Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Gaguritan Dharma Prawretti (Kajian Struktur, Nilai dan Fungsi) Ni Luh Nariastini; Ni Wayan Apriani; Ni Kadek Ayu Paramandani
LAMPUHYANG Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v14i1.337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis struktur forma, 2) mengkaji nilai-nilai dan 3) mengetahui fungsi Gaguritan Dharma Prawretti dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian sastra yang dikaji dengan metode kualitatif dan formal. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan mimesis dan mitopoik. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara pencatatan dokumen dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode pengolahan data secara induktif dengan teknik Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka disimpulkan sebagai berikut. Struktur Forma dalam Gaguritan Dharma Prawretti, meliputi: (1) Ragam Bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa Bali terdiri atas Basa Alus Singgih, Basa Alus Sor, Basa Alus Mider Dan Basa Andap, bahasa Kawi dan Bahasa Sansekerta; (2) Gaya Bahasa yang digunakan adalah paribasa Bali berupa sesawangan; serta (3) Kode Sastra yang membentuk Gaguritan Dharma Prawretti adalah sejumlah 306 bait pupuh, yang meliputi Pupuh Pucung, Ginanti, Ginada, Sinom, Durma, Adri, Pangkur, Kumambang dan Semrandana. Dalam Gaguritan Dharma Prawretti terdapat nilai yang terkandung, meliputi: (1) Nilai Pendidikan Susila/Etika yaitu Dasa Sila (Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata), Catur Prawretti, Sadripu, Dharma Tattwa, Dewi Sampat dan Asuri Sampat; (2) Nilai Sosial yaitu Catur Warna, Catur Paramita, Tri Parartha Tatwa, dan Catur Guru; (3) Nilai Religius yaitu Tri Sandya, Panca Sembah, dan Widhi Tattwa. Fungsi Gaguritan Dharma Prawretti ada tiga yaitu: (1) Fungsi pendidikan etika/susila; (2) Fungsi Sosial; (3) Fungsi Religius.
Moderasi Beragama: Moderasi Beragama dalam Geguritan Dharma Sunyata Ni Wayan Apriani; Ni Komang Aryani
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.101 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v12i1.737

Abstract

This study aims to determine the moderating value contained in Geguritan Dharma Sunyata. The data in this study were collected using document study techniques. Furthermore, it is analyzed with the stages of data reduction, data presentation and drawing conclusions. From the results of data analysis, it was found that the value of religious moderation contained in Geguritan Dharma Sunyata was based on the teachings of Tat Twam Asi and Tri Kaya Parisudha. Tat Twam Asi's teachings are the basis of Hindu ethics in an effort to achieve moral improvement. Tat Twam Asi is a teaching that states the similarities between individuals so that it gives birth to the concept of compassion for all creatures in the world. Religious people should respect and appreciate each other even though they adhere to different religions.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM GEGURITAN KI BALIAN BATUR Ni Wayan Apriani
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.257 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v10i2.1501

Abstract

One of the goals to be achieved in an education both in formal and informal education is character building. The characters discussed are those related to morals, morals, and personality. It is called character when something is done with awareness and conviction and has become a habit. In simple terms, character education is to educate the awareness, belief and habituation of a person related to character / character / morals / personality. As a traditional literature, Geguritan Ki Balian Batur contains many values of life, one of which is the value of character education. By reading the geguritan text, readers will not only be entertained by the aesthetic strains of the tembang but also learn about how the value of character education is applied in real life. The values of character education contained in Geguritan Ki Balian Batur include: (1) religious, (2) national spirit, (3) respect for achievement, (4) peace-loving, (5) social care, and (6) responsibility. With the many values of character education in this geguritan, the authors suggest that educators and parents can use it as a learning medium considering that currently children are experiencing a moral crisis.
The ANALISIS STILISTIKA DAN SEMIOTIKA DALAM LAGU POP BALI YANG BERJUDUL ANGKIHAN BAAN NYILIH Ni Komang Aryani Aryani; Ni Wayan Apriani; I Wayan Jatiyasa
Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 2 (2022): Vol. 12 No.2. Tahun 2022
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.585 KB) | DOI: 10.25078/kalangwan.v12i2.1698

Abstract

This study has two objectives, namely to describe stylistics and semiotics in the lyrics of the song entitled "Angkihan Baan Nyilih". This research is a qualitative descriptive study. The literary approach used is a mythical approach and is combined with a mimetic approach. Data collection uses the document recording method. The data processing method is a descriptive method with the stages of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the stylistic elements contained in the lyrics of the song "Angkihan baan Nyilih" are phonemes/sounds, diction, syntactic forms, discourse and stanzas, language styles and imagery. The element of semiotics in the lyrics of the song "Angkihan baan Nyilih" is using the Semiotics theory of Ferdinand De Saussure, namely the existence of markers and signifieds.
NOVEL SATYANING ATI (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) Ni Wayan Apriani
Subasita: Jurnal Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/subasita.v2i2.1770

Abstract

This study aims to determine the narrative structure and social problems in the novel Satyaning Ati. The data in this study were sourced from the novel Satyaning Ati by I Komang Alit Juliartha which was collected using reading, observing, copying and collecting techniques according to the required classification. After the data were collected, the data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The result of this research is that the novel Satyaning Ati is composed of a narrative structure including a synopsis, theme, character and characterization, plot, setting and message. The social problems contained in the novel include poverty, family disharmony, social inequality, homosexuality and environmental pollution. Hopefully, through this research, the government will be more sensitive and able to find solutions to social problems that are reflected in the novels that are real in the field.Keywords: novel of Satyaning Ati, sociology of literature
PENGENALAN DASAR JURNALISTIK UNTUK GERAKAN LITERASI SEKOLAH YANG LEBIH ASYIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DATAH Ni Kadek Juliantari; I Komang Badra; I Gusti Ayu Adi Rahayuni; Ni Ketut Erna Muliastrini; I Wayan Jatiyasa; Ni Wayan Apriani; I Ketut Paang Arjawa
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i3.2538

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertajuk pengenalan dasar jurnalistik untuk gerakan literasi sekolah yang lebih asyik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan ketertarikan siswa terhadap literasi dengan cara-cara yang lebih asyik dan menyatu dengan program sekolah. Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya literasi di Sekolah Dasar Negeri 1 Datah yang masih memiliki keterbatasan dalam bidang sarana dan prasarana pengembangan literasi. Oleh karena itu, program yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pengenalan literasi dasar, khususnya membaca dan menulis, dasar jurnalistik, dan pendampingan membuat karya. Karya tersebut digunakan sebagai bahan untuk membuat media literasi jurnalistik, semacam majalah dinding (mading), tetapi dibuat dalam bentuk rumah supaya lebih menarik dan asyik. Pada setiap sisi bidang luar rumah tersebut ditempeli berbagai karya yang sudah dibuat oleh siswa. Dengan program ini, peserta sangat antusias membuat karya dan mengembangkan literasinya.