Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

BAURAN PEMASARAN PRODUK BARU PELUMAS FOOD GRADE GREASE BERBAHAN DaSAR MINYAK SAWIT Ali Maksum; Tri Yanto
AGROINTEK Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v10i1.2022

Abstract

Grease with food grade specification is essentially required on food processing production activities.  The purpose of this study is to develop a new product marketing mix for food grade grease, i.e 1) product priority, 2) pricing priority, 3) distribution priority and 4) advertising priority. This Research was conducted in Sub District Purbalingga and Padamara, Purbalingga regency with respondent SMEs food processing. Analysis of the determination of marketing mix that includes product, price, advertising and distribution using the Analytical Hierarchy Process (AHP). Sampling was purposive random sampling method with a population of 64 SMEs so drawn sample of 20 respondents. Result of the study showed the marketing mix priority which were: (1) advertising priority for the new food grade grease product with an ads that could attract the attention of consumers in order to made the consumers interested, tried, and bought the new food grade lubricating grease products. (2) Price priority for the new food grade grease products which was by determining the moderate prices to compete the competitors' prices while still maintained a high quality. (3) Product priority for new food grade grease product which was producing a qualified product which could withstand the wear of the engine, green colour of the product, a 350 g size packs with a rectangular shape packaging labels. (4) Distribution priority for the new food grade grease product which was a short distribution channels through mobile vendors so that the consumers were able to save costs, and got the product fast and easily
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK UMKM BERBASIS GULA KELAPA KRISTAL YANG MENJADI PRIORITAS PENGEMBANGAN DI KABUPATEN BANYUMAS Ervina Mela; Gunawan Wijonarko; Ali Maksum; Nurul Fadhillah
Jurnal Sosioteknologi Vol. 19 No. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2020.19.3.9

Abstract

Gula kelapa kristal merupakan salah satu produk yang sudah dikembangkan di Kabupaten Banyumas. Dengan segala keunggulan yang dimiliki, gula kelapa kristal  berpotensi untuk dikembangkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi berbagai produk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  produk berbasis gula kelapa kristal dan mendapatkan urutan prioritas alternatif produk berbasis gula kelapa kristal untuk dikembangkan pada skala UMKM di Kabupaten Banyumas. Penelitian terdiri atas identifikasi produk berbasis gula kelapa kristal yang dilakukan dengan metode studi pustaka, dan penentuan produk prioritas dengan kuesioner, wawancara pakar, dan metode Bayes. Penelitian menunjukkan produk berbasis gula kelapa kristal yang dapat dikembangkan untuk UMKM meliputi sirup asam jawa, abon ikan, jahe merah instan, temulawak instan, cincau hijau instan, bumbu gado-gado, dan enting-enting kacang. Sirup Asam Jawa merupakan produk pada ranking pertama prioritas untuk dikembangkan di Kabupaten Banyumas.
PENGARUH VARIASI DAYA DAN WAKTU EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG MIKRO TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) Ali Maksum
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 3 No 1 (2019): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgps.2019.3.1.1405

Abstract

Salah satu fungsi bahan tambahan makanan adalah memperpanjang daya simpan produk. Saat ini terjadi pergeseran permintaan konsumen dari pemakaian bahan pengawet sintetis ke bahan pengawet alami. Salah satu sumber bahan pengawet alami adalah kelopak bunga rosela. Namun, kandungan senyawa bioaktif yang terdapat didalam kelopak bunga rosela yaitu fenol, antosianin dan vitamin C mudah terpengaruh oleh panas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diteliti pengaruh daya microwave dan lama waktu ekstraksi kelopak bunga rosela yang tepat agar diperoleh aktivitas antibakteri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave, lama waktu ekstraksi, dan aktivitas antibakteri terhadap karakteristik kimia ekstrak kelopak bunga rosela. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Dua faktor yang diteliti yaitu metode daya microwave (P), yang terdiri dari 100 watt (P1), 175 watt (P2), 250 watt (P3), 325 watt (P4), dan 400 watt (P5) dan Lama Waktu Ekstraksi (T) yang terdiri dari lama ekstraksi 1 menit (T6), 3 menit (T7), 5 menit (T8), 7 menit (T9), dan 9 menit (T10). Hasil penelitian menunjukan daya microwave terbaik yaitu pada daya 325 watt (P4) dengan nilai zona bening pada bakteri Staphylococcus aureus sebesar 11,85±1,69 Eschericia coli sebesar 8,95 ±2,35 mm, Bacillus cereus 10,26±2,86 mm, dan Pseudomonas aeruginosa sebesar 10,13±0,96 mm. Sedangkan pada lama waktu ekstraksi terbaik pada 5 menit (T8) dengan nilai rata-rata zona bening pada bakteri Staphylococcus aureus sebesar 13,16±1,79 mm, Eschericia coli sebesar 8,22±2,35 mm, Bacillus cereus 11,2±2,86 mm, dan Pseudomonas aeruginosa sebesar10,96±0,96 mm.
PENGARUH VARIASI DAYA DAN WAKTU EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG MIKRO TERHADAP TOTAL FENOL DAN pH BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) Ali Maksum
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.139 KB) | DOI: 10.20884/1.jgps.2018.2.2.1404

