mengenai kepercayaan diri siswa dan perbandingannya berdasarkan jenis kelamin dapat dijadikan dasar untuk mendesain aktivitas pembelajaran IPA yang dapat mendukung peningkatan kepercayaan diri siswa.