Abstract

Minuman fungsional adalah minuman yang mengandung senyawa aktif seperti fenol, vitamin C, dan antosianin. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa bioaktif adalah rosella. Namun, kandungan senyawa bioaktif yang terdapat didalam kelopak bunga rosela mudah terpengaruh oleh panas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diteliti pengaruh daya microwave dan lama waktu ekstraksi kelopak bunga rosela yang tepat agar diperoleh rendemen senyawa bioaktif yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave, lama waktu ekstraksi, terhadap total fenol dan pH ekstrak kelopak bunga rosela. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Dua faktor yang diteliti yaitu metode daya microwave (P), yang terdiri dari 100 watt (P1), 175 watt (P2), 250 watt (P3), 325 watt (P4), dan 400 watt (P5) dan Lama Waktu Ekstraksi (T) yang terdiri dari lama ekstraksi 1 menit (T6), 3 menit (T7), 5 menit (T8), 7 menit (T9), dan 9 menit (T10). Hasil penelitian menunjukan daya microwave terbaik yaitu pada daya 325 watt (P4) dengan total fenol 75,755 mg/100 gram dan pH sebesar 2,4. Sedangkan pada lama waktu ekstraksi terbaik pada 5 menit (T8) dengan total fenol sebesar 75,843 mg/100 gram, dan pH sebesar 2,49.
PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN LEVEL SANGRAI TERHADAP ATRIBUT MUTU KOPI ARABIKA KABUPATEN BANJARNEGARA Ali Maksum; Munasib Munasib; Ike Sitoresmi Mulyo Purbowati; Rully Eko Kusuma Kurniawan; Furqon Furqon
Agrin Vol 24, No 1 (2020): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2020.24.1.540

Abstract

Karakteristik fisikokimia dan atribut sensori kopi arabika dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuh tanaman kopi dan proses pengolahannya. Tujuan penelitian mencari pengaruh kombinasi tingkat ketinggaian tempat tumbuh tanaman kopi dengan variasi proses sangrai terhadap atribut fisikokimia dan sensori kopi arabika Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial 2 faktor. Faktor yang diujikan pada penelitian ini adalah: 1) Ketinggian tempat tanaman Kopi dengan taraf: 1000 mdpl (Kecamatan Wanayasa), 1050 (Kecamtan Karangkobar) dan 1100 mdpl (Kecamatan Kalibening). 2) Level sangrai dengan taraf: light, medium dan dark. Faktor tersebut disusun kedalam rancangan faktorial sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Perlakuan diulang tiga kali sehinggga diperoleh 27 unit percobaan. Pengujian atribut sensoris kopi arabika menggunakan metode analisis mutu skroring pembeda. Hasil penelitian ini adalah level penyangraian berpengaruh terhadap kadar air, pH, total fenol dan aroma kopi arabika sedangakn ketinggian tempat tanaman kopi tidak berpengaruh terhadap kadar air, pH, total fenol dan aroma kopi.
OPTIMIZATION OF PHENOLIC COMPOUNDS IN ROBUSTA GREEN BEANS COFFEE THROUGH THE WET FERMENTATION PROCESS WITH THE RESPONSE SURFACE METHODOLOGY Ali Maksum; Gunawan Wijonarko; Ike Sitoresmi mulyo Purbowati; Riyan Anggriawan
AGROINTEK Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i3.10585

Abstract

Coffee is a refreshing drink that has potential as an antioxidant shown by its total phenol content. Fermentation is used to increase the phenolic compound content in coffee. The purpose of this study was to optimize the wet fermentation process to produce optimal phenolic compounds in green bean coffee. The process optimization was carried out by using Response Surface Methodology with three independent variables, namely the addition of yeast, added sugar, and fermentation time. The results of the quadratic model equation research to get the optimal process, namely Y= 65.18 + 0.56X1 + 2.66X2 + 16.26X3 + 1.51X1X2 + 0.18X1X3 + 0.66X2X3 + 9.29X12 + 23.71X22 + 6.08X32 with r2 of 0.8242 The optimum value of the wet fermentation process is based on the predictive value of the quadratic model, namely the addition of yeast 3.25%; added sugar 21.38%; and 124.73 hours of fermentation time resulted in a total phenol of 10.22 mg GAE / g.
PENGARUH VARIASI DAYA DAN WAKTU EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG MIKRO TERHADAP TOTAL FENOL DAN pH BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) Ali Maksum
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 2 No 2 (2018): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.139 KB) | DOI: 10.20884/1.jgps.2018.2.2.1404

Abstract

Minuman fungsional adalah minuman yang mengandung senyawa aktif seperti fenol, vitamin C, dan antosianin. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa bioaktif adalah rosella. Namun, kandungan senyawa bioaktif yang terdapat didalam kelopak bunga rosela mudah terpengaruh oleh panas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diteliti pengaruh daya microwave dan lama waktu ekstraksi kelopak bunga rosela yang tepat agar diperoleh rendemen senyawa bioaktif yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave, lama waktu ekstraksi, terhadap total fenol dan pH ekstrak kelopak bunga rosela. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Dua faktor yang diteliti yaitu metode daya microwave (P), yang terdiri dari 100 watt (P1), 175 watt (P2), 250 watt (P3), 325 watt (P4), dan 400 watt (P5) dan Lama Waktu Ekstraksi (T) yang terdiri dari lama ekstraksi 1 menit (T6), 3 menit (T7), 5 menit (T8), 7 menit (T9), dan 9 menit (T10). Hasil penelitian menunjukan daya microwave terbaik yaitu pada daya 325 watt (P4) dengan total fenol 75,755 mg/100 gram dan pH sebesar 2,4. Sedangkan pada lama waktu ekstraksi terbaik pada 5 menit (T8) dengan total fenol sebesar 75,843 mg/100 gram, dan pH sebesar 2,49.
PENGARUH VARIASI DAYA DAN WAKTU EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG MIKRO TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) Ali Maksum
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 3 No 1 (2019): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgps.2019.3.1.1405

Abstract

Salah satu fungsi bahan tambahan makanan adalah memperpanjang daya simpan produk. Saat ini terjadi pergeseran permintaan konsumen dari pemakaian bahan pengawet sintetis ke bahan pengawet alami. Salah satu sumber bahan pengawet alami adalah kelopak bunga rosela. Namun, kandungan senyawa bioaktif yang terdapat didalam kelopak bunga rosela yaitu fenol, antosianin dan vitamin C mudah terpengaruh oleh panas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu diteliti pengaruh daya microwave dan lama waktu ekstraksi kelopak bunga rosela yang tepat agar diperoleh aktivitas antibakteri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave, lama waktu ekstraksi, dan aktivitas antibakteri terhadap karakteristik kimia ekstrak kelopak bunga rosela. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Dua faktor yang diteliti yaitu metode daya microwave (P), yang terdiri dari 100 watt (P1), 175 watt (P2), 250 watt (P3), 325 watt (P4), dan 400 watt (P5) dan Lama Waktu Ekstraksi (T) yang terdiri dari lama ekstraksi 1 menit (T6), 3 menit (T7), 5 menit (T8), 7 menit (T9), dan 9 menit (T10). Hasil penelitian menunjukan daya microwave terbaik yaitu pada daya 325 watt (P4) dengan nilai zona bening pada bakteri Staphylococcus aureus sebesar 11,85±1,69 Eschericia coli sebesar 8,95 ±2,35 mm, Bacillus cereus 10,26±2,86 mm, dan Pseudomonas aeruginosa sebesar 10,13±0,96 mm. Sedangkan pada lama waktu ekstraksi terbaik pada 5 menit (T8) dengan nilai rata-rata zona bening pada bakteri Staphylococcus aureus sebesar 13,16±1,79 mm, Eschericia coli sebesar 8,22±2,35 mm, Bacillus cereus 11,2±2,86 mm, dan Pseudomonas aeruginosa sebesar10,96±0,96 mm.